#GakPakePerih Saat Bersihkan Luka


Sesekali kalau liburan di rumah, saya suka masak sendiri makanan favorit. Biasanya anak semata wayang saya, Sekar suka bantu-bantu mengupas kentang, buah pepaya atau mengiris bumbu seperti bawang, cabe dan lain sebagainya. Namanya anak remaja, kalau ngupas sesuatu sering gak sabar. Inginnya cepat selesai. Otomatis jadi buru-buru dan pisau meleset ke jari tangannya.

Sambil meringis karena perih dan keburu merasa seram lihat darah keluar, Sekar jadi gak mau lanjut bantu di dapur karena harus diobati dulu. Saya ikut meringis melihatnya kesakitan. Ditambah, saat diobati dengan obat luka justru bertambah perih. Lengkap sudah: perih dan warna obat yang meninggalkan jejak di kulit serta pakaian membuat  Sekar tak lanjut menemani saya masak di dapur. Menyerah? No way!

Saat itu saya berpikir, ada gak ya obat luka yang #GakPakePerih plus gak berwarna? Buat saya yang aktif (hehehe) urusan luka yang kelihatan sepele ini malah bikin repot: warna obat yang melekat di pakaian dan jari plus sisa rasa perih yang ditinggalkan. Kalau ada ungkapan “semakin perih semakin baik” menurut saya itu mitos, karena saat merasakan keperihan, mana ada rasa baik kan? *curcol*

 Pertanyaan itu terjawab sekarang. Saat Hansaplast meluncurkan pembersih luka Hansaplast Spray Antiseptik yang mengandung Polyhexamethylene Biguanide dalam bentuk OTC/Over the Counter sebagai antiseptik yang sering digunakan dokter untuk membersihkan luka. Kandungan ini tidak berbau dan tidak menimbulkan perih. Terpenting lagi, membantu mencegah infeksi.

Praktis dibawa ke mana-mana
Selalu sedia ke mana pun pergi

Penting banget membersihkan luka sebelum membubuhkan obat, agar tidak terjadi infeksi dan menyebar ke mana-mana. Pernah melihat anak tetangga yang tak sengaja menginjak paku di halaman rumahnya, karena keburu si anak menjerit histeris, ibunya panik dan langsung membubuhkan obat luka ke sobekan yang mengoyak telapak kakinya. Beberapa jam kemudian, bukannya membaik tapi anak jadi meriang dan demam berkepanjangan hingga tak masuk sekolah beberapa hari. Setelah diperiksa ke dokter, ternyata anak ini terkena infeksi dari luka tersebut akibat penanganan yang salah. Duh.

Saran saya nih sebagai warganet yang cerdas sebaiknya jangan langsung percaya dengan mitos-mitos yang bahwa luka tidak boleh ditutup karena bisa memmperlambat proses penyembuhan. Dr. Adisaputra Ramadhinara, doker spesialis luka, justru memaparkan fakta dari sebuah penelitian pada 1962 yang membuktikan luka lebih optimal penyembuhannya jika dalam keadaan lembap.  Nah kan!

Sebagai ibu, sekaligus perempuan aktif yang juga berisiko terluka tentu saja Hansaplast Spray Antiseptik ini solusi cerdas yang benar-benar sesuai harapan: gak pake perih dan meninggalkan noda. Cukup semprot dan ratakan lalu bubuhkan plester Hansaplast di tempat luka yang telah dibersihkan tadi. Kemasannya juga sangat praktis buat dibawa ke mana-mana, termasuk buat  traveling.

Sekarang, Hansaplast Spray Antiseptik dan Plester selalu ada di kotak pertolongan pertama di rumah serta menjadi teman setia Sekar saat latihan pencak silat.  Tampilan Plester Hansaplast dengan karakter lucu-lucu ini juga bikin Sekar makin suka menggunakannya. Kalau dulu, mengganggu penampilan, sekarang malah gaya menurutnya, karena desainnya yang fun saat ditempel.
Ada yang punya pengalaman serupa dengan luka?


1 comment

  1. Si kakak jg suka hansaplast yg lucu gini teh Aniii.. skrg ada yg spray ya praktis. Klo nggak pake perih berarti anak2 damai nih hihi

    ReplyDelete