Frances dan tokoh Kebudayaan Betawi serta Jajaran dari Binus School |
Saat menghadiri
peluncuran Buku “Ondel Ondel Galau” karya Frances Caitlin Tirtaguna di Binus
School Simprug 27 April lalu, saya langsung flash
back akan ketertarikan saya pada Budaya Betawi.
“Di mana bumi dipijak
di situ langit dijunjung” Pepatah ini sering saya terapkan dalam kehidupan.
Jadi, di saat saya tinggal di daerah yang bukan zona saya,tetap bisa
beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu adaptasi adalah mengenal budaya
setempat.
5 tahun tinggal di
Jakarta dan 9 tahun tinggal di Jakarta coret
atau penyangga ibukota, membuat saya harus banyak mengenal budayanya. Mengingat
dalam kehidupan sehari-hari sering menemui hal-hal yang bersifat ciri khas nya.
Misalnya, etika ke undangan dengan adat Betawi hingga menyesuaikan lidah dengan
kuliner yang didominasi oleh makanan khas Betawi. Dan masih banyak lagi.
Saya pernah sengaja
mengunjungi Setu Babakan di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan. Di sana merupakan
cagar budaya yang dilindungi dan dikelola pemerintah. Saya bisa merasakan
kentalnya adat dan pendalaman makna dari Budaya Betawi ini.
Namun, saat itu saya
hanya menikmati panorama keindahan setu, mengunjungi rumah adat dan mencoba
jajanannya serta menonton pertunjukan di panggung utama. Belum paham benar semua
unsurnya.
Rasa penasaran masih
menyelimuti dan dayung bersambut, dari acara peluncuran Buku Ondel Ondel Galau
ini, saya mendapatkan banyak insight dari
obrolan Frances bersama Bang Indra Sutisna dan Bang Yahya, orang yang punya keterlibatan
besar dalam pengembangan Budaya Betawi.
Terutama penjelasan
soal Ondel Ondel yang menjadi bahan cerita utama Bukunya Frances ini. Ikon
Ibukota ini sedang menjadi banyak sorotan masyarakat luas mengingat kondisi
Ondel Ondel kini yang makin memprihatinkan akibat ulah oknum yang tak
bertanggung jawab. Memakaikan ikon Kota Jakarta ini dengan pakaian lusuh dan
membawanya berkeliling ngamen dengan meminta uang recehan. Ini tentunya sangat
menurunkan citra boneka besar atau giant
doll yang sering digunakan sebagai pengiring pengantin atau pengantin sunat
pada hajatan Betawi.
Motivasi Frances
sendiri, membuat buku ini karena tergerak saat melihat boneka raksasa ikon
ibukota ini ngamen di jalanan. Keingintahuannya terjawab saat melakukan riset
di Setu Babakan. Pusat Budaya Betawi.
Langkah Frances dalam
membuat buku ini, mendapat dukungan dari pengelola Setu Babakan dengan
disambutnya remaja yang baru menginjak usia 15 tahun ini untuk melakukan
pendalaman soal Budaya Betawi.
Maka, lahirlah Buku
Ondel Ondel Galau yang dipersembahkan untuk Indonesia umumnya dan Betawi
khususnya. Buku ini dikemas dengan gaya bahasa khas anak muda. Menggambarkan
rasa keingintahuan sorang remaja yang penasaran dengan adat budaya lingkungan
sekitarnya. Yakni, Betawi.
Proses pembuatan Kerak Telor |
Roti Buaya sebagai bahan hantaran seserahan Adat Betawi |
Batik Betawi
Cuplikan isi Buku Ondel Ondel Galau |
Frances menuliskannya
dalam Bahasa Inggris. Sebagai bukti niatnya ingin memperkenalkan Budaya Betawi
agar tersebar informasinya bukan hanya di dalam negeri saja. Tapi mendunia.
Begitu harapannya.
