Jangan Biarkan Anak Kelaparan di Sekolah

Penandatanganan MoU antara JNE dan FOI 


“Menurut data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010, lebih kurang 66 juta anak berangkat ke sekolah dalam keadaan lapar.”

Kalimat tersebut dilontarkan Ibu Lenny N Rosalin, Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada konferensi pers yang digelar di SDN Gandaria Utara 11 Pagi Jakarta (8/3)

Tertuang pada Undang Undang Dasar 45 Pasal 28B Ayat 2 berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”

Makna dalam kandungan Undang Undang tersebut, sudah jelas bahwa anak-anak harus diperhatikan segala aspek tumbuh kembangnya. Jika sampai terjadi kekurangan makanan bahkan kelaparan, maka sudah masuk dalam kelalaian.  

Berbagai faktor penyebab anak tidak sarapan sebelum berangkat sekolah, macam-macam. Bisa jadi karena orangtuanya tidak sempat, tidak diniatkan menyiapkan sarapan atau karena anaknya memang tidak mau sarapan pagi. Bisa juga karena kekurangan ekonomi dan orangtuanya tak mampu memberi bekal anak makanan atau uang untuk beli makanan di kantin sehingga menyebabkan anak kelaparan di sekolah.

Kondisi ini sangat urgent tentunya mengingat anak di sekolahan akan menuntut ilmu dan butuh konsentrasi dalam belajar. Sedangkan konsentrasi belajar bisa didapat jika perut terisi.

Maka, Foodbank Of Indonesia (FOI) berinisiatif untuk membatu pemerintah dalam upaya pemenuhan gizi anak dengan cara membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan makanan untuk sarapan. Dengan menyediakan susu, buah dan makanan sarapan lainnya di beberapa sekolah.

FOI tidak sendiri dalam melakukan aksi ini, dengan menggandeng beberapa perusahaan yang mempunyai satu visi, FOI menjadi ringan mengemban tugasnya. Berkat kerja kolaborasi ini, sehingga menjadi banyak sekolah yang terbantu.

Menurut Bapak Hendro Utomo, Pendiri FOI, kegiatan ini tak hanya menggandeng perusahaan namun berbagai institusi, media dan organisasi pun dilibatkannya demi mewujudkan tersebarnya jaringan dalam mengemban misi pemenuhan gizi untuk anak.

Salah satu perusahaan yang tergerak untuk sama-sama bergandengan tangan membantu anak-anak di sekolahan agar tidak kekurangan gizi, adalah JNE.Sesuai dengan tagline nya, Connecting Happiness, Bapak Mohamad Feriadi, Direktur JNE mengungkapkan bahwa kerjasamanya dengan FOI adalah salah satu wujud dukungan dalam upaya memerangi kekurangan gizi anak-anak. Dengan membantu distribusi bahan makanan ke beberapa titik di seluruh Indonesia.

“JNE selalu mendukung upaya pemerintah atau pihak manapun dalam memajukan anak bangsa, maka kerjasama dengan FOI ini merupakan moment yang tepat.” Kata Pak Feri.



Maka, penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pun dilakukan di acara konferensi pers pada 8 Maret 2018 di SDN Gandaria Utara 11 ini. Selain penandatanganan MoU, ada pembagian makanan juga untuk anak-anak sekolah pada hari itu.

Persoalan gizi buruk masih menjadi PR besar untuk Indonesia. Termasuk di dalamnya soal kelaparan di sekolah. Semua pihak wajib ditingkatkan kesadarannya akan hal ini. Melalui edukasi gizi antara guru dan orangtua murid selayaknya berkolaborasi untuk saling mengingatkan dan memberi wawasan akan pentingnya sarapan anak sebelum berangkat ke sekolah.

Anak-anak di sekolah selain belajar juga bermain bersama teman-temannya. Kadang permainannya memerlukan banyak energi, seperti lompat tali, kucing-kucingan dan lain sebagainya. Jika kondisi anak kurang makanan, pastinya akan menghambat pergerakan yang akan melatih motoriknya. Jadi, yuk kita sosialisasikan tentang pentingnya sarapan anak.

Hal ini merupakan tanggung jawab semua pihak karena gizi anak adalah sumber yang dapat membuat anak menjadi cerdas dan berdaya saing di masa mendatang.




8 comments

  1. Semakin salut sama JNE. Sebagai seorang Ibu saya kadang sering melupakan kreasi makanan tuk sarapan si kecil, terkadang si kecil tidak suka dengan menunya dan akhirnya tidak sarapan, sedangkan sarapan itu sangat penting.

    ReplyDelete
  2. Biasanya kalau anakku pulang agak siang aku bawaain bekal, kasian kalau siang gak makan.

    ReplyDelete
  3. Emang betul deh kalau kegiatan anak-anak di sekolah juga perlu banyak energi, jad harus cukup gizinya.

    ReplyDelete
  4. wah keren juga nich apresiasi JNE ini untuk anak Indonesia

    ReplyDelete
  5. adem bacanya.. aku selalu salut sama perusahaan yang CSRnya spt ini teh. Semoga JNE makin sukses dan berkah ya..

    ReplyDelete
  6. aku termasuk yang paling berisik utk ingetin Salsa sarapan sebelum berangkat sekolah.
    tapi namanya juga anak2. kadang nurut kadang ada aja alasannya utk skip breakfast. senjata terakhir nih dia harus bawa bekal sarapan utk benar2 dimakan di sekolah kalo mau berangkat sekolah. *edisi emak galak*

    btw itu anak2 SD Gandaria lucu2 banget yaa ... pasti seru buat mereka dapat pisang sarapan sehat. jempol buat JNE.

    ReplyDelete
  7. 66 juta bukan angka yang sedikit ya mbak, tapi faktor utamanya kadang terburu-buru, wkwkwk (Pengalaman), salam kenal mbak ani berta, #DuniaFaisol

    ReplyDelete
  8. Sarapan sebelum sekolah wajib banget buat anak-anakku, biar bisa fokus dan konsentrasi saat menerima pelajaran.

    ReplyDelete