Bicara Gizi Soal Pemberian MPASI yang Tepat

dr.Frieda Handayani


Setuju dengan penjelasan narasumber di acara Bicara Gizi bersama Danone Indonesia bahwa masa pemberian makanan padat atau Weaning merupakan salah satu bagian penting dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mengingat masa pemberian makanan padat untuk mendampingi saat pemberian ASI.

Pada 28 Mei 2019 bersama Narasumber dr.Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi mengupas tuntas soal pemberian MPASI yang tepat. Menurutnya,  pemberian MPASI yang tidak tepat akan mengakibatkan dampak buruk kesehatan pada anak dalam jangka panjang. Misalnya, saluran pencernaan yang terganggu, selera makan anak yang menurun dan mengakibatkan malnutrisi.

Malnutrisi pada anak dapat terjadi stunting atau badan pendek dengan tingkat kevcerdasan yang kurang. Sebagai catatan untuk menjadi bahan pengambilan keputusan atas fakta yang didapat dari data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan 30,8% bayi di Indonesia mengalami stunting serta 17,7% mengalami malnutrisi. Kondisi ini penting diberi perhatian untuk memperbaiki pola makan dan asupan nutrisi yang cukup agar gizi anak terpenuhi dan dapat diperbaiki dengan segera.

Pemberian MPASI tak perlu tergesa-gesa, perhatikan kondisi bayi, jika sudah mampu mengangkat kepala dengan tegak, berusaha meraih makanan di depan mata, dapat duduk tegak dengan bantuan, dapat menegakkan leher dan kepala dalam waktu lama, ini tandanya bayi sudah siap untuk makan MPASI.

Mengoptimalkan gizi anak bisa diawali dengan pemberian MPASI yang tepat dan bertahap bisa dengan menggunakan menu tunggal hanya saat pengenalan MPASI saja, selanjutnya bisa diberikan menu yang lebih bervariasi atau populer dengan metoda menu 4 bintang, spoon feeding hingga baby-led weaning.

Tahapan Pemberian MPASI

Usia bayi 6 bulan, biasanya produksi ASI sudah mulai berkurang kuantitasnya sedangkan bayi masih membutuhkan banyak asupan nutrisi yang cukup untuk cadangan energi. Semakin meningkat usia bayi, semakin banyak bergerak. Dengan banyak bergerak, motorik bayi pun menjadi terlatih dengan baik.

Pada usia bayi 6 bulan, kalori yang ada pada ASI hanya tersedia 450 Kalori sedangkan kecukupan kalori yang dibutuhkan bayi adalah 600 kalori. Untuk memenuhi kekurangan 150 kalori tersebut, bisa didapat dari MPASI.

Asupan makanan padat setelah usia bayi 6 bulan, membantu optimalkan asupan gizi makronutrient yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak serta gizi micronutrient yang terdiri dari vitamin dan mineral.

Tahapan pemberian MPASI sesuai tahapan usia, dimulai dari 6-12 bulan, di usia ini, bayi punya kemampuan mengisap, menelan dan melepeh maka diperkenalkan dengan makanan yang dihaluskan dan disaring hingga teksturnya lumat dan kental. Sehingga makanan mudah dicerna dengan baik dan organ pencernaan bayi tidak kaget atas makanan padat yang masuk.

Memasuki usia 8-9 bulan, bayi sudah mampu menggerakkan gigi ke atas dank e bawah serta menerima makanan cair tanpa tersedak. Maka bayi sudah bisa diberikan makanan bertekstur agak kasar dengan lauk dicincang, seperti ayam rebus, hati ayam, tahu, tempe atau sayuran.

Sedangkan usia 9-12 bulan hingga di atas satu tahun, anak bisa diberikan makanan yang dikonsumsi keluarga pada umumnya dengan memerhatikan porsi dan jenis yang aman untuk anak.

MPASI Pertama yang Dianjurkan

MPASI pertama sebaiknya yang diperkenalkan adalah sereal dan daging. Untuk jenis sereal, sebaiknya konsumsi jenis sereal yang tersedia di lokal. Misalnya untuk daerah Jawa ada nasi, ya kasih nasi, jika di Maluku ada sagu, gandum atau di daerah lainnya ada singkong atau kacang hijau, beri saja apa yang tersedia.

Makanan Tidak Dianjurkan Dalam MPASI

Makanan yang tak layak dikonsumsi bayi atau anak dalam usia hingga 2 tahun, menurut dr.Frieda adalah makanan yang pedas, terlalu asam, berperasa kuat dan menyengat, mengandung penyedap buatan, terlalu banyak gula, garam dan zat additif lainnya.

Biasanya, ada bayi yang kurang selera makan jika makanan hambar, dr.Frieda menyarankan orang tua tidak dulu memberikan penyedap dalam makanan, usahakan hingga tiga kali pemberian sampai bayi terbiasa dan dapat menerima makanan. Jika sampai tiga kali pemberian bayi masih belum bisa menerima makanan hambar,

Dr.Frieda juga menganjurkan agar anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diberikan jus buah apapun karena di dalam kandungan buah yang dikonsumsi anak, khawatir terlalu banyak mengandung gula dan zat-zat yang belum layak dikonsumsi oleh anak.

Memberi Makan Anak Dengan Senang Hati

Mengoptimalkan makanan anak pun penting diperhatikan kondisi psikis anak supaya tetap senang saat makan. Jangan dipaksa apalagi dibentak jika anak susah makan. Dr.Frieda menyarankan supaya orangtua melakukan kegiatan menyenangkan sambil memberi makan anak, misalnya sambil bermain, jalan-jalan di taman atau halaman rumah atau sambil bercerita. Jika suasana senang makanan akan mudah masuk dan memberi makan pun lancar.

Dengan memerhatikan pemberian MPASI yang dianjurkan WHO, yakni dalam usia bayi 6 bulan dengan memerhatikan healthy eating habit dan 5 kunci keamanan pangan yang terdiri dari : Jaga kebersihan, pisahkan makanan mentah dan matang, masak makanan dengan benar, jaga pangan pada suhu aman dan gunakan air serta bahan baku aman.

Bapak Arif Mujahidin (Danone) dan dr.Frieda Handayani 

Terima kasih kepada Danone yang tak putus mengedukasi masyarakat dengan mengadakan talkshow bermanfaat seperti #BicaraGizi ini. Seperti yang disampaikan Bapak Arif Mujahidin bahwa acara ini merupakan komitmen Danone dalam mengedukasi masyarakat mengenai nutrisi yang dapat diakses dengan mudah.

No comments