Buat saya, lebaran tak
sekadar merayakan hari kemenangan dan merayakan hari besar dari Agama yang saya
anut. Karena lebaran buat saya menjadi barometer tersendiri untuk proses
muhasabah (Mengumpulkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat dan mengevaluasinya)
ini yang terpenting.
Kali ini, saya Cuma ingin
membahas kesan lebaran lebih ke pribadi, di luar hiruk pikuk silaturahim
bersama keluarga. Karena itu sudah biasa dan kesannya pasti tak tertandingi
namun saya kali ini ingin mengangkat tema refleksi setelah lebaran dampaknya
pada diri sendiri.
Apalagi lebaran tahun
ini adalah lebaran yang spesial mengingat beberapa hari setelahnya adalah hari
ulang tahun saya yang menjadi titik awal kehidupan yang harus menjadi tolak
ukur keberhasilan menjalankan hidup dalam berbagai aspek. Ya, berat bahasannya.
Tapi ini harus dibahas jika tak ingin terlambat untuk memperoleh kualitas hidup
yang bermanfaat selama hayat masih di kandung badan.
Lebaran tahun ini, saya
lebih banyak merenung dan memikirkan bagaimana memanfaatkan waktu sebaik
mungkin dan tidak terlalu memikirkan remeh temeh yang menyedot banyak waktu.
Padahal waktu yang tersisa begitu berguna untuk melakukan sesuatu yang lebih
besar manfaatnya.
Ketika mengunjungi
banyak kerabat di Bandung, banyak diantaranya yang menjadi inspirasi saya untuk
maju dan banyak motivasi yang didapat.
Maka dari itu, setelah lebaran ini,
bersamaan resolusi diri setelah merayakan ulang tahun, saya akan melakukan:
Mengerjakan
sesuatu yang tertunda : Banyak yang tertunda selama ini
karena mementingkan hal yang tak begitu bermanfaat. Mulai saat ini, saya harus
benar-benar memilah, mana event yang
bisa dihadiri dan yang tidak. Karena berkunjung ke suatu event yang tak ada
korelasinya dengan aktivitas diri sendiri, malah membunuh waktu yang seharusnya
dipakai untuk mengembangkan diri.
Sesuatu yang tertunda
itu diantaranya, membuat buku tentang blogging,
meluncurkan portal perempuan online
yang masih dalam garapan seadanya dan masih terlunta-lunta sampai tak terurus,
membuat program yang lebih yahud di komunitas-komunitas yang saya garap. Dan
masih banyak lagi.
Menjalin
Hubungan baik dengan banyak orang : Tak perlu memusingkan
kelakuan orang lain yang di luar batas, tak perlu jadi komentator mereka di
sosial media karena saya yakin, mereka sudah dewasa dan tahu mana yang baik dan
buruk, kalaupun mereka melakukan yang buruk, toh sebenarnya mereka sudah tahu
dan sudah dewasa, itu tanggung jawab mereka.
Lebih
Banyak di Rumah : Proporsi kerja saya tahun ini, In Syaa
Allah ingin lebih banyak di rumah saja. Mengerjakan sesuatu yang bisa dilakukan
di rumah yang selama ini terbengkalai. Selain menyelesaikan tugas-tugas yang
berserakan, saya juga jadi lebih bisa mengawasi anak semata wayang saya.
Mengingat sudah remaja dan mau persiapan ujian masuk SMA. Maka saya harus lebih
fokus ke anak. Untuk acara-acara sesekali saja. Jika ada yang harus ke luar
kota tidak apa-apa yang penting tidak terlalu lama perginya.
Berani
Menolak : Selama ini jujur, saya sering melakukan pekerjaan untuk
orang lain karena dasar “Tidak enak,
takut mengecewakan orang lain” sehingga
sering mengorbankan waktu dan tenaga demi orang lain tanpa memikirkan kondisi
diri. Padahal mendzolimi diri sendiri itu tidak boleh lho! Nah, untuk sebagian
urusan, saya sudah bisa berani menolak.
Menolaknya secara
baik-baik dan dikondisikan dengan alasan logis. Jadi tidak tersinggung yang
ditolaknya. Berjanji juga untuk
selalu membantu dalam bentuk lain dan kapasitas lain. Sehingga saya tetap bisa
membantu sesuai kemampuan tanpa mengorbankan diri sendiri.
