Cegah Neuropati Dengan Vitamin B Kompleks


ki-ka: Holger Guenzel - Prof.Rima - dr.Manfaluthy Hakim dan - Anie Rachmayani

Apa itu neuropati? Banyak yang belum paham soal penyakit ini, padahal sangat penting untuk dicegah atau diatasi jika sudah terjadi. Neuropati adalah gangguan dan kerusakan saraf ditandai gejala kesemutan, kebas dan kram.

Jika sering mengalami kesemutan yang tidak wajar, merasa kebas atau mati rasa saat bangun dari posisi tertentu atau mengalami kram karena terlalu fokus pada satu posisi atau aktivitas yang berlebihan, sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar risikonya bisa diminimalisir dan mendapat tindakan yang dianggap perlu. Misalnya terapi atau pengobatan langsung.

Sebab jika kerusakan saraf didiamkan, bisa fatal akibatnya. Karena saraf adalah pusat pergerakan yang dapat menggerakkan seluruh anggota badan dengan sempurna. Dengan saraf yang sehat manusia bisa melakukan segala aktivitas dan konsentrasi dalam berkarya.

Lalu, apa penyebab neuropati ini? Jawabannya saya dapatkan di talkshow yang diselenggarakan oleh Merck pada 16 Maret 2018 di Jakarta. Dengan tema “Studi Klinis NENOIN 2018: Kombinasi Vitamin Neurotropik Terbukti Mengurangi Gejala Kerusakan Saraf Tepi”


Talkshow ini dipandu narasumber Prof.Dr.Rima Obeid dari Saarland University Hospital – Jerman, dr.Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat dan Holger Guenzel, Direktur Divisi Consumer Health PT.Merck Tbk.

Prof. Rima mengungkapkan bahwa neuropati terjadi akibat dari gaya hidup tidak sehat, seperti minum alkohol, merokok, kurang aktivitas fisik dan melakukan kegiatan yang berulang-ulang dan berlangsung lama.

Kegiatan berulang seperti mengetik, duduk lama atau terlalu fokus ke gadget juga berpotensi neuropati. Untuk pencegahan dan penanganannya, cukup ubah gaya hidup sehari-hari dengan kebiasaan yang sehat dan konsumsi makanan bernutrisi. Ditambah Vitamin Neurotropik.

Untuk pencegahan dan penanganan yang lebih cepat, Prof.Rima menjelaskan bahwa Vitamin B Kompleks yang merupakan kombinasi dari Vitamin B1, B6 dan B12 lebih efektif. Vitamin yang biasa disebut Vitamin Neurotropik ini dapat mengurangi gejala kerusakan saraf tepi seperti rasa nyeri, mati rasa, kesemutan dan menurunnya sensasi.

Selama ini, pada umumnya selalu fokus hanya pada vitamin yang populer saja, seperti Vitamin A, B, C, D dan K. Sedangkan kebutuhan Vitamin B Kompleks, sering diabaikan. Padahal Vitamin B Kompleks ini sangat berpengaruh dalam memaksimalkan fungsi vitamin-vitamin lainnya.

Vitamin B Kompleks atau Neurotropik mempunyai fungsi yang saling mendukung. Misalnya, Vitamin B1, mengubah asupan makanan menjadi energi untuk saraf supaya lebih kuat dan aktif merespon segala hal yang menghampiri tubuh. Sedangkan Vitamin B6 dapat mentransmisi saraf dengan baik sehingga tidak timbul rasa nyeri, mual atau peradangan. Untuk Vitamin B12, dapat memperbaiki sel yang rusak, melancarkan metabolisme tubuh, membentuk sel darah merah dan berperan besar dalam pembentukan DNA dalam tubuh.

Vitamin Neurotropik mempunyai tingkat toleransi yang baik sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang selagi masih dalam dosis wajar.

dr.Manfaluthy Hakim menginformasikan bahwa kombinasi vitamin neurotropik dari hasil Studi Klinis 2018 NENOIN (Penelitian Non-intervensi dengan vitamin neurotropik) bahwa konsumsi kombinasi Vitamin Neurotropik  secara rutin dan berkala dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit. Studi ini didukung oleh PT. Merck Tbk melalui brand Neurobion.

Holger Guenzel dari PT Merck Tbk mengungkapkan dukungannya untuk masyarakat supaya lebih melek dalam dunia kesehatan, khususnya tentang neuropati. Menurutnya, masih banyak masyarakat awam yang mengabaikan gejala neuropati ini hingga membiarkannya hingga parah dan sulit diobati.

Melalui studi klinis NENOIN tersebut Holger juga mengatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu kontribusi PT.Merck Tbk dalam upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk melawan neuropati.

Anie Rachmayani Associate Director Marketing Consumer Health Division PT. Merck Tbk menambahkan pernyataan Holger Guenzel. Mengungkapkan bahwa kampanye dan edukasi soal neuropati sudah dilakukan sejak 2014 dengan mengusung tema berbeda setiap tahunnya. Untuk 2016 hingga sekarang tema yang diusung dalam kampanye media sosial adalah #LawanNeuropati.

Tak hanya kampanye media sosial, PT.Merck juga melayani pemeriksaan kesehatan, olah raga bersama dengan senam saraf, edukasi melalui forum NerveCareForum dan penyediaan Vitamin Nerurotropik berkualitas tinggi.

Kesimpulannya, untuk mencegah neuropati, tanamkan gaya hidup sehat, banyak beraktivitas yang bervariasi, makan makanan sayur hijau, makan makanan yang mengandung protein cukup, hindari alkohol, rokok dan tidak melakukan sesuatu yang berulang-ulang terlalu sering. Terpenting lagi, konsumsi Vitamin B Kompleks sesuai kebutuhan.

Karena Vitamin B Kompleks larut dalam air dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh, maka harus masuk makanan yang di dalamnya ada Vitamin tersebut. Misalnya, daging sapi, daging ayam, kacang-kacangan, telur, bayam, susu, keju dan lain-lain. Jika asupan makanan kurang, bisa konsumsi suplemen yang aman, misalnya konsumsi Neurobion.

Galakkan juga edukasi untuk masyarakat agar pemahaman neuropati dapat dipahami sehingga masyarakat menjadi lebih bisa waspada dan tahu apa tindakan yang harus dilakukannya jika terkena neuropati.


1 comment

  1. Bener banget, gaya hidup juga mempengaruhi ya Teh dalam terjadinya neuropati ini. Untungnya Merck selalu mengedukasi masyarakat, salah satunya dengan mengadakan studi klinis yang menyatakan bahwa kombinasi vitamin B ini aman dikonsumsi jangka panjang ya.

    ReplyDelete