Cukupi Nutrisi Dan Kuatkan Support System Bagi Ibu Hamil Dengan Risiko Tinggi

ki-ka : Bapak Arif Mujahidin (Danone), Psikolog Putu Andani, MC dan Dokter Ali


Ibu hamil normal sudah membutuhkan banyak dukungan nutrisi dan sosial yang tinggi. Apa lagi untuk Ibu hamil dengan risiko tinggi. Pastinya ada kelebihan hal yang sangat dibutuhkannya. Baik secara nutrisi maupun sosial. Dua hal ini perlu disosialisasikan mengingat masih banyak ibu yang kurang menyadario bahkan tidak mengetahui jika kehamilannya berisiko.

Pada kesempatan acara #BicaraGizi bersama Danone Indonesia pada 17 September 2019 di HeartSpace Kuningan City, beruntung saya mendapatkan informasi seputar kehamilan berisiko dan segala permasalahan juga solusinya dari Narasumber DR.dr.Ali Sungkar Sp.OG(K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dan Putu Andani M.Psi., Psikolog dari Tiga Generasi.

Dua narasumber kompeten ini memberikan banyak insight yang lengkap dan dapat disosialisasikan kepada keluarga, teman dan lain-lain yang membutuhkan.

Banyak sekali saya temui teman maupun kenalan yang kehamilannya bermasalah. Mulai sering anemia, selalu pingsan, mengalami pendarahan hebat hingga keguguran. Baik tua maupun muda. Ternyata dari hasil menyimak di talkshow ini, kehamilan berisiko itu tak hanya disebabkan faktor usia matang. Usia muda pun bisa terdampak kehamilan berisiko.

Menurut Dokter Ali, Kehamilan berisiko itu penyebabnya beragam. Diantaranya Ibu dengan penyakit penyerta (asthma, diabetes, kelainan jantung, dan sebagainya) hamil dengan penyakit penyulit (pre-eklamsia, eklamsia, infeksi, dan sebagainya)

Jika ibu pernah melahirkan dengan operasi juga berpotensi mengalami kehamilan berisikon tinggi karena banyak hal yang menyertainya, seperti bekas jahitan, daya tahan tubuh dan lain-lain.

Usia ibu hamil juga sangat memengaruhi terhadap kehamilan yang dijalani karena semakin usia matang, banyak perubahan hormon, metabolism tubuh melemah, pernapasan pendek, mudah lelah dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui risiko kehamilan ini. Dokter Ali mengatakan bahwa kondisi ini harus cepat ditangani dan dikonsultasikan mengingat di Indonesia sendiri menurut Riskesdas 2018, 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Bahkan angka kelahiran prematur pada 2010 di Indonesia sudah mencapai 675.700 bayi.

Dokter Ali mengemukakan solusi bahwa ibu yang merencanakan kehamilan harus memerhatikan banyak poin penting sejak sebelum masa kehamilan bahkan sebelum menikah. Dengan melakukan check up kesehatan dan sistem reproduksi. Setelah itu, lakukan pemberian nutrisi yang cukup.

“Saat ibu hamil, berikan asupan gizi makro dan mikro yang cukup dan bervariasi di di tiap tahapan, tri semester 1,2 dan 3. Harus dipastikan makanan yang dikonsumsi mengandung cukup zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium , zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat dan iodine.” Kata Dr.Ali.

Menurut Dokter Ali, kehamilan dengan risiko tinggi tak hanya berpotensi membahayakan ibu namun dapat berdampak langsung juga terhadap perkembangan janin dan pertumbuhan anak setelah lahir. Penerapan 1000 Hari Pertama Kehidupan juga sangat berperan penting sebagai solusi terhadap kehamilan risiko tinggi. Termasuk 270 hari saat di dalam kandungan.

Dokter Ali

Dari segi nutrisi yang dibutuhkan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, berikut kesimpulannya dari paparan Dokter Ali :

Menjaga asupan nutrisi yang baik, Usahakan asupannya beragam. Tidak monoton. Misalnya untuk asupan karbohidrat tak terpaku pada nasi, bisa dikombinasi dengan jagung, ubi, singkong dan lain sebagainya. Untuk asupan protein dan lain-lain pun usahakan beragam juga. Dengan demikian, dapat diketahui kenyamanan dan kecocokannya.

