|
Foto : www.jakartamrt.co.id |
MRT Jakarta (Mass Rapid Transit Jakarta), mimpi yang
diidamkan sejak lama ini segera terwujud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Jakarta yang merindukan moda transportasi cepat, aman, mudah dan terjangkau. Upaya untuk #UbahJakarta menjadi aman dan nyaman melalui MRT bukan hal yang mustahil tentunya, mengingat banyak pengurangan potensi pemicu kesemrawutan jika MRT sudah ada.
Mengetahui progress
pembangunan MRT Jakarta fase 1 yang sudah mencapai 76% kami yang tinggal di
Jakarta dan sekitarnya, termasuk Jakarta
Coret (Kota dekat Jakarta) merasa seperti dapat kabar akan kepulangan
orangtua dari bepergian yang membawa oleh-oleh yang diinginkan.
Bagaimana tidak? Bohong
banget jika kehadiran MRT Jakarta tidak disambut baik karena dapat menolong
untuk fasilitas ke tempat beraktivitas setiap hari yang lebih cepat, aman dan
nyaman. Selama ini, banyak moda transportasi yang nyaman tapi kuota
penumpangnya terbatas, jika penuh harus menunggu lama lagi dan berdesak-desakan
seperti ikan peda yang dipacking
dalam satu kaleng. Sangat panas, pengap dan risih jika bersentuhan dengan lawan
jenis.
Saya yang tinggal di
daerah Tangerang Selatan berbatasan dengan Lebak Bulus biasanya menggunakan KRL
atau kendaraan online, tapi kurang memberi solusi karena ke stasiun saja
memerlukan kendaraan lain, sedangkan di jalan menuju stasiun tetap macet.
Menggunakan kendaraan online pun tetap terkendala macet mengingat banyak warga
yang menggunakan kendaraan pribadi penyebab kemacetan itu.
Ketika saya menyarankan
teman saya yang sehari-hari memakai mobil pribadi ke kantornya untuk beralih
saja ke angkutan umum, dia malah curhat, katanya trauma sempat menjadi korban
pelecehan seksual dan kondisi badan cepat capek karena berdesakan, banyak
polusi dan akhirnya kerja di kantor jadi tidak maksimal karena keburu capek
duluan di jalan dan stress dengan
kondisi yang tidak menyenangkan. Akhirnya teman saya tetap dengan pendiriannya
memakai mobil pribadi setiap hari. Setidaknya biar nyaman, adem dan tidak
terlalu stress katanya.
Dari curhatan teman
saya itu, saya bisa paham dengan orang-orang lainnya yang kondisinya sama
dengan teman saya tersebut. Memakai kendaraan pribadi adalah solusi final bagi
mereka yang sudah buntu untuk memperoleh kenyamanan di perjalanan menuju tempat
beraktivitas.
Tetapi di tengah
kemakluman saya terhadap alasan yang dikemukakan teman saya, tetap saya
berpikir, pasti ada yang salah jika ini tetap dibiarkan tanpa solusi. Sejak ada
peluncuran MRT Jakarta, saya merasa ini adalah solusi. Sejak 2012 saya sudah
mengikuti berita tentang MRT Jakarta ini ketika mengunjungi Jakarta Fair di
Kemayoran. Saat itu saya memperoleh banyak informasi di booth MRT Jakarta.
Seiring perjalanan
berita tersebut, hingga 2017 saya melihat kondisi yang nyata berjalan karena semua pihak
bekerja bersama dalam pembangunan ini. Walau masih ada hambatan dari masyarakat
yang menentang pembangunan karena sebagian kawasan menjadi terganggu. Tapi saya
tetap memandang hal ini adalah sesuatu yang positif untuk jangka panjangnya.
Jika MRT sudah jadi, semua pihak dapat menikmatinya. Saya yakin itu.
|
Senangnya menjadi saksi progress pembangunan MRT Jakarta di Maret 2017 lalu |
Berikut keuntungan bagi
semua pihak jika MRT Jakarta selesai dan beroperasi di 2019 nanti:
Moda
Transportasi yang Aman, Nyaman dan Terjangkau
MRT Jakarta Fase 1,
jurusan Lebak Bulus – Bundaran HI dengan jarak tempuh 30 menit dan target
penumpang 173.400 penumpang per hari, tentu saja memberi ruang yang luas dan
kuota penumpang yang banyak setiap 30 menit. Artinya, penumpang memperoleh
kesempatan tiba di tempat aktivitas tepat waktu tanpa harus berdesakan seperti
ikan peda dan terhindar dari pelecehan seksual serta polusi yang mengganggu.
Kuota penumpang setiap
kereta akan dijaga sehingga hanya sampai jumlah wajar saja yang bisa masuk dan
penumpang berikutnya bisa naik yang selanjutnya. Saya kira dengan sistem
begini, para pengendara kendaraan pribadi tak akan keberatan lagi untuk beralih
ke MRT dan menaruh saja kendaraan pribadinya di rumah, dipakai jika saat
tertentu saja.
