Portal Setu Babakan Betawi Siap Antarkan Budaya Betawi Mendunia



Masih belum reda rasa kagum dan takjub saya terhadap remaja bernama Frances Caitlin Tirtaguna yang setahun lalu meluncurkan Buku “Ondel Ondel Galau” terbitan Kompas Gramedia dan menuai sambutan hangat masyarakat. Bertambah lagi kekaguman tersebut karena kontribusi Frances tak hanya melalui buku dalam melestarikan Kebudayaan Betawi ini.

Kegelisahan Frances yang tak menemui informasi lengkap tentang Pusat Budaya Betawi di internet dan belum adanya sumber yang valid tentang berita yang beredar, membuat Frances ingin segera mengabarkan dunia tentang keindahan dan keistimewaan Budaya Betawi dengan memberikan informasi selengkap mungkin.

Terharu saya, saat Frances mengatakan “Masa di Negara orang lain, untuk potensi wisatanya yang belum ada apa-apanya disbanding yang dipunyai Indonesia sudah punya informasi lengkap di portal khususnya saat mencari di mesin pencarian. Sementara Indonesia punya banyak keistimewaan dan ragamnya, salah satunya tentang Pusat Budaya Betawi yang ada di Ibukota terabaikan. Bahkan masyarakat Jakarta sendiri belum tahu lokasi Pusat Budaya Betawi ini termasuk belum mengetahui apa saja di dalamnya.” Ujarnya penuh kegelisahan.

Akhirnya Frances berinisiatif meluncurkan website untuk Pusat Budaya Betawi Setu Babakan yang mana Pusat Budaya Betawi ini ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya yang ditetapkan 10 Maret 2005 melalui Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No.3 Tahun 2005. Website tersebut adalah www.setubabakanbetawi.com dan www.perkampunganbudayabetawisetubabakan.com yang diserahkan pada 15 Mei 2019, di UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.


Dalam acara penyerahan ini, disaksikan oleh Ketua UPK PBB Setu Babakan, Ibu Hj.Rofiqoh Mustofa didampingi Budayawan Betawi Bang Indra Sutisna, Bang Yahya Andi Saputra dari Lembaga Kebudayaan Betawidan Forum JIBANG (Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi) diiringi rangkaian hiburan dari para Seniman Betawi.

Dalam kedua website tersebut, memuat sejarah, profil, fasilitas, ragam budaya, acara dan berita dan serta mitra pedagang. Jadi, menyangkut terkait pemberdayaan juga.

Harapan Frances dan pihak terkait, semoga dengan adanya website PBB Setu Babakan ini, masyarakat menjadi lebih mengenal kebudayaan Betawi dan berbondong-bondong untuk mengunjungi PBB Setu Babakan untuk melihat secara langsung segala prosesi adat, pertunjukan, tarian, kuliner serta segala ciri khas Betawi semua ada di sana.

Bahkan ada museum yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat menjadi referensi lebih dalam lagi.

Tak hanya sebagai edukasi, PBB Setu babakan juga menjadi sarana wisata keluarga menyenangkan, ada danau dengan perahu yang dapat dinaiki, ada pertunjukan kesenian dan lain sebagainya. Jika belum sempat pergi ke PBB Setu Babakan, dapat melihat informasi di websitenya dulu. Maka dari itu, website yang diinisiasi Frances sangat bermanfaat dan membantu menyajikan berbagai informasi tentang kebudayaan Betawi yang terverifikasi.

Frances dan kedua orangtuanya

Menghadiri acara peluncuran website ini, membuat saya merinding bangga, dari seorang gadis 16 tahun ada sikap visioner dalam menuangkan segala kemampuan dan apa yang dimilikinya demi kemajuan budaya bangsa.

Rasa penasaran saya atas sikap Frances yang di atas rata-rata dari seusianya, saya temui kedua orangtua Frances yang hadir pada saat itu, ternyata didikan orang tua Frances terhadap putrinya ini berjalan seperti biasa saja, selayaknya didikan orangtua pada umumnya. Bedanya, orangtua Frances selalu membantu mengarahkan minat dan potensi anaknya dengan menyalurkan berbagai kegiatan positif baik di lingkungan rumah dan sekolahnya.

“Dari kecil Frances suka sekali bercerita dan saya sering menyodorkan kertas dan pulpen agar Frances menuliskan ceritanya, akan saya baca setiap selesai kerja. Mengingat saya saat itu masih sibuk bekerja. Dari kesukaan Frances menulis, sikap kritisnya dan mendeskripsikan sesuatu semakin membuatnya lebih terampil dalam membuat essay.” Kata Ibu Eugenia, ibunda Frances.

Frances merasa prihatin dengan sebagian anak Indonesia yang cenderung mencintai budaya luar, seperti Jepang, Korea dan lain-lain. Sedangkan budaya bangsa sendiri banyak diklaim negara lain. Seharusnya generasi muda Indonesia mampu menjaganya dan melestarikannya dengan cara ikut berpartisipasi dalam sosialisasi, edukasi dan mempelajarinya lebih dalam.

Lingkungan sekitarnya juga sangat berperan dalam membentuk kepribadian Frances untuk menumbuhkan jiwa sosialnya. Kegiatan yang dilakukan tak semata untuk pengembangan diri pribadinya namun Frances selalu ingin mengembangkan potensi di lingkungannya.

Sejak kelas 6 SD hingga sekarang, Frances juga mengajar anak-anak pinggiran di ibukota, salah satunya di daerah Manggarai. Sambil memotivasi juga mengajarkan pelajaran Matematika.

Kegiatannya yang bejibun, tak membuatnya lupa berprestasi. Frances punya sederet prestasi dalam berbagai bidang di ranah dalam dan luar negeri. Misalnya, lomba debat, menulis, matematika, piano dan masih banyak lagi. Bulan Juni – Juli 2019 ini, Frances berangkat ke USA untuk mengikuti program selektif dan kompetitif bagi para pelajar SMA seluruh dunia untuk meluncurkan ide bisnis rintisan.

Langkah nyata Frances dalam menyumbangkan inisiatifnya demi kemajuan kebudayaan Betawi, patut diapresiasi. Semoga dukungan yang didapatnya saat ini dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, dapat menuai keberkahan lainnya.

Berikut keseruan di Pusat Budaya Betawi, jika ke sana jangan lupa pakai pakaian sesuai tema, yaitu pakaian adat Betawi supaya fotonya lebih pas.






Jika ingin mengunjungi Pusat Pusat Budaya Betawi, berikut adalah alamatnya Jl.RM Kahfi II RT 13 RW 08, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640.

1 comment

  1. Salut ya mbak Sama Frances.
    Memang bukan hanya tentang budaya betawi tapi budaya di daerah lain juga masih sulit untuk mendapatkan informasi lengkapnya dan langkah frances membuat website patut di apresiasi

    ReplyDelete