“Aku
anak sehat tubuhku kuat, karena ibuku rajin dan cermat, selama aku bayi selalu
diberi asi, makanan bergizi dan imunisasi.”
Sepenggal lirik lagu
anak-anak di era delapan puluhan ini sering bergema di televisi, radio atau
pengantar acara-acara di posyandu. Lirik lagu yang mudah diingat sekaligus
mengingatkan para orang tua untuk selalu memberi segala hal yang terbaik untuk
anak-anak di masa awal kehidupannya. Termasuk imunisasi.
Dengan imunisasi, anak-anak
dibekali kekuatan dan benteng pertahanan dari berbagai penyakit. Imunisasi
sangat terjangkau dan pencegahan dini yang lebih efektif. Imunisasi terbukti
dapat mencegah dan mengurangi sakit, cacat dan kematian. Kejadian yang
seringnya disebabkan oleh penyakit TBC, Hepatitis B, Polio, Campak, Difteri,
Pertusis, Tetanus, Pneumonia, Meningitis dan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi lainnya.
Narasumber |
Melalui moment Pekan
Imunisasi Dunia 2017, Kementerian Kesehatan melakukan campaign bertajuk “Penuhi Hak Anak Untuk Hidup Sehat Melalui
Imunisasi” pada 27 April 2017 di Lane Park Jakarta. Kami para undangan diberi
wawasan detail tentang imunisasi dari tiga narasumber dr.Prima Yosephine dari
Kemenkes, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K) , Msi dan KH Arwani Faishol dari MUI.
Imunisasi sebagai
benteng pertahanan bagi kesehatan anak, sebaiknya diberikan sejak anak lahir
tanpa alasan apa pun. Dengan imunisasi dasar sampai usia bayi 9 bulan. Menurut
dr.Prima Yosephine, Kepala Sub Direktorat Imunisasidirektorat surveilans dan
karantina kesehatan dirjen P2P Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa
pemberian imunisasi adalah wajib dan ada dasar hukumnya pada UUD45 dan
Undang-Undang perlindungan anak No.35 Tahun 2014 dan Undang-Undang Kesehatan
No.36 Tahun 2009.
dr.Prima Yosephine |
Imunisasi adalah hak
anak yang harus dipenuhi oleh orang tua dan masyarakat dan wajib disediakan
oleh pemerintah.
“Apabila bapak dan ibu
lalai dalam pemberian imunisasi untuk putera puteri nya, bisa dituntut sebagai
tindakan penelantaran anak yang berdasar pada dasar hukum yang ditetapkan.
Ingat Bapak Ibu, pergi ke posyandu atau klinik hanya untuk imunisasi adalah hal
simpel yang bisa dilakukan untuk memperoleh hal besar. Anak bisa terlindungi
dari penyakit-penyakit mematikan.” Kata dr.Prima.
Banyak contoh yang
ditampilkan di slide bagaimana dampak kesehatan untuk anak jika tidak
diimunisasi. Anak bisa mengalami batuk tanpa jeda jika tertular DPT bahkan
sampai meninggal, penyakit polio yang mengakibatkan kaki anak tidak normal
bahkan mengalami kelumpuhan, penyakit cacar yang akut dan masih banyak lagi.
Menurut dr.Prima,
berikut imunisasi yang wajib diberikan pada anak merujuk pada anjuran
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
- Hepatitis (HB) O 1 kali pemberian setelah 24 jam bayi lahir
- BCG 1 kali pemberian mulai bayi umur 1 bulan
- DPT-HB-HIB 3 kali pemberian mulai bayi umur 2 bulan dengan jarak minimal ditambah 1 bulan 1 kali pada usia 18 Bulan.
- POLIO 4 kali pemberian polio tetes mulai bayi umur 1 bulan ditambah 1 kali polio suntik mulai bayi umur 4 bulan
- CAMPAK/MR 1 kali pemberian saat bayi umur 9 bulan ditambah 1 kali pada usia 18 bulan.
Indonesia sendiri
negara dengan jumlah anak yang tidak diimunisasi atau tidak lengkap imunisasi
dasarnya terbanyak ke-4 di dunia. Miris sekali ya? Sedangkan beban tanggung
jawab dan masa depan bangsa ada di pundak generasi muda.
Dokter Prima juga
menjelaskan bahwa wilayah yang anaknya banyak tidak diimunisasi, berpotensi
menjadi masalah besar karena akan cepat menyebarkan penyakit menular. Anak-anak
yang sehat akan terkena dampaknya juga. Jadi, jika anak dan keluarga besar
sudah diimunisasi dengan lengkap dan sesuai rujukan, sebaiknya memberi saran
dan sosialisasi juga ke lingkungan sekitarnya untuk melakukan hal yang sama.
