Sejak remaja, saya suka
membaca tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam lingkungan atau kehidupan. Baik dari
buku biografi, koran, majalah dan lain-lain. Terutama Majalah Intisari. Sampai
dewasa, saya suka mengamati, mengambil pelajaran dan mencerna inspirasi dari
orang-orang yang patut diteladani.
Tak terbatas pada orang
terkenal atau hebat, jika ada teman atau saudara yang sama inspiratifnya, tentu
akan saya kejar, ajak ngobrol lama dan mengambil pelajaran darinya. Apa lagi
setelah ada blog dan media sosial, saya bukan cuma menyerap pelajaran dan membaca
saja tetapi sambil membagikan inspirasi tersebut ke pembaca blog dan followers akun-akun media sosial saya.
Swastika Nohara (Foto : Facebook Swastika Saja) |
Seperti yang akan saya
bagikan sekarang ini, saya sudah lama tahu Swastika yang lebih populer dengan
sebutan Swastika Nohara dalam ranah pertelevisian, dunia blogger dan sosial
media. Pemilik akun Twitter @SabaiX ini mulai saya kenal langsung saat
sama-sama menjadi narasumber acara “Bincang
Sore” di Liputan6.com, tergelitiklah saya untuk menyelami lebih dalam keistimewaan
dari seorang Swastika Nohara. Saya di sini akan menyebutnya Tika.
Tika pada dasarnya sudah
suka menulis, pertengahan 2005 masih menulis tentang dunia film di Friendster lalu di akhir 2005 baru
mengenal blogspot dan memindahkan semua tulisannya ke blogspot. Isinya tentang
kehidupan sehari-hari dan aktivitas dunia film. Ngeblog di sana sempat naik turun
dan vakum. Sampai akhirnya pada Tahun 2009 membuat lagi blog di wordpress
karena yang di blogspot lupa password. Yang di wordpress menjadi cikal bakal
kesuksesannya dalam dunia blogging dan dialihkan menjadi domain pribadi dengan
nama blog http://lifetimejourney.me/
“Awalnya sekali dulu
rajin menulis review film, terutama film-film non mainstream (yang bukan
Hollywood block buster) di Friendster. Maklum, waktu itu saya lagi
kuliah film di London, dan banyak waktu luang buat nonton dan nulis. Seminggu
bisa tiga kali ke bioskop dan tiap ke bioskop bisa nonton dua sampai empat film
sekaligus. Waktu itu di London ada tiket nonton berlangganan yang cuma 14 Pound
sebulan. Jadi bisa dipakai nonton sampai seribu kali asal sanggup!” Kata Tika.
“Sejak masuknya dunia
sosial media, kegiatan online teralih ke Facebook
dan Plurk. Bahkan saya sempat
menduga dunia blogging akan mati seiring dengan maraknya sosmed. Hahahaha...
Syukurlah kekuatiran ini terbuksi salah.” Tambahnya lagi.
Semakin menarik
berbincang dengan Tika, jadi semakin memahami era kolaborasi blog dan sosial
media yang menjadi nilai tambah pada zaman sekarang ini.
Perempuan cerdas ini
menganggap blog sebagai hobi yang punya nilai tambah dan menjadi sumber
tambahan penghasilan dengan menjadi buzzer
suatu brand. Tika menganggap sah
saja blog dan akun sosial media di-monetize
asalkan konten yang dibagikan dalam blog berimbang dengan konten original
atau konten pribadi. “Setuju sekali Tika!” Toss ah, saya pun menanamkan prinsip
ini!
Ini pemaparan Tika soal
monetize blog dan sosial media “Monetize
blog dan sosial media bagus, ini adalah media iklan dan penyebaran informasi
baru yang progresif dan terarah, dalam arti lebih spesifik mengarah ke user
profile yang sesuai dengan sasaran brand. Artikel branded di blog juga terindex
oleh google dan bisa di search sebagai referensi oleh siapa pun dan kapan pun.
Sumber informasi dari pengguna biasa serta ciri khas blog post branded adalah
penulis blog harus mencoba produk/jasanya, jadi honest review. Meski berbayar,
tapi tetap harus jujur diplomatis mereviewnya. Keunggulan produk/jasa kita
sampaikan di blog, kalau ada kritik dan saran juga bisa kita kemas dalam bahasa
yang konstruktif dan sopan. Jadi reviewnya fair.”
Tika menjelaskan tips
agar konten iklan berimbang dengan konten original, Ia selalu menyediakan stok
draf. Misalnya, jika posting satu iklan di blognya, sudah dipersiapkantiga atau
lebih tulisan pribadi sebagai penyeimbang konten. Karena walau tulisan iklan
yang terolah menjadi bahasa pribadi dan diselipkan cerita dan tips bermanfaat
sekalipun, tetap saja akan terdeteksi bahwa itu adalah “iklan” jadi konten yang
pure original tetap diperlukan.
Suka jalan-jalan (Foto : Facebook Swastika Saja) |
Niche blog Tika adalah tulisan-tulisan travelling selain karena suka jalan-jalan dan mengeksplorasi kekayaan Nusantara, Tika juga sering menuliskan perjalanan saat dinas ke luar kota dari tempatnya bekerja dulu.
Hubungannya blog dengan
sosial media sangat berkaitan dan saling mendukung, maka menurut Tika, jika
kita menulis blog, penting juga aktif di sosial media. Dan ini pendapatnya.
“Penting
sekali. Hubungannya erat dan saling mendukung. Paling sederhana, melalui sosmed
kita bisa menyebarkan link tulisan di blog. Sosmed kan pendek. Jadi kalau perlu
nulis panjang dan upload foto, lebih enak di blog. Terarsip dengan rapi juga.
Sosmed juga ternyata penting untuk side job sebagai buzzer. Agency banyak yang
minta punya blog dan sosmed, satu paket.”
Selain menjadi Blogger
aktif dan Buzzer profesional, Tika punya pekerjaan utama, yaitu dalam dunia
pertelevisian yang sudah lama digelutinya. Berpengalaman bekerja di sebuag
media ternama menjadi reporter, menjadi News Anchor di sebuah stasiun televisi
swasta dan menjadi penulis skenario film. Karya tangan dinginnya yang berhasil
difilmkan beberapa diantaranya adalah 3 Srikandi, Cahaya Dari Timur, Beta
Maluku, M Natsir, Hari ini Pasti Menang, Garuda 19 dan Papua Berkisah.
Bahkan Tika sudah
menulis buku berjudul "Papua Berkisah" terbitan Ufuk Publishing.
Tika memperdalam
penulisan skenario film dan semua yang berhubungan dunia pertelevisian karena
latar belakang pendidikannya S2 Jurusan Film Dokumenter di London. Dari
banyaknya membaca karya fiksi non Hollywood, Tika jadi tertarik menulis
skenario, diperdalamnya dengan mengikuti berbagai workshop kepenulisan
skenario. Dan karya-karyanya dapat dilihat di http://lifetimejourney.me/projects/
Dengan segudang
aktivitas dan prestasinya, dekat juga dengan keluarga dan teman. Dirinya
mengidolakan Sang Ibu yang rajin berkarya, mulai menjadi guru senam, memasak,
menjahit dan lain sebagainya.
“Meskipun dunia saya
dan Ibu berbeda, tapi saya look up on her
dari sisi semangat, optimisme, stamina, kreativitas dan jiwa sosialnya yang
terus membara. Di usia 65 tahun kini ibu saya masih fit banget, masih suka jalan-jalan dan kemarin baru saja belajar diving bareng saya di Bunaken. Beliau
tidak kenal kata ‘pensiun’, inign terus berkarya dan berguna bagi orang lain
hingga akhir hayatnya.” Ujar Tika bersemangat.
Sementara dengan dua
buah hatinya, Tika suka meluangkan quality time dengan berenang, memasak
bersama atau mendongeng dengan panggung boneka yang ada di rumahnya. Ih asyik
banget ya? Bisa jadi contoh nih buat para orang tua. Jauh banget dari aktivitas
gadget yang selama ini marak.
