Belum lagi ketika perasaan down yang memperburuk keadaan. Padahal bersikap positif adalah satu solusi untuk perkembangan pengobatan agar memberi dampak kemajuan menuju kesembuhan.
Menurut data dari
Global Cancer Observatory, kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbesar
penduduk di dunia yang mana pada 2018 terdapat kasus 18,1 Juta kasus baru
kanker dengan angka kematian 9,6 Juta. Sedangkan di Indonesia menempati
peringkat ke dua penyebab kematian penyakit tidak menular. Pada 2018 terdapat
1,8 per 1000 penduduk.
Melihat kondisi ini,
ROCHE menemukan cara pengobatan kanker yang lebih efektif dan efisien melalui
inovasi kesehatan yang diusungnya. Melalui penemuan imunoterapi kanker yaitu Atezolizumab anti imunoterapi kanker
PD-L1 diperuntukkan bagi pasien kanker paru
bukan sel kecil (Non Small Cell
Lung Cancer) dan kanker kandung kemih (urothelial
carcinoma/UC) stadium lanjut yang telah mendapatkan pengobatan kemoterapi
berbasis platinum.
Ki-ka : Dokter Ikhwan, Dokter Nina dan Ibu Dhiny |
Dalam diskusi kesehatan
terkait revolusi pengobatan kanker yang diadakan pada 25 Juli 2019 di Hotel
Raffles menghadirkan Narasumber DR.dr.Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M-Epid,FINASIM,
FACP, RSUPN, DR.Cipto Mangunkusumo. DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD.K-Ger.MPH,
Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) dan
dimoderatori oleh Dhiny Nedyasari, Product Communications Manager PT.Roche
Indonesia.
Di diskusi kali ini,
sangat penuh insight baru soal kanker
dan pengobatannya. Menurut dokter Ikhwan inovasi kesehatan imunoterapi kanker
Atezolizumab ini sangat membantu pasien menambah harapan hidupnya serta memberi
kesempatan pasien untuk memperoleh kebersamaan kualitas bersama keluarganya.
Selain dapat memberikan
harapan hidup yang lebih banyak, Atezolizumab ini telah memperoleh izin dari
BPOM yang dapat digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Dokter Nina menyoroti
soal akses masyarakat terhadap pengobatan dengan imunoterapi kanker dengan
Atezolizumab ini. Menurutnya, tantangan ini semestinya cepat dicarikan solusi
agar masyarakat mudah mendapatkan aksesnya baik melalui konsultasi dokter,
ketersediaan yang cukup dan penyebarannya yang mudah ditemukan.
Kolaborasi dan
kerjasama dengan berbagai pihak adalah solusi terbaik agar imunoterapi kanker
siap di Indonesia dengan infrastruktur yang mendukung dan sumber daya manusia
yang mumpuni. Mulai dari Dokter ahli, pelayanan diagnostic hingga ketersediaan
obat imunoterapi kanker. Pihak swasta, pemerintah dan berbagai organisasi serta
komunitas yang relevan selayaknya duduk bersama untuk memperoleh jalan keluar
yang tepat demi kelancaran sistem pengobatan ini.
Dokter Nina juga
menegaskan supaya pihak pemerintah, tenaga medis dan sumber daya manusia
terkait pengobatan kanker sepatutnya memberi perhatian terhadap proses diagnosa
kanker supaya awal diagnosa dilakukan di rumah sakit yang lengkap fasilitasnya
seperti ketersediaan SDM Onkologi kompeten, peralatan diagnostik dan terapi
pengobatan lengkap.
Hal ini untuk mencegah
pasien datang ke pusat rumah sakit dalam keadaan kanker yang sudah stadium
lanjut. Karena menurut dokter Nina, saat ini kebanyakan pasien yang datang ke
rumah sakit pusat setelah dalam kondisi stadium lanjut. Padahal ini sangat
merugikan pasien jika tak sempat diberikan tindakan.
Apa keunggulan dan
bagaimana cara kerja Atezolizumab dalam upaya pengobatan kanker? Khasiatnya
mengembalikan respon imunitas dalam tubuh untuk menyerang sel kanker dengan
cepat. Dijelaskan Dokter Ikhwan, bahwa setiap sel kanker bisa menyamar sehingga
tak bisa dihancurkan oleh obat yang masuk. Dengan manipulasi tersebut, membuat
sel kanker lolos. Hadirnya Atezolizumab mampu mengenali sel kanker yang ada,
jadi dapat dihancurkan seketika.
Kelebihan lain dari
Atezolizumab ini, tak memerlukan biopsy ulang atau kemoterapi, jadi meringankan
beban pasien dari segi keuangan dan tenaga fisik serta mental.
Inovasi ROCHE ini
sungguh banyak keuntungannya serta membantu sekali masyarakat untuk memperoleh
pengobatan kanker yang lebih efisien. Wajar saja karena reputasi ROCHE yang
sudah lebih dari 50 tahun telah mengembangkan pengobatan untuk kanker melalui
berbagai uji klinis.
Selain tindakan
pencegahan, Dokter Ikhwan dan Dokter Nina memberikan pesan kesehatan bahwa
masyarakat juga patut melakukan pencegahan terhadap kanker paru yang merupakan
penyebab kematian no 1 di Indonesia. Dengan menjaga pola hidup sehat, tidak
merokok, menghindari paparan asap rokok, istirahat cukup, olah raga rutin dan
jangan lewatkan untuk General check up
rutin. Agar bakal penyakit kanker dapat terdeteksi dini dan mudah diatasi serta
kemungkinan sembuh tinggi.
Iya juga ya teh kebanayakn yang ke RS rujukan atas itu sudah stadium lanjut makanya menumpuk disana danmembutuhkan waktu lama untuk disembuhkan.
ReplyDeleteSemoga kita sekeluarga sehat selalu dan jauh-jauh dari penyakit PTM lainnya.
Semoga semakin maju pengobatan cancer ini ya, sehingga lebih banyak penderita yang tertolong dengan efek samping seminimal mungkin.
ReplyDelete