Agar tidak terkena dampak.
Mengatasi hal ini,
Kemenkes bersama jajaran pemerintah lainnya telah melakukan program imunisasi
yang mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang disesuaikan
dengan kemampuan masyarakat. Serta penyediaan vaksin berkualitas.
Dr. dr. Soedjatmiko |
Diamini
oleh Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K) , Msi tentang program yang sudah baik
dilakukan pemerintah namun kesadaran masyarakat masih kurang untuk memberikan
imunisasi pada anak-anaknya. Ini disebabkan karena pemahaman keliru masyarakat
terhadap vaksin atau ketidaktahuan tentang penyakit berbahaya yang menular dan
manfaat imunisasi.
“Informasi
berlebihan yang disebarkan pihak anti vaksin tentang KIPI (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi) atau informasi yang salah membuat masyarakat takut. Maka hal
ini perlu diluruskan dengan pemberian informasi yang benar oleh media atau
masyarakat dengan referensi dan narasumber yang dipercaya.
Akibat
kelirunya pemahaman masyarakat tentang imunisasi ini, banyak bayi yang
berpotensi menjadi wabah penyakit, kondisi cacat bahkan meninggal dunia.
“Bagi
siapapun jika peduli terhadap kesehatan dan keselamatan generasi penerus,
lakukan imunisasi dengan lengkap dan sesuai prosedur.” Kata dokter Soedjatmiko.
KH Arwani Faishol dari MUI |
Pemahaman
keliru yang dijabarkan dokter Soedjatmiko dipertegas dengan pemahaman yang
diberikan KH Arwani Faishol dari MUI yang memberikan pencerahan tentang vaksin haram
yang sering menjadi perdebatan dalam penggunaan imunisasi pada masyarakat
Indonesia. Walaupun pemahaman tentang ini di negara lain berbeda. Termasuk
Negara Arab yang menyatakan segala jenis obat walau terbuat dari bahan haram
tapi dinyatakan halal karena untuk obat.
Vaksin
haram pada dasarnya tidak boleh digunakan tetapi pada kondisi darurat kesehatan
atau al hajat diperbolehkan. Vaksin
haram terdapat pada Vaksin Meningitis yang terbuat dari enzim babi namun telah
melalui penyucian dalam air sebanyak dua
kullah dan adanya keterangan dari tenaga medis yang terpercaya bahwa belum
ada vaksin yang halal dan suci, maka vaksin tersebut boleh digunakan.
Vaksin
yang telah diproses melalui penyucian tersebut sudah tidak terdeteksi lagi
enzim babi nya maka diperbolehkan digunakan.
“Vaksin
sifatnya mubah atau boleh. Di seluruh
negara dengan beragam strata masyarakat dan ragam agama, banyak yang memakai
vaksin karena terbukti mencegah penyakit berat mematikan dan menyelamatkan
banyak anak.” Papar KH Arwani.
KH
Arwani menambahkan, bahwa vaksin sifatnya mencegah penyakit, secara agama,
mencegah penyakit adalah wajib hukumnya maka vaksin adalah solusi yang tepat.
Kesimpulannya,
imunisasi sangat penting dan merupakan hak anak yang paling dasar yang wajib
dipenuhi. Tidak ada alasan untuk tidak diimunisasi sebab semua fasilitas telah
tersedia dan terjangkau oleh masyarakat. Tinggal niatnya saja yang perlu
diluruskan. Selain itu, pemahaman masyarakat penting diluruskan juga terkait
imunisasi ini.
Photo Credite: Elisa Koraag |
Media,
Blogger, Netizen dan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat memberikan
informasi yang benar kepada masyarakat terkait manfaat imunisasi dengan bahasa
yang mudah dipahami. Mari kita lindungi generasi penerus dengan memenuhi
hak-haknya melalui imunisasi.
Alhamdulillah, sebagai staff UN bunda memiliki kartu kuning dari WHO utk imunisasi teratur bagi anak2 bunda waktu itu. Anak2 bunda setelah memiliki permata2 hati juga telah melakukan imunisadi bagi anak2 mereka, yg, adlah cucu2 tercinta bunda. Imunisasi memang sesuatu yg tak bisa dikesampingkan kepentingannya. Nice posting, Ani.
