Sebagai orangtua yang mempunyai
anak remaja dan anaknya kebetulan sobatan akrab banget sama gadget, saya tanpa
pikir panjang langsung ingin hadir di acara launching bukunya Mona Ratuliu yang
berjudul Digital Parenthink “Tips
Mengasuh Kids Zaman Now” di sebuah mall di kawasan Jakarta Selatan.
Setelah mendapatkan bukunya, saya
langsung buka dan membaca halaman per halaman. Ternyata membacanya tak seperti
membaca buku parenting lain yang
biasanya terkesan agak kaku dan tidak seolah ngobrol dengan pembaca. Karena
masih di acara launching, buku saya tutup dulu. Pokoknya baca buku ini harus
ditemani secangkir cokelat panas dan sebuah catatan lengkap dengan pulpen.
Mengikuti prosesi launching bukunya pun sangat berbobot
karena saat membahas setiap bab, selalu diberikan contoh konkret yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, soal pengelompokan setiap generasi yang
dijelaskan secara apik karena melalui bab ini, kita penting mengetahui soal karakteristik
setiap generasi agar tercipta komunikasi yang baik di keluarga maupun di
masyarakat.
Misalnya, generasi baby boomers,
Generasi X, Y, Z dan Alpha. Semua mempunyai karakter unik dan perlu pemahaman
melalui komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan ketimpangan untuk
berbagai permasalahan. Maka, penulis memberikan insight bagi pembacanya agar tidak terjadi munculnya perasaan tidak
nyaman pada anaknya ketika diberikan aturan tersebut.
Bahkan Mona tak segan untuk
menyita sementara gadget Mima dalam kondisi tertentu tapi hal itu tak
menimbulkan sesuatu yang buruk pada hubungan ibu dan anak ini. Malah Mima
mendapatkan perubahan positif dari akibat aturan tersebut. Mengapa bisa asyik
begini ya, hubungan Mona dan anaknya saat memberikan aturan soal gadget?
Kuncinya tentu saja komunikasi dua arah yang baik.
Setiap bahasan yang ada pada buku
ini, ada beberapa narasumber ahli yang ikut menambahkan dan verifikasi setiap
artikel di dalamnya. Misalnya, Pakar Manajemen Indonesia, Rhenald Kasali dan
Psikolog Verauli. Jadi setiap artikel yang dibagikan semuanya sudah melalui
verifikasi. Ilmunya semakin mantap dan bertambah tentunya.
Di bab - bab berikutnya, Mona
juga membahas perilaku orangtua zaman now yang tak jauh beda dengan
anak-anaknya. Tentu saja kondisi ini harus ditata lagi agar fungsi didikan
orangtua benar-benar maksimal kembali dengan mengajarkan dan transfer wawasan
pada anak yang didapatkan dari berbagai sumber. Tidak mengandalkan googling semata.
Saran Mona sangat mengena juga
untuk orangtua zaman now agar selalu mengajak anak untuk beraktivitas fisik di
rumah. Seperti mengajak bermain petak umpet, berkebun, main drama-dramaan dan
masih banyak aktivitas yang dapat mencerdaskan otak serta mengembangkan motorik
melalui aktivitas fisik tersebut. Jadi tak cuma memandang layar gadget saja.
Buku Digital Parenthink ini, menurut saya sangat antimainstream karena di
dalamnya ada ciri khas yang mendorong pembacanya untuk melakukan banyak
empower. Baik untuk anak maupun orangtua. Cukup fair juga ulasannya. Antara
membahas sisi positif dan negatifnya.
Untuk sisi positif, Mona juga
menampilkan beberapa feature success
story seperti Naura yang penyanyi, Naya penjual slime dan masih banyak lagi
anak yang menuai prestasi karena peran sosial media. Bukan hanya feature cerita sukses yang ditamplkan,
kiat untuk mengembangkan bakat dan promosi karya melalui sosial media pun
dibahas tuntas dalam buku ini. Bagi para orangtua yang ingin menyalurkan bakat
anaknya secara tepat dengan bantuan digital, patut baca buku ini juga.
Buku yang diterbitkan Noura
Publishing ini sudah beredar di toko-toko buku terdekat dan tidak rugi membelinya
karena isinya jauh dari rasa membosankan. Gaya bahasa yang digunakan seperti
ngobrol dan mendorong untuk membacanya sampai selesai.
mau ih baca ini, udah masukin list buku yang mau dibeli..
ReplyDeletekeren ya teh gandeng juga Rhenald Kasali dalam bahasannya, dirumah aku juga gitu main petak umpet sama anak2 hehe :) biar anak sulung ga cuman nonton TV aja kalau gadget aku belum kasih soalnya. jadi penasaran mau baca lebih lengkapnya