Lagi pula, memakai
kendaraan pribadi bisa saja jebol anggaran, selain bensin, harus bayar tol dan
parkir serta biaya perawatan ekstra. Jika naik MRT Jakarta, tinggal duduk manis
tanpa terbebani biaya tinggi.
Kemacetan
dan Polusi Berkurang
Kemacetan Jakarta akan
berkurang jika volume kendaraan pribadi dikurangi dan ada kesadaran masyarakat
untuk menggunakan mobil pribadi hanya untuk situasi tertentu saja. Untuk itu,
mari bekerja bersama membangun pola pikir yang baik dan tidak egois saat
menggunakan jalan umum. Sebaiknya bukan kenyamanan sendiri saja yang dipikirkan
tapi orang lain di sekitarnya juga.
Dengan adanya MRT
Jakarta sudah dibuat senyaman mungkin, jadi mendingan beralih saja.
Keuntungannya selain kemacetan berkurang juga polusi kendaraan terminimalisir.
Terintegrasi
Moda Transportasi Lain
MRT Jakarta
terintegrasi dengan LRT, Commuterline menuju bandara dan Transjakarta. Pusatnya
ada di Dukuh Atas. Jadi, ke mana pun bisa mudah. Kalaupun untuk koridor lainnya
belum selesai, bisa memanfaatkan integrasi ini, menggunakan moda lain yang
terintegrasi dengan MRT Jakarta.
Area
Pedestrian yang Tertata
|
Pedestrian yang nyaman |
Dengan adanya
pembangunan MRT Jakarta ini, jalur pejalan kaki lebih ditata dengan ruang yang
lebih leluasa dan diberi penghijauan. Sehingga menjadi rapi dan enak dipandang
mata.
Bagi yang kurang jalan
kaki, bisa merasakan kesegaran dan kenyamanan jalur ini tentunya, menuju tempat
aktivitas sambil menikmati pemandangan. Adalah obat dari tekanan saat menjalani
pekerjaan.
Potensi
Bisnis
Tempat transit atau
stasiun selalu membutuhkan kuliner atau kebutuhan lainnya. Misalnya, jajajan,
kantin, toko pakaian, toko service handphone dan printilannya dan lain
sebagainya. Sebagai pengguna kendaraan umum tentu banyak hal yang dibutuhkan
saat di perjalanan. Para pedagang bisa memanfaatkan potensi ini untuk
bekerjasama dengan MRT Jakarta, mengisi kantin atau toko yang tersedia di dalam
stasiun.
Sehingga pengunjung tak
hanya memanfaatkan sebagai tempat transit tapi sebagai tempat refreshing dan
penunjang gaya hidup. Karena menurut informasi, di stasiun tertentu, ada kafe
atau meeting room yang bisa dimanfaatkan. Jadi, MRT Jakarta juga menunjang lifestyle dengan efektif. Memanfaatkan
waktu perjalanan sebaik-baiknya di tempat yang tak perlu berpindah-pindah yang
memakan waktu lagi jika harus meeting
cepat.
Kesimpulannya,
masyarakat mendapatkan banyak benefit dari kehadiran MRT Jakarta ini, bukan
hanya lebih cepat sampai di tempat tujuan tapi kenyamanan dan kemanan juga
terjamin dan produktivitas semakin meningkat karena ketika sampai di tempat
tujuan, kondisi badan dan pikiran masih segar. Belum terkontaminasi polusi dan
tekanan-tekanan tidak menyenangkan selama di perjalanan.
Kalaupun pada masa
pembangunannya menimbulkan kemacetan dan penyempitan jalan di beberapa titik,
itu hanya sementara saja, untuk kebaikan jangka panjang selayaknya kita dukung
pembangunan MRT Jakarta ini dengan bekerja bersama.
Untuk masukan dari
saya, sebaiknya MRT Jakarta menambah jalur yang merata ke seluruh Jakarta
bahkan perbatasan Jakarta dan kota-kota penyangganya, seperti Bogor, Tangerang,
Depok dan Bekasi. Sehingga masyarakat di titik manapun dapat menikmati moda
transportasi MRT Jakarta dengan mudah.
Selain itu, MRT Jakarta
sebisa mungkin memfasilitasi para UKM atau pedagang kaki lima untuk
memanfaatkan potensi bisnis di dalam stasiun sebagai pemberian kesempatan
kepada mereka untuk berkembang. Mohon dipermudah prosedurnya untuk mereka yang
sedang merintis bisnis untuk mengisi kantin, toko, kafe atau apapun di dalam
stasiun.
Seperti Commuterline, sebaiknya ada area khusus
wanita dan setiap gerbong MRT Jakarta ada yang selalu patroli untuk keamanan
dan siaga jika ada hal yang tak diinginkan.
MRT Jakarta yang dinanti
semoga cepat selesai dan mari bekerja bersama #UbahJakarta untuk mewujudkannya supaya cepat
dapat dinikmati.