Lebih
Mengutamakan Frekuensi Ibadah Dalam Segala Aspek
Dalam arti, beribadah bukan cuma
sekadar shalat lima waktu dan kegiatan-kegiatan ritual lainnya namun harus
mencakup segala aspek kehidupan, termasuk tingkah laku, saat niat dalam
melakukan sesuatu, bekerja yang bertanggung jawab, tidak menyakiti hati orang
lain dan perbanyak berbagi tanpa pamrih. Aamiin.
Sesuai pesan keluarga
saat lebaran kemarin, mereka memberi motivasi dan perbekalan dengan
mengingatkan bahwa saya melakukan berbagai hal jangan diniatkan untuk dipandang
orang atau dinilai orang tapi niatkan hanya untuk memberi manfaat dan
menitikberatkan pada dampak positif yang bisa diterima orang lain.
“Bukan melakukan
sesuatu untuk dipandang atau dinilai tapi lakukan sesuatu untuk memberikan efek
manfaat dan jejak yang baik.” Begitu pesan keluarga saya saat lebaran. Mereka
mengatakan ini karena mengamati dan memantau kegiatan saya. Mereka takut saya
melakukan sesuatu tanpa tujuan yang tepat.
Teh Ani, semoga bukunya bisa segera digarap dan diselesaikan ya. Pasti banyak yang bisa memperoleh manfaat dari sana.
ReplyDeleteSemangat Teh Ani!
www.damavara.com
yang terakhir wajib banget ya teh, tapi aku masih suka sulit untuk ngelakuin :(
ReplyDeleteAlhamdulillah ya teh,
ReplyDeleteApakah emang umuran kita ((kitaaa)) rasanya hal2 diatas udah lekat banget dengan diri yaa. Semoga kita selalu membangun mental dan menjadikan bermuhasabah setiap waktu menjadi lebih baik .
Sehat selalu ya Teh, tetep berkarya, salut sama sosok teh ani yang selalu menginspirasi buatku khususnya.
Muhasabah diri memang penting dan harus sempat dilakukan ya, teh.
ReplyDeleteItu pesan dari keluarganya bijak banget.
Semoga kita tetap meninggalkan jejak yg baik bagi orang lain ya, teh.
Ditunggu bukunya.
"berani menolak" wah ini biasanya yang bikin dilema ya teh. bahasa wong jowo " sungkan mau nolak "
ReplyDeletePesan keluarganya saat lebaran *catet.
ReplyDeleteLibur lebaran jadi lbh pny wkt bareng keluarga ya teh.. Sbg refleksi diri kita jg..
ReplyDeleteMaaf lahir bathin.. :)
Semoga semua keinginan teh Ani dapat terwujud. Iya teh...sebaiknya lebih banyak waktu untuk keluarga, karena anak yg sudah remaja Pengawasan nya hrs lebih ekstra lg, sangat menginspirasi tulisan ini, untuk saya memperbaiki diri dan menjadi contoh sy kedepan nya
ReplyDeleteAni, postingan yang berbobot. Ditunggu bukunya. Lihat itu Sekar si gadis mungil dan pemalu yang kini sudas menjelma menjadi gadis remaja cantik berjilbab. Apa Sekar masih ingat bunda, ya? #ngarepdiingat.
ReplyDeleteLbaran mnjadikan kita lbih brmuhasabah diri...
ReplyDeletewaaahhhhh keren teh... semoga bisa terlaksana semuanya yaaa..
ReplyDeleteUsia hanya sekedar angka dan dewasa adalah pilihan. Sipppp.. maju terus ya teh. Jadi kebanggaan Sekar pastinya..
bener bangeet teh...Ramadhan memang pause yang penuh berkah :). Jadi bisa set up prioritas lagi
ReplyDeleteTeh.... Luar biasa :) Artikel ini bisa banget jadi sarana refleksi diri bagi saya juga
ReplyDeletekindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
ReplyDeletepembesar penis
Thank you for the information , I wait for more information and I ask for a return visit our new website
>> Obat Hammer Of Thor Asli Di Bogor <<
>> Hammer Of Thor Asli Di Bogor <<
>> Obat Pembesar Penis Di Bogor <<
>> Vimax Extender <<
>> Alat Pembesar Penis <<
>> Hammer Of Thor Asli <<
>> Obat pembesar penis <<