BCA mendukung BOSF dalam pelestarian Orangutan |
Jakarta, 24 Juni 2016 –
Mengkampanyekan masalah lingkungan, saya paling semangat dan sangat tertarik
melakukannya. Karena ada tujuan yang besar di dalamnya. Jika lingkungan
terjaga, tempat kita bernaung pun akan nyaman, subur dan menyehatkan. Oleh
karena itu saya menyambut dengan senang hati undangan acara yang bertajuk “BCA Berikan Bantuan Kepada BOS Foundation
Untuk Pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur”
Orangutan kian
berkurang disebabkan oleh penyempitan lahan hutan hujan tropis di Sumatera dan
kalimantan, yang merupakan habitat Orangutan sebanyak 90% di Asia. Ini adalah
satu-satunya spesies kera besar yang ada di Asia. Penyempitan lahan hutan
biasanya dipakai untuk perkebunan kelapa sawit dan kepentingan - kepentingan
manusia terhadap hutan, seperti penebangan pohon tanpa izin dan lain-lain.
Penyempitan lahan hutan
membuat habitat Orangutan menyempit, membuat Orangutan mencari makanan ke
pemukiman atau kebun-kebun penduduk. Melihat fenomena ini, penduduk yang tidak
mengerti akan membunuh Orangutan tersebut karena dianggap hama. Selain dibunuh
dan disakiti, Orangutan juga diperdagangkan secara liar ke luar negeri atau ke
pasaran lokal. Tak jarang dalam proses transaksi tersebut ada anak Orangutan
yang mati. Mengingat anak Orangutan sangat bergangtung pada induknya. Sedangkan
induknya dibunuh terlebih dahulu untuk mencuri anak-anaknya tersebut.
Menurut data dari WWF
Indonesia, berkurangnya populasi Orangutan disebabkan banyaknya kematian anak
Orangutan yang disebabkan perdagangan liar yang pada prosesnya.
BOSF (Borneo Orangutan
Survival Foundation) yang telah konsisten melestarikan habitat dan populasi Orangutan
di Kalimantan sejak 1991 dengan bekerja sama dengan masyarakat setempat,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta organisasi mitra
internasional. Kali ini menggandeng BCA (Bank Central Asia) dalam upaya
pelestarian Orangutan dengan kegiatan pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje
Sewen, Kalimantan Timur.
Presiden direktur BCA, Jahja Setiaatmaja |
Penandatanganan penyerahan donasi |
Di Menara BCA Lantai
22, hadir Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyerahkan donasi sebesar Rp.200 Juta kepada
CEO BOS Foundation, Jamartin Sihite.
“Sebagai institusi
perbankan, kami sangat mendukung pelestarian Orangutan yang digencarkan oleh
BOSF. Karena ini adalah tanggung jawab bersama yang harus dijalankan. Menyangkut
lingkungan tempat kita dan anak cucu kelak. Jika Orangutan lestari dan selamat,
maka beragam species di hutan pun akan ada regenerasi dan kekayaan hayati akan
memberi dampak lingkungan yang baik.” Ujar Pak Jahja.
Kepedulian BCA
merupakan contoh aksi nyata sebagai sektor swasta yang peduli terhadap
lingkungan hidup melalui konservasi orangutan dan habitatnya. Ini adalah salah
satu peran penting Sekotor Swasta. Dan ini merupakan dukungan terhadap amanat
pemerintah dalam strategi dan Rencana aksi konservasi Orangutan Indonesia
2007-2017.
BCA melakukan kerja
sama dengan BOSF ini sejak Tahun 2012 sampai sekarang. Bukan hanya pelestarian
Orangutan saja BCA mendukung tapi untuk pelestarian penyu pun BCA memberikan
dukungan bersama WWF di kawasan rehabilitasi penyu di Pengumbahan Jawa Barat.
Saya. Uli, Evrina, Nunik dan Lidya |
Sebagai Blogger, kita
pun dapat berkontribusi dalam pelestarian Orangutan melalui kampanye di dalam
blog dan akun-akun sosial media lainnya. Dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan, tidak melakukan penebangan pohon
secara liar, tidak menyakiti Orangutan bahkan sampai menjualnya.
Corporate besar spt BCA memang sdh seharusnya punya program tersendiri untuk kemajuan bangsa. Berharap BCA spt Djarum, hampir di tiap lini ada program CSR-nya. Dan saya lihat sdh mengarah ke sana. Olahraga, pendidikan, lingkungan, tinggal kesehatannya ya teh blm ada info programnya
ReplyDeleteIya mudah2an ada ke depannya Kang Dudi
DeleteSemoga program ini dapat efektif untuk menyelamatkan populasi orang utan.
ReplyDeleteItu orang utan juga yang terancam gara-gara kasus kabut asap beberapa waktu lalu ya Mbak Ani. Sempet beberapa katanya keluar hutan menuju ke pemukiman penduduk.
ReplyDeleteSaya beberapa kali ke Tanjung Puting, tempat konservasi Orangutan, sering miris dan sedih kalau dengar cerita Orangutan yang di culik dan diperjualbelikan dari para pemandu.
ReplyDeleteSemoga program ini berjalan dengan baik..
semoga programnya berjalan dengan lancar
ReplyDelete