Buku tersebut dikemas
dengan cerita yang menokohkan sosok Vina yang sering jalan-jalan bersama
keluarganya untuk eksplor berbagai Budaya Betawi. Seperti menonton pertunjukan
musik Gambang Kromong, Keroncong Kemayoran, menjajal kuliner khas seperti kerak
telor, kue rangi, putu mayang, soto Betawi dan lain-lain.
Remaja yang hobi
menulis sejak kecil dan pernah meluncurkan buku pertamanya di 2014 ini, juga
mengulas tokoh Betawi yang ikonik, yakni Benyamin Sueb dan menampilkan busana
khas yang masih belum familiar. Kita jadi tahu, bahwa ada pengrajin Batik Betawi
yang menghasilkan motif-motif khas Kota Jakarta yang berakar pada Budaya
Betawi.
Penulis yang banyak
menuai prestasi di tingkat internasional dan piawai memainkan piano dan
saxophone ini, berharap dengan hadirnya Buku Ondel Ondel Galau, dapat
memperkaya wawasan masyarakat akan Budaya Betawi dan ikut melestarikan serta
menjaganya.
Frances pun sangat
berharap dapat menginspirasi remaja seusianya dalam menjaga Budaya Betawi atau
budaya mana saya di tempatnya bernaung.
Bang Indra Sutisna
menyatakan bahwa komitmen Frances sudah membantu kerja keras para budayawan
khususnya Budayawan Betawi dalam menonjolkan sesuatu yang hampir redup bahkan
sudah tak dihiraukan oleh masyarakat sekitarnya. Apalagi anak muda.
Pendekatan terhadap
anak muda untuk sosialisasikan Budaya Betawi sudah dilakukan melalui berbagai
cara. Diantaranya memadatkan program pertunjukan segmen anak muda di Setu
Babakan dan melalui cerita yang dikemas dengan gaya anak muda pada bukunya
Frances.
Bersama Frances |
Bersama Rekan Blogger dan Pemain pentas drama |
Pulang dari acara
peluncuran buku ini, saya mendapatkan banyak inspirasi dan merasa malu dengan
Frances yang masih muda namun kepedulian dan komitmen nya terhadap sumbangsih
pada salah satu budaya bangsa begitu tinggi. Mengingat soal pelestarian dan
penjagaan budaya bangsa ini adalah merupakan tanggung jawab semua pihak.
Buku Ondel Ondel Galau terbitan Gramedia Pustaka Utama ini, wajib dimiliki dan jika anda sebagai orang
tua, bisa membelikan buku ini sebagai hiburan dan edukasi yang tepat dalam hal kebudayaan. Selain
menumbuhkan minat baca anak, dapat juga memperkaya wawasan soal Budaya Betawi.
Jika suatu saat bepergian ke luar negeri atau ketika bertemu teman mancanegara, mereka bisa merepresentasikan kekayaan budayanya dengan baik.
Baca artikel ini,bikin pengen beli Bukunya, karena saya pribadi masih belum terlalu luas pengetahuannya mengenai Betawi,Buku ini bisa menjadi panduan untuk membuka wawasan mengenai Kebudayaan Betawi.
ReplyDeleteaaahhh keren bangettt..., salut sama Frances dan suka banget sama tema bukunya, isinya juga colorful sepertinya ya teh?. Mau beli ah buat memotivasi anak2 di rumah utk nulis dan memperdalam bhs Inggrisnya juga.. thank you reviewnya tehhh..
ReplyDeleteMenulis buku dalam bahasa ibu saja sudah prestasi, apalagi bahasa Inggris.
ReplyDeleteLuar biasa!
Luar biasa banget ya Frances ini, diusianya yg masih remaja mampu menulis buku dgn latar belakang kebudayaan Betawi dlm bahasa Inggris. Bangga kebudayaan Betawi ini ada dlm buku versi bahasa Inggris
ReplyDelete