Narasumber ahli |
Masih jelas ingatan lima tahun lalu, berkunjung ke Seputih
Surabaya, sebuah kabupaten di Lampung. Menempuh waktu delapan jam dari bandara
ke tempat tujuan. Untuk mewawancarai kepala adat di sana terkait pendidikan
kesehatan reproduksi bagi masyarakatnya. Jauh-jauh ke sana karena ditugaskan
oleh sebuah NGO.
Miris dan ngilu, ketika mendapati kenyataan dan menyaksikan
sendiri, bagaimana tantangan perempuan di sana yang hendak melahirkan dan harus
dibawa ke puskesmas terdekat yang jaraknya tak dekat. Disertai jalanan berbatu.
Menurut kepala adat di sana, kadang baru setengah jalan menuju puskesmas,
pendarahan sudah banyak akhirnya tak tertolong, ibu meninggal atau meninggal
bersama bayinya.
Andaikan TeleCTG dari Sehati Group hadir pada saat itu, tak
begitu banyak ibu meninggal dalam proses melahirkan dan para ibu di pelosok
masih bisa tenang menjalani kehamilan hingga melahirkan karena ada pemeriksaan
berkala tentang faktor risiko sejak dini yang dapat diantisipasi dengan
berbagai penjagaan.
Demo Cara Kerja Sehati TeleCTG pada Ibu hamil oleh tenaga medis terlatih |
TeleCTG dari Sehati Group |
TeleCTG adalah sebuah solusi layanan kesehatan yang memiliki
beberapa fungsi, seperti panduan lengkap mingguan kehamilan, deteksi faktor
risiko tinggi, perhitungan kontraksi dan tendangan bayi. Penggunaan TeleCTG tak
harus oleh dokter spesialis kandungan namun tetap memerlukan tenaga medis
lainnya yang terlatih dan resmi. Seperti Bidan, Mantri dan setingkatnya.
Cara kerjanya sangat efektif karena TeleCTG merupakan alternatif lain saat fasilitas USG tidak tersedia. Tak perlu khawatir dengan data akurat
dari hasil pemeriksaan melalui TeleCTG ini, karena data yang dihasilkan realtime sebagai bahan pertimbangan dan
pembuat keputusan.
Solusi TeleCTG ini terintegrasi dengan aplikasi Ibu Sehati, Bidan Sehati, TeleCTG Sehati, Dashboard Sehati dan Dashboard Sehati dan pusat konsultasi yang dapat digunakan oleh ibu hamil dan tenaga medis maupun pemerintah.
Bagi para ibu hamil di pelosok desa, jika di daerah setempat
tak memiliki fasilitas untuk USG, TeleCTG menjadi solusi yang fungsinya sama
banget dengan USG. Hanya, TeleCTG bisa dioperasikan oleh tenaga medis lain
selain dokter. Mengapa tidak diperuntukkan untuk individu? Karena untuk
mengetahui titik-titik informasi kondisi kehamilan melalui TeleCTG, hanya
diketahui oleh tenaga medis terampil.
Setiap ibu berhak menjalani kehamilan yang tenang, sehat dan
terjamin keselamatannya. Sebagai salah satu upaya menciptakan generasi penerus
berkualitas. Seperti yang dikatakan dr.Ari
Waluyo, Sp.OG, Co-Founder & Chief
Executive Officer Sehati Group. Bahwa solusi Sehati teleCTG merupakan
salah satu fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk digunakan hingga pelosok
desa.
Beliau pun menambahkan bahwa upaya penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) bisa dilakukan dengan pemenuhan nutrisi
selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan
terlatih dengan fasilitas kesehatan layak.
AKI, AKB dan Stunting masih “PR” besar untuk pemerintah dan
masyarakat saat ini, mengingat dari catatan data terakhir Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2015 tercatat 305 jiwa per 100.000 ibu angka
kematian ibu, sementara angka kematian bayi tercatat di SDKI 2017 sebanyak 24
jiwa per 1.000 bayi. Masalah stunting pun masih jauh dari batas maksimal yang
ditetapkan WHO yaitu sebesar 20% dan ini tercatat pada Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2018.
Salah satu tantangan dalam mewujudkan berkurangnya AKI, AKB
dan Stunting, pemerintah bekerjasama dengan industri teleHealth seperti Sehati Group. Menurut Bapak Samsul Widodo,
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), sinergi ini adalah hal
yang tepat karena teleHealth menjadi
solusi akan efektivitas penanganan kesehatan ibu hamil di pelosok desa.
Jumlah desa di seluruh Indonesia yang mencapai 74.954 ini,
harus menjadi fokus penanganan kesehatan yang lebih massif terutama untuk
kesehatan reproduksi dan penanganan ibu hamil.
Sejauh ini, TeleCTG sudah berkembang dan teraplikasi ke
desa-desa. Pada 16 Desember 2019 di Sopo del Tower Jakarta, dalam Talkshow “Sehati Group Dukung Pemerintah Indonesia Bangun Manusia Yang Unggul,
Sehat dan Berkualitas melalui Solusi Sehati TeleCTG” hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Indramayu, dr.H.Deden Bonni Koswara, MM. Memberikan informasi bahwa Sehati
TeleCTG telah membantu 126 Bidan, 892 ibu hamil dan mendeteksi 167 ibu hamil
berisiko di Indramayu.
Hadir pula Bidan Mariana A.Sailana, S.Tr. Keb., Pengelola KIA
Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang memberikan informasi bahwa penggunaan Sehati
TeleCTG di Kupang telah digunakan di 14 Puskesmas dan 47 Bidan berhasil
memeriksa 1.471 ibu hamil dan mendeteksi 991 ibu hamil berisiko.
Kehadiran Sehati TeleCTG ini, terbukti menurunkan AKI dan
AKB. Salah satu contohnya di Indramayu, yang diinformasikan dr.Deden Bonni, AKI
di 2018 sebanyak 61 jiwa menurun di 2019 menjadi 34 jiwa dan AKB yang semula
242 jiwa di 2018 menjasi 215 di 2019.
Begitu pula dengan di Kupang, yang diinformasikan oleh Bidan
Mariana, AKI yang semula di sana 8 Jiwa menjadi 5 Jiwa.
Sehati TeleCTG dapat mengurangi AKI dan AKB karena dapat
mendeteksi faktor risiko sejak dini jadi dapat dilakukan penanganan dan
penjagaan lebih teliti dan akurat, disertai konsultasi dengan tenaga medis
terlatih. Faktor risiko yang umum terdeteksi pada ibu hamil, misalnya anemia,
kehamilan terlalu dekat, serotinus, kurangnya nutrisi ibu dan usia terlalu tua.
Sedangkan hal lainnya, Sehati TeleCTG dapat mendeteksi detak jantung bayi,
posisi bayi di dalam rahim dan kesehatan ibu selama kehamilan.
Jika sudah terdeteksi semua faktor risiko kehamilan, sejauh
apa pun lokasi, dapat teratasi karena dari jauh hari sebelum masa kelahiran,
sudah ditangani kecukupan nutrisinya serta hal-hal penguat ibu hamil dari
tindakan medis dan pola hidup sehat ibu hamil yang lebih terjaga.
Semoga TeleCTG semakin banyak beredar hingga pelosok desa
yang lain di seluruh Indonesia agar AKI, AKB dan Stunting dapat diintervensi
lebih massif lagi.
Salam kunjungan dan follow disini ya. salam kenal juga dari Malaysia :)
ReplyDeleteIlmu sangat bermanfaat
ReplyDeleteUma.ac.id