ReplyDeleteGemes banget deh teh sama yg masih sibuk ngurusin pro kontra vaksin ini ya. Saya punya temen yg anti vaks, duh itu beneran sampai jadi pejuang anti vaks, menyuarakan anti vaks ke mana-mana sampai bikin talkshow segala. Kalau ketemu selalu berusaha menggiring opini. Antara gemes sama gregetan. Aku mau counter tapi ga pede juga dg wawasanku. Dg ikut seminar ini jadi paham deh dasar hukumnya dr sisi agama.
ReplyDeleteMaya.... Jangan lupa, hidup selalu punya dua sisi
DeleteBuat mereka itu yang terbaik, jadi kita engga boleh juga terlalu menyudutkan kan ^_^
Sejujurnya aku sempat terpikir hal yang sama kok, apalagi ada youtube ibu menkes dulu, St Fadillah yang tidak memyalahkan sepenuhnya
Informatif banget bun tulisannya! Jadi makin tahu deh kalau vaksin/imunisasi penting untuk kesehatan :)
ReplyDeletega ngerti imunisasi, belom punya bayi :)
ReplyDeletetapi tertarik sama kalimat ini, "KH Arwani menambahkan, bahwa vaksin sifatnya mencegah penyakit, secara agama, mencegah penyakit adalah wajib hukumnya maka vaksin adalah solusi yang tepat."
itu sama kayak alkohol, haram, tapi tetap diperbolehkan jika pake untuk medis...
yupz, segala sesuatu di kolong langit ini ada dua sisi, gimana kitanya aja. misalnya air, bisa membuat perahu berlayar tapi juga dapat menenggelamkannya.
Pemahaman akan pentingnya Imunisasi bagi sebagian ortu masih dianggap sepele...
ReplyDeleteSekarang jdi terbuka wawasan, Pemberian Imunisasi bagi anak wajib diberikan
Imunisasi anak2ku yang lengkap cuman anak yang pertama saja..hihi.
ReplyDeletePeduli kesehatan adalah segala- galanya. Yuk sebarkan pentingnya imunisasi
ReplyDeletesaking pentingnya imunisasi bahkan adalah hak anak yang paling dasar yang wajib dipenuhi orangtuanya....negara hadir untuk generasi mendatang..... salam sehat anak indonesia
ReplyDeleteimunisasi adalah hak anak...kata-kata ini mak jleb banget. Alhamdulillah anak-anakku vaksinasi untuk usia sampai 9 bulan lengkap...
ReplyDeleteImunisasi itu penting bgt ya Teh. Bersyukur kita diberikan kesempatan utk lebih mengetahui tentang imunisasi
ReplyDeleteImunisasi anak memang penting, sayangnya banyak tetangga saya yang susah banget membawa anaknya ke Posyandu. PR banget buat Kemenkes memberikan sosialisasi kepada Ibu-Ibu yang memiliki anak balita :)
ReplyDeleteAlhamdulillah Chantika dan Dimas, imunisasinya lengkap. Memang benar ya imuisasi itu penting buat kesehatan.
ReplyDeletealhamdulillah, anak-anak saya lengkap imunisasinya. Termasuk imunisasi yang dianjurkan. Saya nurut aja deh apa kata dokter kalau urusan ini :)
ReplyDeleteimunisasi itu hak anak yang harus dipenuhi oleh orangtua. Tapi, memang kita ngga bisa maksa juga orangtua yang ngga mau kasih imunisasi ke anaknya. Jadi yang perlu ditingkatkan emang kesadarannya orangtuanya aja ya teh :)
ReplyDeletealhamdulillah anak saya sudah diimunisasi teh, udah diingetin sama orang tua jangan sampai lupa, tapi ada aja ya yang nolak imunisasi
ReplyDeleteBingung cari situs judi online teraman dan terpercaya di Indonesia?. Mari bergabung bersama kami & nikmati bonus menarik dari kami. Hanya dengan minimal deposit Rp 20.000 saja, anda sudah memiliki peluang untuk memenangkan puluhan juta bahkan sampai ratusan juta rupiah setiap harinya.
ReplyDeleteTelah hadir situs terpercaya untuk bermain game online
Menyaediakan 8 game dalam satu id
* POKER
* BANDAR Q
* BANDAR POKER
* DOMINO
* CAPSA SUSUN
* ADU Q
* BANDAR 66
* SAKONG
keunggulan bermain di PESONAQQ :
* Minimal deposit hanya Rp 20.000
* Minimal tarik dana Rp 20.000
* Dilayani oleh CS profesional dan ramah, 24 jam online
* Proses Depo & WD super cepat
* No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
* Bonus Referal 100% - 200%
* Bonus TO di bagikan tiap hari s/d 0.5%
Untuk Info Lebih Lanjut Contact CS Kami :
*Livechat
* WA : +85511817618
* BBM : 7A996166