Menghadapi MEA Dengan Sukacita

Apa itu MEA? Sekilas mirip nama seorang gadis cantik ya? Hahaha, bukan. MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community (AEC) Menurut Wikipedia, MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020. Perdagangan antarnegara ASEAN terintegrasi. Artinya, perdagangan bebas bagi semua negara ASEAN dan Indonesia kebanjiran produk-produk dan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.

Yang tertangkap di benak masyarakat pasti “takut” atau “terancam” malah sampai ada yang ngedumel, katanya “nambah-nambah masalah saja, sudah banyak pengangguran ditambah lagi tenaga kerja dari luar.” Come on! Bangkit dong jangan sukanya di ninabobo, dalam iklim tropis memang enak ya buat leha-leha. Asal bisa makan dan kumpul saja sudah senang, gak salah sebenarnya pandangan ini, tapi buatlah “Bisa makan dan kumpul sambil produktif dan gak tergantung” Dengan adanya MEA, diharapkan semua bangkit dan terpecut untuk membuat sesuatu yang lebih bernilai ketimbang jalan di tempat. Tak perlu menyalahkan keadaan atau perubahan.

Women Empowerment Track In Asean Work Life Balance Conference

Tanggal 24 Februari 2016 merupakan hari ke-dua Asean Work-Life Balance dan masih bertempat di Malaysian Global Innovation and Creativity Centre (MaGIC) Cyberjaya. Kalau di Indonesia ini adalah Gedung Smesco. Di hari ke-dua ini mendadak saya nervous padahal hari sebelumnya pede banget dan gak kepikiran grogi. Tapi bisa diatasi setelah sarapan bareng delegasi lain karena kami cair dalam obrolan-obrolan seru. Saya sengaja berbaur dengan delegasi dari Myanmar, Laos, Vietnam dan Malaysia. Tak berkumpul hanya dengan orang Indonesia saja. Sebab ini kan kesempatan networking dengan teman-teman dari negara Asean. Kapan lagi bertemu seperti ini?

Ki-ka: Daphne Granfil, Datin Dr.Hafnorliza Abu Hassan, Dato’ Beatrice Nirmala

Kebahagiaan Awal Tahun Menjadi Delegasi Asean Work-life Balance Conference

Opening Ceremony Asean Work-life Balance Conference
Suatu kehormatan bagi saya ketika diundang menjadi salah satu Delegasi Asean Work-life Balance mewakili Indonesia. Bagaimana saya bisa sampai ke konferensi internasional ini? Karena saya menjadi pengurus di IWITA (Indonesian Women IT Awareness) yang diketuai oleh Martha Simanjuntak. Dan saya ke konferensi ini bukan karena aji mumpung atau melalui proses instan tapi ada perjuangan dan usaha keras di dalamnya.