The
East - Sabtu,16 Juli 2016 – Saya tak berani menyebutkan diri saya sebagai Food
Blogger tetapi saya suka menuliskan tentang makanan di empat blog yang saya
kelola. Bahkan saya mempunyai blog khusus kuliner di paprika.blogdetik.com yang
sudah tidak di-update lagi karena berencana akan dipindahkan ke platform lain.
Bekal Kemampuan dari Sekolah Kejuruan
Friday 15 July 2016
Seperti biasa, Saya jika sedang
massage dengan tukang urut langganan, namanya Mak Eeng selalu ngobrol sambil
diurut. Mak Eeng cerita, sebelum lebaran kemarin mengurangi aktivitas mengurut
karena lagi banyak pesanan kue lebaran dan katering untuk buka puasa dan sahur.
Beliau pun membawa sampel kue nastar yang rasanya lebih enak dari yang saya
beli di supermarket.
“Saya bertanya, kok kue nya enak
sekali, Mak. Resepnya dari mana?”
“Resep saya sendiri, Neng. Emak
kan dulu sekolah di Sekolah Kepandaian Putri. Kalau sekarang katanya sekolah
kejuruan ya, Neng? Gak ada lagi sekolahan emak yang dulu. Enak Neng. Gak perlu
sekolah sampai kuliah, tapi segala bisa, diajarkan masak, bikin kue dan
menjahit. Ilmunya kepake sampe sekarang.” Katanya.
Oleh Oleh Lebaran
Wednesday 13 July 2016
Dulu, saya sering
menghakimi orang-orang yang jarang silaturahmi ke saudara-saudaranya yang jauh.
Dengan entengnya saya bilang, sesibuk apa pun semestinya bisa menyisihkan waktu
untuk mengunjungi saudara di luar kota. Kalau saudara yang dekat sudah pasti sering
dikunjungi.
Sekarang terasa banget
kalau aktivitas itu continue dan ada
yang tak bisa diwakilkan atau ditunda. Apa lagi untuk yang kerja freelance seperti saya. Lewat satu
pekerjaan, kesempatan hilang berkali-kali. Karena kesan pertama itu sangat
menentukan untuk next job.
Untuk mengatasi jarang
ketemu dengan saudara-saudara yang jauh tersebut, gunakan fasilitas digital dan
sosial media. Saya membuat grup khusus yang di-setting Secret di Facebook. Jadi
kami tetap berkumpul dan selalu keep in
touch. Tak pernah ketinggalan berita keluarga besar.
Representasi Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Monday 11 July 2016
Salah satu sudut ruangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta |
Kabar gembira buat saya
yang selalu mengidamkan Indonesia untuk mempunyai icon membanggakan yang
mendunia. Adanya Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta yang mengalami
pengembangan dari yang sebelumnya.
Icon suatu negara
menonjol jika berhasil diangkat oleh publik secara natural dan mendapat
pengakuan dunia melalui karya agung di dalamnya. Saya sempat mengidamkan
seandainya Indonesia punya Icon yang membanggakan di mata dunia dari mulai
gerbang masuk Indonesia, yaitu bandara, pelabuhan atau stasiun kereta.
Peredaran Vaksin Palsu Sudah Diamankan
Berita beredarnya
vaksin palsu membuat para orang tua panik, marah, gemas, kesal dan sedih. Takut
vaksin tersebut masuk ke dalam tubuh anak-anaknya yang lahir dalam rentang
tahun 2003 hingga sekarang. Saya sebagai orang tua juga merasakan hal yang
sama.
Bukan iu saja,
anak-anak Indonesia yang menjadi tumpuan masa depan bangsa pun terancam jika
telanjur mengonsumsi vaksin palsu ini. Ini yang lebih membuat saya geram.
Pelaku pembuat vaksin palsu memang sudah ditangkap dan diproses secara hukum
namun masyarakat masih geram dan belum menaruh kepercayaan tentang keberadaan
vaksin palsu ini. Apakah masih ada di peredaran atau sudah ditarik semuanya?
Saya pun masih bertanya-tanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)