Pemilik semboyan hidup “Life is the coffee, while jobs,
money and position in society are the cups. They are just tools to hold and
contain life and do not change the quality of life.” Ini berpesan
kepada Blogger, Buzzer dan Netizen berikut ini :
“Dari kecil saya
diajari bapak untuk bicara lewat karya. Artinya gak usah banyak omong, bikinlah
karya yang kita suka, yang bagus dan bermanfaat, and money will follow.”
“Blog kan termasuk
karya, tulisan dan foto yang kita ciptakan adalah benar berasal dari kepala dan
hati kita. Bahkan untuk paid blog post
pun saya pikirkan angle-nya apa, cara penulisannya gimana dan memastikan bahwa
paid blog post juga contentnya harus
bermanfaat bagi pembacanya.”
“Prinsipnya: Karya yang
baik adalah yang menggugah emosi dan memperluas wawasan. Apapun karya kita,
bisa dalam bentuk tulisan, foto, musik, film, lukisan dan lain-lain. Kalau
berhasil menggugah emosi dan/atau memperluas wawasan penikmatnya, maka mission accomplished. Serta perluas networking,
karena ini membuka wawasan dan pintu rejeki.” Pungkasnya.
Kesimpulan yang saya tangkap, Tika meraih semua pencapaian dan prestasinya berkat proses yang dilaluinya, mulai dari belajar yang tak berhenti dari berbagai sumber, sikap humble-nya lagi, walaupun sudah mempunyai segudang prestasi tapi Tika tetap mau belajar dari workshop dan lain-lain. Selain itu sikap kerja kerasnya juga berpengaruh dalam menunjang kesuksesan jangka panjangnya. Semua tak diraih dengan instan apalagi sikap arogansi. Sikap membuminya patut dicontoh nih.
Obrolan yang berisi ini
enggan saya akhiri, ingin rasanya banyak bertanya lagi dan lagi tapi jangan
khawatir, untuk mengenal lebih dalam lagi Swastika Nohara, bisa berkenalan di
Twitter @SabaiX atau blognya yang saya sebutkan di atas.
Baca tulisannya seperti di remind kembali. Harus imbang konten sponsor dan konten iklan ☺️ Makasih cikgu
ReplyDeleteSuka Sekali profil ini
ReplyDeleteSemakin mantap di dunia spasi #eh menulis, maksudnya
ReplyDeleteThank you for sharing, edaku
Semua keberuntungan ada pada Tika. Dan ia bisa menjaga segala berkat itu dengan kerja keras. Tokoh muda yang menginspirasi :)
ReplyDelete*kemudian dicatat inti post ini*
ReplyDeleteMakasih sharenya, mbak :)
kagum sama mbak tika
ReplyDeleteIyaaa, menghargai proses menulis itu sendiri *CATET.
ReplyDeleteAku belum follow akun twitternya Mbak Swastika.
ReplyDeleteProfilnya keren bgt teh, kagum sama perempuan2 seperti ini.
Makasih teh sudah berbagi inspirasi ^^
Kerennn. Prestasi beliau banyak betul, ya. Semangatnya bikin pembaca enggak mau mengeluh *kepalkan tangan di dada*
ReplyDeleteLingkungan yang mendukungnya, proses dan konsisten dia berkarya pasti panjang dan tidak mudah. Hebat!
ReplyDeletemakasih artikelnya teh Ani, seperti biasa, selalu menginspirasi..
ReplyDeleteArtikel yang berisi ini enggan kulewatkan utk dibaca.Share Ah :D
ReplyDeleteTerkadang agak mengganggu juga sih penulis yang terima paid-review tapi langsung bertolak belakang dari isi blognya, sepertinya memang benar harus post beberapa artikel pendukung dulu biar kesannya ndak langsung hard sale. heheh terimakasih teh sudah share postingan ini. :)
ReplyDeleteAku pernah kenalan sama Mbak Tika, she is humble dan bikin orang yang baru kenal udah nyaman *lha*.
