Siapa yang mau, jika di
usia di atas 35 tahun nanti tubuh kita semakin pendek dan ada perubahan bentuk?
Saat ingin beraktualisasi dan beraktivitas juga malah terganggu karena
keterbatasan gerak akibat tulang yang bermasalah. Sekuat-kuatnya tulang, bisa patah,
keropos dan mengalami penurunan fungsi akibat osteoporosis.
Pada 25 Oktober 2017
lalu, saya beruntung sekali terlibat di acara Dialog Interaktif Hari
Osteoporosis Sedunia 2017 dengan Tema “Cegah Patah Tulang Akibat Osteoporosis
Melalui Germas” yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Bertempat di Hotel Manhattan Jakarta.
Narasumber Dialog Interaktif Cegah Patah Tulang Akibat Osteoporsis |
Materi disampaikan oleh
pembicara Dr.Dyah, Dr. Tanya TM Rotikan, SpKO dan dr.Jeanne D. L Tobing, SpKO.
Sementara Ibu Lily dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Kemenkes RI menyatakan dalam sambutannya bahwa Osteoporosis bisa menyerang
siapa saja. 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki akan terserang
osteoporosis kapan saja. Hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kualitas
hidup usia produktif yang terserang osteoporosis sejak dini. Melaui GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) hal ini disosialisasikan.
Dr.Dyah |
Narasumber pertama adalah
Ibu Dyah, memaparkan definisi Osteoporosis adalah kondisi tulang yang menipis,
rapuh, keropos dan mudah patah akibat kurangnya kepadatan massa tulang. Oleh
karena itu, masyarakat perlu mengetahui wawasan tentang pencegahan osteopoosis
sejak dini.
Massa tulang dibentuk
saat dalam kandungan, balita, anak-anak dan remaja. Kepadatan tulang masa
puncaknya pada usia 20 tahun. Pada usia 35 -50 tahun massa tulang digerogoti
terutama pada wanita ketika hamil dan menyusui. Pada wanita umumnya hormon
estrogen berkurang pada usia 35 ke atas yang menyebabkan kehilangan massa
tulang sebanyak 2-3% per tahun hingga ia menopause (usia 49-51 tahun) dan masih
berlangsung terus (1-2%) hingga 5-10 tahun pasca menopause.
Dr.Tanya TM Rotikan |
Dr. Tanya TM Rotikan
menjelaskan saat harus curiga terhadap adanya osteoporosis. Tandanya adalah
Postur membungkuk, Nyeri tulang, Tubuh makin pendek, Patah tulang belakang dan
kebanyakan hal ini menimpa patah karena trauma ringan di tiga daerah tulah
belakang,pergelangan tangan dan panggul.
Faktor-faktor
Penyebab Osteoporosis dan Pencegahannya
Konsumsi
Obat-Obatan, Obat keras yang dikonsumsi dalam
jangka waktu lama berdampak pada pengurangan massa tulang. Misalnya, obat asma,
lupus dll. Jadi, pertimbangkan ketika mengonsumsi obat-obatan ini. Bisa cari
alternatif lain supaya tak tergantung dengan obat yang menyebabkan risiko
terhadap tulang.
Gaya
Hidup Kurang Sehat, Merokok dan minum minuman beralkohol
serta bersoda sebaiknya dihindari. Tidak membiasakannya walau tuntutan profesi
kadang-kadang memengaruhi masyarakat urban sehingga harus terpaksa
mengonsumsinya demi gengsi dan kebersamaan. Think
Twice! Kalau terjadi apa-apa akibat gaya hidup tersebut, kebersamaan itu
niscaya bisa berlanjut.
Kurang
asupan kalsium, Kalsium yang kurang sangat berpengaruh
terhadap kondisi tulang. Oleh karena itu, perbanyak makanan yang mengandung
kalsium. Biasanya terdapat pada makanan berprotein tinggi. Seperti susu,
brokoli, kacang-kacangan, bayam, daun pepaya, daun talas, sarden kalengan,
mackerel kalengan, pakcoi, sawi, caisim, kacang panjang, susu kedelai, tempe,
tahu, kacang hijau, kacang merah dan ikan teri basah yang tawar. Agar sumber
makanan berkalsium tinggi ini selalu dikonsumsi, olah dengan baik supaya
membangkitkan selera dan terbiasa ada dalam menu sehari-hari.
Kurang
Latihan Fisik dan Aktivitas, Aktivitas yang kurang memengaruhi
proses kepadatan tulang. Mulailah berolah raga teratur, banyak jalan kaki,
latihan fisik di rumah dan perbanyak gerak. Misalnya, berbelanja online
kurangi. Kita bisa beli kebutuhan di pasar tradisional. Selain memperbanyak jalan
kaki, bisa bersosialisasi juga. Selain berpengaruh pada kepadatan tulang,
kekuatan otot dan jantung pun bisa didapatkan jika banyak aktivitas.
Kurang
Paparan Sinar Matahari, Jangan takut sinar ultraviolet
dan takut kecantikan rusak karena sinar matahari. Lakukan pada saat sinar
matahari bersahabat sebelum pukul 9 pagi minimal 30 menit sehari. Karena sinar
matahari merupakan sumber vitamin D yang berhubungan langsung dalam pembentukan
tulang.
