“Ada hak orang lain dalam setiap rezeki yang kita miliki”
Kalimat tersebut sering
terlontar dalam setiap kesempatan namun tak banyak yang peka dengan kalimat
tersebut. Padahal, dalam berapapun penghasilan yang dimiliki, wajib
mengeluarkan zakat atau infaq.
Tak hanya individu, perusahaan pun selayaknya menyisihkan dana untuk yang membutuhkan. Dan AXA Mandiri menyalurkan sebagian dana untuk kepentingan masyarakat dengan
memasukkannya pada program Ramadhan Juara melalui berbagai rangkaian acara di
dalamnya.
Komitmen PT. AXA
Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) dalam upaya berbagi dan memberdayakan
kualitas hidup masyarakat diwujudkan dalam berbagai program yang nyata dan
transparan. Salah satunya, menyalurkan dana Tabbaru atau dana bagi hasil
penjualan produk asuransi syariah kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
yang merupakan badam amil zakat yang resmi ditunjuk pemerintah.
Penyerahan dana ini
dilakukan di AXA Tower lantai 46 pada 5 Juni 2018 dihadiri oleh jajaran PT.AXA
Mandiri, Baznas dan Pengawas Dewan Pengawas Syariah AXA Mandiri.
Sebelum ke pembahasan
lebih lanjut, kita mengenal dulu apa itu dana Tabbaru. Dana ini ada pada
asuransi syariah yang merupakan dana bagi hasil dari kontribusi nasabah
asuransi setelah dikurangi klaim kontribusi asuransi dan penyisihan teknis
dalam satu periode tertentu. Dana Tabbaru populer juga disebut surplus underwriting.
Kerja sama AXA Mandiri
dan Baznas ini sudah terjalin sejak 2012 dan setiap tahunnya mengalami
peningkatan signifikan. Tebukti pada tahun ini, dibanding tahun sebelumnya dana
yang disalurkan meningkat 32% dari Tahun 2017. Diperoleh total dana Rp.847
Juta.
Penyerahan dana Tabbaru oleh Bapak Hengky Oktavianus (AXA Mandiri) Kepada Ibu Emmy Hamidiyah (Baznas) |
Bapak Hengky
Oktavianus, Director of In-Branch Channel AXA Mandiri menyatakan bahwa komitmen
ini tepat sasaran, sampai dengan baik ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya melalui
program-program yang dikelola oleh Baznas. Sesuai dengan tujuan dan moto
perusahaan yaitu Empower All Indonesian
To Live a Better Lives.
Ibu Emmy Hamidiyah,
Komisaris Baznas menyampaikan apresiasinya terhadap aksi dari AXA Mandiri
melalui Syariah AXA Mandiri dalam penyaluran dana surplus underwriting ini. Sebagian dari dana tersebut dipergunakan
untuk menyediakan 1.200 paket Ramadhan Bahagia berisi kebutuhan sehari-hari hingga hari raya. Lagi-lagi AXA Mandiri memunculkan sinergi dengan pihak lain yang semakin
baik. Yakni, menyalurkannya melalui Yayasan Cerdas Mandiri, Masjid Raudhatul
Falah, Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta dan masyarakat yang berada
di lingkungan AXA Tower Kuningan.
Selain penyaluran dana Tabbaru,
AXA Mandiri pun memberdayakan masyarakat dengan mengedukasi soal literasi
keuangan. Terutama pemahaman tentang keuangan syariah yang penetrasinya masih
rendah. Menurut survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016, tercatat pengguna produk keuangan
syariah baru menempati angka 11,06% masih sangat rendah.
Padahal, keuangan
syariah banyak manfaatnya. Salah satunya amanah dari dana tabbaru dapat
disalurkan kepada yang berhak secara tepat dan transparan dan sistem-sistem
yang lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah. Bagi Muslim tentunya hal ini
sangat menguntungkan dan memberikan banyak faedah dalam transaksi keuangan.
Talkshow
Zakat Mal
Talkshow Zakat Mal |
Berkaitan dengan
penyaluran dana Tabbaru ini, AXA Mandiri bersama Baznas menyelenggarakan talkshow singkat terkait zakat mal yang
wajib dikeluarkan jika kita mempunyai harta atau penghasilan yang mencapai
nishab.
Nishab adalah batas
kepemilikan seseorang terhadap hartanya dan hal ini menentukan besaran zakat
mal yang harus dikeluarkan. Untuk menentukan nishab, bisa konsultasi ke badan
amil zakat terdekat atau secara online, salah satunya ke Baznas.
Zakat mal ada dua,
terdiri dari zakat harta dan zakat profesi. Zakat profesi ada banyak turunannya
juga, diantaranya zakat perniagaan, zakat pertanian dan lain sebagainya. Bahkan
untuk hadiah quiz, undian, hadiah perlombaan, menyewakan rumah, menyewakan
mobil pun wajib mengeluarkan zakat mal.