Mencegah Eklamsia, dengan cara mengurangi makanan dengan kandungan garam tinggi agar terhindar dari hipertensi yang menjadi penyebab eklamsia.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur, usahakan yang mengandung antioksidan agar daya tahan tubuh lebih kuat dan jauh dari paparan penyakit.

Perbanyak konsumsi protein, dengan asupan protein yang cukup baik, akan memberi kekuatan pada ibu karena sel-sel tubuh senantiasa terbarui juga sel-sel tubuh bayi berkembang dengan sempurna. Berpengaruh terhadap perkembangan otak juga.

Asupan Zat Besi, Zinc, Kalsium, Vitamin A & C juga harus cukup asupannya agar ibu kuat menyokong bayi serta massa tulang teroptimasi dengan baik.

Psikolog Putu Andani


Dukungan Moril dan Support System Kuat

Ibu hamil berisiko tinggi tak cukup dipenuhi dengan asupan nutrisi baik saja, dukungan moril pun sangat berperan terhadap kesehatan ibu dan janin. Bahkan hingga jangka panjang.


Psikolog Putu Andani mengungkapkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stress berat, perkembangan otak dan psikis dalam jangka panjang akan terpengaruh. Biasanya anak sering murung, tantrum, tidak percaya diri dan mudah bersedih.

Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat penting untuk menguatkan ibu hamil risiko tinggi. Tak hanya suami siaga, orang-orang yang berada dalam lingkungannya, seperti orang tua, mertua dan anggota keluarga lain penting memberikan dukungan moril.

Dukungan moril bisa berupa penguatan secara motivasi, memberikan banyak informasi berharga bagi kehamilannya, menghibur, mendengarkan keluh kesahnya dan memberikan bayak solusi. Dalam memotivasinya, Ibu Putu menyarankan agar menjauhkan segala hal yang menjadi mitos serta tidak memberikan informasi yang dapat membuatnya tegang.

Mindset suami juga harus menguatkan istri dari segi merasakan kehamilan bersama. Anggap kehamilan istri adalah kehamilannya juga. Caranya, suami harus tahu apa saja risiko yang dirasakan istri dengan mencari tahu permasalahan dan solusinya bersama.Tidak mentang-mentang soal kehamilan yang mengalami perempuan lantas suami tidak mau tahu soal ini.” Kata Putu.

Suami sebagai support system utama tentu saja harus mencari banyak informasi seputar nutrisi yang dibutuhkan istri dan menemaninya saat control ke dokter atau bidan dengan sama-sama berkonsultasi. Misalnya, saat istri berkonsultasi, suami membantu mencatat dan mengingatkan pertanyaan yang akan ditanyakan ke dokter.

Suami juga harus menciptakan suasana dengan atmosfir positif agar istri selalu bahagia. Dengan demikian, tingkat stress istri dapat berkurang.

Di samping itu, istri juga sebaiknya melakukan Problem Focus. Menurut Psikolog Putu, Problem Focus dapat dilakukan sendiri oleh istri dengan memilah mana masalah yang bisa ditangani sendiri dan masalah di luar jangkauan. Untuk masalah yang dapat ditangani sendiri misalnya menghindari segala makanan yang berpotensi membahayakan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi.

Ibu juga sebaiknya menghindari membuka situs-situs berbahaya yang mengandung kekerasan, konten yang dapat menimbulkannya sedih atau kecewa dan lain sebagainya.

Psikolog Putu memberikan saran kepada para ibu hamil risiko tinggi yang di masa kehamilannya mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan serangkaian hal tidak menyenangkan, sebaiknya saat bayi lahir dan tumbuh, berikan pengasuhan yang baik dan sehat agar anak tidak terdampak dari kondisi ibunya yang kurang sehat secara psikis saat mengandungnya.

Dalam sambutannya, Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communication Director, Danone Indonesia mengatakan bahwa Bicara Gizi dengan tema Edukasi Peran Penting Nutrisi dan Lingkungan untuk Dukung Ibu Hadapi Kehamilan Risiko Tinggi ini dilaksanakan sebagai komitmen Danone Indonesia dalam upaya mewujudkan generasi berkualitas di masa yang akan datang. Serta memberikan solusi melalui informasi yang dibagikan oleh ahli kandungan dan psikolog.

Alhamdulillah saya pun mendapatkan banyak hal dari acara ini yang dapat dibagikan kepada yang membutuhkan informasi ini. Semoga tema-tema berikutnya tak kalah bermanfaat.

No comments