ReplyDeleteYup, sebagai awalnya blog juga jurnal pribadi, maka wajar sesekali diisi curhat - curhatan atau kehidupan pribadi, biar lebih yahud XD
Thanks for sharing, Teh ^^
idealismenya patut ditiru..
ReplyDeletedi bidang apapun yang kita tekuni.
thanks sharingnya teh
Kagum dengan mbak Tika.
ReplyDeleteWah banyak hal yang harus dibenahi nih blogku, harus terus belajar dan belajar.
Makasih sudah berbagi mbak Ani.
Prinsipnya ngena di hati ��
ReplyDeleteSuka dengan kata-katanya bahwa apa yang kita ciptakan harus benar dari kepala dan hati kita. Mantep..
ReplyDeleteAyo terus berprestasi meski sambil ngeblog 😊
ReplyDeletesaya pernah 2x bertemu Mbak Tika. Yang pertama di acara parenting. Sama-sama diundang, tapi belum saling ngobrol karena saya malu menyapanya. Padahal sempet duduk di sebelahnya :D
ReplyDeleteYang kedua di acara Wego. Mbak Tika jadi salah satu narsum. Saya sempat memberanikan diri menyapa. Ternyata orangnya ramah. Dan cara Mbak Tika menyampaikan materinya itu asik. Mudah dimengerti :)
Pernah ketemu Mbak Tika sewaktu launching Cahaya Dari Timur kalau nggak salah, orang nya sangat menginspirasi..thanks for sharing teh Ani.
ReplyDeleteinspiratif.. jadi ingin menanamkan semangat yang sama...
ReplyDeleteTernyata saya pernah by accident mendarat di blognya mba Tika ini. Kesan pertama dari baca blognya adalah dia menulis dengan hati. Pemilihan katanya "beda" aja. Berasa ada art-nya gitu...:)
ReplyDeleteUhuii ada mbak Tika *kedip2*
ReplyDeletekata-katanya keren
ReplyDeletejadi mengenal lebih dalam Mba Tika niy,
ReplyDeletemakasih teh profilnya, nanti jalan2 main ke blog nya :D
jadi kudu seimbang ya teh konten iklan sama konten curhat eehh :D
Aku pernah ketemu Mbak Tika pas acara bloggercamp, mbaknya jadi pemateri. Orangnya asik banget deh, jadi pingin ketemu lagi. ^^
ReplyDeletewah ini wajib ditiru nih. ilmunya meresap dan bermanfaat
ReplyDeleteBisa dijadikan contoh nih, dengan sikap humble penuh prestasi. Semoga bisa ketemu dengan mb Tika juga :)
ReplyDeletemba tika ini rendah hati bangeeeeeet... selalu menyapa ramah sama siapa aja
ReplyDeletetertarik sama kutipan ini: “Dari kecil saya diajari bapak untuk bicara lewat karya. Artinya gak usah banyak omong, bikinlah karya yang kita suka, yang bagus dan bermanfaat, and money will follow.”
ReplyDeletebaru tahu kalo mbak swastika nohara ini penulis Cahaya dari Timur. Jadi ingat akting Shafira Umm yang keren pake banget :)
btw, penulis blog ini sama dunia spasi juga ga kalah keren kok...
Baru tau sosok swastika, makasih shatingnya teh :)
ReplyDeletepesannya bagus..menggugah emosi. That;s not such an easy thing to do but we can surely do it :). TFS, teh...
ReplyDeletebanyak belajar dari tulisan ini
ReplyDeleteorangnya ramah ya, aku baru pertama kali ke temeu waktu ke Bali itu
ReplyDeletewah bener2 pribadi yang menarik. tips yang dibagikan juga sungguh bermanfaat. kadang blogger memang keseringan nulis pesanan sponsor ketimbang maunya sendiri :)
ReplyDeleteRamah bangettt...
ReplyDeletePribadi yang menginspirasi
Wow bisa dijadikan sebagai contoh nih, dengan sikap humble penuh prestasi. Semoga bisa ketemu dengan mb Tika juga
ReplyDelete