Salah satu contoh perhitungan zakat profesi |
Ketika saya
berkonsultasi dengan salah satu petugas dari Baznas, saya mendapatkan banyak
pencerahan soal zakat mal ini. Dijelaskan bahwa zakat mal besaran yang
dikeluarkan dari penghasilan yang mencapai nishab adalah sebesar 2,5%.
Mengapa zakat mal
sebaiknya disalurkan kepada Badan Amil Zakat yang direkomendasikan? Sebab hal
ini sesuai dengan anjuran dari Rasullulah SAW. Alasannya, biar pemberiannya
merata kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan.
Karena karakter
penerima zakat beragam. Ada yang terang-terangan meminta langsung, ada yang
tidak pernah berharap diberi namun sebenarnya sangat membutuhkan ada pula yang
memang sangat membutuhkan dan layak diberikan zakat. Tiga karakter ini harus
merata diberikan zakat. Maka, peran badan amil zakat sangat berpengaruh dan
punya andil untuk memeratakan penyebaran zakat kepada seluruh masyarakat yang
membutuhkan dari tiga karakter tersebut.
Memberikan langsung kepada
yang membutuhkan pun tidak masalah namun sebaiknya memang mengikuti anjuran
Rasullulah SAW.
Sangat menarik menggali program-program
Baznas yang benar-benar memasyarakat. Misalnya, membina UKM agar para penerima
zakat rutin dapat hidup mandiri dan berkarya, untuk program ini, selain
membantu dalam hal santunan juga memberikan ilmu dan pembinaan secara berkala
hingga para binaannya berhasil mandiri.
Mendukung penuh pada
UKM ini, Baznas mengadakan pameran produk UKM binaannya di Plaza Semanggi pada 1
hingga 10 Juni 2018. Pameran ini bertajuk Celebrity Baznas Expo. Produk yang
dipamerkan beragam, mulai dari pakaian muslim, perlengkapan ibadah, makanan dan
lain sebagainya. Bagi yang ingin mendukung mereka, yuk berbondong-bondong
memborong produknya. Tinggal datang ke Plaza Semanggi dan cari Celebrity Baznas
Expo.
Begitu inspiratifnya
aksi dari AXA Mandiri yang telah enam tahun menyalurkan dana tabbaru nya kepada
Baznas, hingga membuka pikiran saya soal perhitungan zakat mal. Apapun
profesinya, jika penghasilannya sudah mencapai nishab, pastinya sudah wajib
mengeluarkan zakat mal.
Jangan tunda untuk
menyalurkannya. Jika takut lupa, bisa dicicil setiap bulan dan jika kita freelancer,
bisa mengeluarkan zakat mal setiap kali mendapatkan pembayaran dari proyek
yang ditanganinya.
Jika tidak mencapai
batas nishab, masih bisa berbagi tentunya melalui infaq shodaqoh. Jadi,
berapapun penghasilannya, yang penting sisihkan sebagian untuk berbagi. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan hak orang lain yang ada pada rezeki kita. Selain
itu, jika banyak sedekah harta kita pun akan menuai keberkahan selalu.
Semoga banyak
perusahaan yang terinspirasi dalam menyalurkan dana surplus underwriting atau
dana lainnya sebagian untuk masyarakat luas seperti yang dilakukan AXA Mandiri,
agar kesejahteraan dan pembangunan ekonomi merata. Serta masyarakat kurang
mampu terbantu dari segi financial maupun edukasi.
AXA Mandiri patut di contoh ya Teh
ReplyDeleteApalagi zakat fitrah ya Teh, yang berfungsi membersihkan pahala orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia agar bisa meraih kesempurnaan pahala.
ReplyDeletePatut di beria acungan jempol inovasi Axa Mandiri ini. Membantu distribusi zakat agar lebih merata.
Semoga yg dilakukan axa mandiri bisa selamnya dan menginspirasi perusahaan lain, sehingga kinerja Baznas bisa bertambah luas penyalurannya
ReplyDeleteTeh Ani, kalimat pertama bikin aku langsung 'dheg' hehe..
ReplyDeletebetul teh, semoga semua individu semakin tertib mengeluarkan zakat dan sedekahnya :)
Nah bener tuh mba. Walaupun freelancer, kita pun jangan lupa mengeluarkan zakat Mal ya mba. Karena pasti banyak yang membutuhkan dana karena mereka masih berlum tercukupi kebutuhan sehari hari
ReplyDeleteThanks for sharing mbak.. jadi tahu kalau zakat itu beraneka macam
ReplyDeleteBetul, Teh. Kita jangan sampai mengeluarkan zakat Mal.
ReplyDeleteSetuju deh sama teh Ani, karena harta/rezeki yang kita punya atau miliki ada haknya untuk orang lain. Remainder juga buat aku ini untuk selalu berbagi ke pada orang yang membutuhkan, dan hal yang dialkukan oleh AXA Mandiri yang bekerja sama dengan BAZNAS perlu diapresiasi ya dan semoga semakin bnayak yang merasakn manfaatnya :)
ReplyDelete