Diet
Tidak Seimbang, Harus diperhatikan soal asupan nutrisi
yang masuk ke tubuh. Harus memenuhi unsur nutrisi yang lengkap dan seimbang.
Tidak berlebihan juga tidak kekurangan.
Postur
Tubuh, Biasakan postur tubuh tetap tegak ketika duduk
atau berjalan. Sehingga pembentukan tulang konsisten.
Latihan
Fisik Sebagai Pencegahan dan Pengobatan Osteoporosis
Selanjutnya, dr.Ade
Jeanne memberikan tips latihan fisik untuk pencegahan dan pengobatan
osteoporosis. Menurutnya, tulang memerlukan bantuan otot dan sendi untuk
bergerak dalam banyak cara.
Latihan fisik harus
dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur. Maka dari itu, jangan heran
jika kita sudah merasa bisa banyak gerak dan aktivitas dari pekerjaan rumah dan
tugas lainnya, tapi pas dicek masih dalam zona faktor risiko osteoporosis. Ini
penyebabnya karena tidak terukur.
Latihan yang baik
menurut dr.Ade, diawali pemanasan selama 10-15 menit sebagai upaya ketahanan
jantung paru dan lakukan perengangan. Lalu aktivitas inti selama 20-60 menit
untuk membentuk ketahanan jantung paru, kekuatan tubuh, keseimbangan dan
lain-lain. Terakhir lakukan pendinginan selama 5-10 menit dengan melakukan
peregangan.
Latihan fisik tak musti
ke pusat kebugaran. Bisa dilakukan di mana saja termasuk di dalam ruangan. Atau
bisa keliling komplek rumah dengan jalan kaki atau lari selama 30 menit minimal
per hari. Lompat tali, dumble dan masih banyak lagi hal-hal sederhana yang
dapat membantu akktivitas fisik tanpa memangkas waktu yang banyak.
Pencegahan
Osteoporosis Dilakukan Pada Usia Anak
Dr.Tanya mengungkapkan
bahwa Osteoporosis tak hanya menyerang usia dewasa. Anak-anak berpotensi
mengidap osteoporosis. Penyebabnya bisa karena obat-obatan yang dikonsumsi
dalam jangka waktu lama dan pola makan yang kurang baik.
Disarankan bagi para
orangtua, supaya tidak melarang anak-anak yang suka lompat dan lari atau
terlalu aktif bergerak. Karena aktivitas fisik anak ketika berlari dan
melompat, berpotensi memadatkan tulangnya.
Jangan lupa berikan
asupan nutrisi seperti susu, kacang-kacangan dan makanan berprotein lainnya
untuk anak. Karena potensi kepadatan tulang dibentuk dan ditabung pada masa ini
hingga usia 20 tahun. Dr.Tanya juga mengungkapkan fakta, bahwa anak yang cukup
asupan nutrisi dan sumber kalsiumnya, di masa mendatang dapat meminimalisir
terjadinya osteoporosis di masa datang.
Upaya pencegahan
Osteoporosis menurut Dr.Tanya, ada tiga upaya pencegahan:
- Pencegahan Primer: Tetap sehat, jangan sampai osteoporosis, nabung massa tulang sejak anak-anak.
- Pencegahan Skunder: Bila sudah Osteoporosis upayakan jangan sampai patah tulang.
- Pencegahan Tertier: Bila terjadi patah tulang jangan sampai cacat.
Mulai saat ini, saya
juga sudah mengantisipasi karena usia sudah memasuki kepala empat dan saya
tidak ingin sampai aktivitas terganggu karena masalah tulang. Berarti, saya
harus sudah mulai mengurangi kopi, minuman bersoda dan harus banyak melakukan
aktivitas fisik yang benar dan terukur. Semangat!
Ini aku sadar banget mba. Aku konsumsi kalsium tiap hari dan minimal banyakin jalan. Nah pertanyaann kapan kita jalan bareng hahahahaha
ReplyDeleteWaktu habil ak tidak komsumsi susu atau vitamin dan kalek dari dokter.. Usia 26 kaki suka sakit.. Ternyata kandungan kalsiun pd tulang sangat rendah bisa memicu osteoporosis dini... Dgn terapi komsumsi brokoly, kacang"an dan berjemur matahari pagi Alhamdulillah sekarang sudah membaik
ReplyDeleteMulai saat ini, aku rajin konsumsi susu untuk tulang. Takut osteoporosis. :'D
ReplyDeletePertama harus memperbaiki gaya hidup nih. :'D
ReplyDeleteAni, first of all, apa kabar? Mudah-mudhan selalu dalam stamina yang okpu. Aamiin. Btw, berbicara soal osteoporosis ini, beberapa bulan terakhir bunda rajin banget menjemur diri sekitar 30 menitan dibawah sinar matahari pagi, sambil baca-baca atau mengganti media tanaman di pot, sehingga tak terasa waktu 30 menitan itu. Selain itu bunda selalu berusaha untuk banyak bergerak, bangun tidur dengan cara yang benar,karenaa tulang bunda di bagian punggung pernah retak karena jatuh pada tahun 1999. Alhamdulillah tidak mengganggu aktivitas bunda.
ReplyDelete