Hindari Hoax Informasi Perbankan dengan Meningkatkan Literasi Keuangan Digital.

Sumber: www.bca.co.id


Cara penipu melangsungkan aksinya semakin profesional, mulai dari menggunakan gaya komunikasi customer service hingga membuat berbagai dokumen palsu dengan menggunakan berbagai properti perusahaan yang menyerupai aslinya. Tentu saja ini harus diwaspadai. Setiap orang wajib meningkatkan pengetahuan literasi keuangan digitalnya agar jeli dalam membedakan mana informasi yang benar atau palsu.

Seperti baru-baru ini, begitu marak aksi penipu yang mengatasnamakan Bank BCA sebagai pengirim informasi dan mempersuasi calon-calon korbannya melalui fitur chat atau email untuk mengikuti anjuran melakukan transaksi yang tidak lazim dan tidak sesuai dengan prosedur resmi dari pihak bank pada umumnya. Informasi yang disampaikan penipu ini adalah modus hoax surat kenaikan tarif transaksi. Kalau soal kenaikan tarif transaksi pastinya setiap nasabah akan bereaksi cepat dalam menanggapinya mengingat nasabah BCA pada umumnya nasabah aktif yang sering melakukan transaksi keuangan dengan pihak lain. Baik penerimaan gaji, honor atau untuk berbagai keperluan lainnya.

Informasi kenaikan tarif tentu saja dianggap penting karena akan ada penyesuaian pengeluaran untuk ke depannya. Apa lagi untuk nasabah yang frekuensi transaksinya sering.

Kronologisnya, surat yang menggunakan Kop Surat resmi Bank BCA dengan modus berisi informasi tentang peningkatan layanan BCA melalui kenaikan biaya transaksi antar bank yang semula Rp6.500 per transaksi, akan dinaikkan menjadi Rp150.000 per bulan yang akan dilakukan autodebet setiap bulan. Disampaikan juga nada kalimat tidak lazim yang menyebutkan bahwa jika nasabah tidak KONFIRMASI melalui link yang diberikan, nasabah dianggap SETUJU.

Bagi nasabah yang jeli, tentu saja tak akan langsung mengklik link phising yang diinstruksikan dalam surat tersebut. Karena jika nasabah klik link tersebut, akan diminta berbagai data yang menjadi kunci penjebolan rekening bank. Dalam link phising tersebut, nasabah akan mengisi formulir dengan permintaan nomor handphone, nomor kartu ATM, PIN, kode OTP bahkan nama Ibu Kandung dan data-data lainnya yang tak boleh diberikan sembarangan. Ketika nasabah selesai mengisi data-data pribadi perbankan tersebut, nasabah diminta memilih tarif baru Rp150.000 atau tarif lama Rp6.500.

Jika nasabah mengikuti semua yang diinstruksikan penipu, dengan mudah penipu dapat mengakses akun rekening bank nasabah dan menguras saldonya.

Menanggapi dan bereaksi atas informasi yang diterima harus dibarengi dengan nalar yang logis. Surat yang diterima harus diteliti sebaik mungkin dan verifikasi kebenarannya pada pihak Bank. Sekarang mudah untuk menemukan kontak resmi bank, bisa melalui website resmi atau akun sosial media. Syarat verifikasi website dan sosial media resmi milik BCA tersebut juga harus dipahami legalitasnya.

Ciri-ciri website dan sosial media resmi bank, di antaranya:

1. Artikel terupdate rutin

2. Terdapat logo resmi dan alamat kantor lengkap dengan nomor teleponnya bahkan tersedia map lokasi.

3. Ada nomor telepon dan email resmi

4. Untuk sosial media juga aktif terupdate dan ada identitas lengkap pada profilnya.

5. Brand yang sudah mempunyai reputasi besar seperti BCA, biasanya terdapat centang biru pada profilnya.

6. Tidak menyuruh nasabah untuk melakukan transaksi via chat atau aplikasi sosial media.

7.Tidak ada instruksi apapun terkait keuangan melalui pengumuman di website atau sosial media. Karena biasanya instruksi pembayaran atau apapun yang berkaitan dengan kepentingan nasabah, biasanya sudah melalui sistem tertentu yang terupdate resmi dari pihak BCA dengan melakukan berbagai verifikasi akun sebagai bukti bahwa yang bertransaksi adalah benar-benar pemilik akun bank.

Kontak Resmi Bank BCA

Sebagai informasi, nomor resmi WhatsApp Bank BCA adalah 0811 1500 998 (Ada centang hijaunya) Kontak resmi lainnya bisa menghubungi kontak berikut ini:

1. HaloBCA 1500888

2. Twitter @halobca

3. Webchat www.bca.co.id

4. Akun sosial media resmi di sini

Jadi, jika kamu mendapatkan informasi janggal yang datang melalui platform tidak resmi, sebaiknya tidak langsung bereaksi melakukan apa yang diinstruksikan oleh penipu tersebut. Sebaiknya diamkan beberapa saat, teliti dulu motifnya dan nomor whatsapp serta email yang digunakan apakah menandakan kebenaran atau tidak? Jika meragukan, langsung konfirmasi pada pilihan kontak resmi di atas. Sampaikan dan tanyakan kebenaran informasi tersebut secara detail.

Jika kamu segera melaporkan kepada pihak BCA melalui kanal-kanal resminya, berarti menyelamatkan diri sendiri dari aksi penipuan sekaligus menyelamatkan orang lain juga agar tidak menjadi korban penipuan berikutnya.

Untuk menyikapi hal ini, diperlukan pemikiran kritis dan pengetahuan literasi keuangan digital yang memberikan pemahaman proses industri keuangan maupun layanan perbankan. Sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan baik secara umum maupun spesifik terkait transaksi keuangan. Misalnya, masyarakat wajib tahu apa saja kewajiban dan hak seorang nasabah juga wajib tahu bagaimana bank sebaiknya bersikap dalam memberikan pelayanannya.

Jadi, wajib diketahui siapapun bahwa sekalipun petugas bank, tidak diperkenankan meminta data-data berupa PIN, password akun, kode OTP dan informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan akses akun. Apabila menggunakan jasa Bank Digital BCA, sistem customer service yang terdapat pada aplikasi bank digital tersebut, dipastikan hanya bisa mengakses CAMILAN (Camera, Microphone, Location) selebihnya tidak boleh diberikan akses.

Bank BCA tidak pernah mendistribusikan surat atau informasi terkait kepentingan nasabah melalui nomor pribadi atau selain kanal-kanal kontak yang sudah disebutkan di atas. Menjadi nasabah yang baik harus jeli, bersikap kritis dan mau melakukan verifikasi pada kontak resmi atas informasi yang didapatkannya. Nasabah yang baik juga wajib mengedukasi orang-orang sekelilingnya atau orang terdekat seperti keluarga dan teman-temannya untuk memberi tahu modus penipuan dan informasi hoax ini dengan memberikan informasi kontak resmi Bank BCA serta cara kerjanya. Yuk, terus update informasi terkait industri keuangan perbankan khususnya dan pengetahuan literasi keuangan digital secara umum. Agar tidak pernah terjebak dengan segala modus penipuan di kemudian hari.

 

 


2 comments

  1. Terima kasih Teh Ani sudah mengingatkan

    ReplyDelete
  2. Hoax semakin merajalela sekarang apalagi sudah mengatasnamakan instansi resmi perlu waspada. Apalagi sekarang sudah merambah ke finansial, agaknya perlu diwaspadai kalau ada informasi dari pihak yang tidak resmi. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete