Sering terjadi bahwa ada beberapa orang yang
sudah di zona nyaman dengan posisi mapan dari sebuah perusahaan ternama. Namun
lebih memilih untuk melanjutkan karirnya di perusahaan yang level-nya jauh lebih kecil. Gaji lebih
kecil bahkan tanpa bonus. Ada juga yang rela tidak mendapatkan benefit apapun
dengan alasan membantu sesama.
Meskipun begitu, mereka dapat bekerja
maksimal dan menunjukkan performa yang luar biasa.
Apa yang mendasari hal ini ? Setiap orang
memiliki motivasi dan dorongan bekerja yang berbeda. Walaupun pada umumnya
semakin besar penghasilan yang diterima menjadi tolak ukur utama, tapi tidak
selalu hal ini menjadi motivasi utama seseorang untuk bekerja maksimal dalam
mencapai tujuan.
Gaji memang tujuan utama namun gaji besar
tanpa lingkungan nyaman, tak akan memberikan output baik dan maksimal atas kinerjanya. Contohnya, saya punya
teman yang curhat sampai nangis karena merasa tak nyaman. Di kantornya nyaris
tak pernah ada komunikasi dengan sesama pegawai. Hal ini membuatnya stress.
Gaji besar tapi setiap hari dihadapkan dengan kebisuan dan kekakuan lingkungan
kerja.
Sedikitnya memengaruhi semangat teman saya
ini.
Melihat kondisi ini, saya menyimpulkan bahwa
motivasi seseorang dalam memaksimalkan output
pekerjaannya jika ada sesuatu yang menggerakkan semangatnya mencapai goal yang diharapkan. Ketika saya
berusaha mencari tahu soal ini, ketemu Metode
Tes CAVLENT
Gambar di atas ini adalah hasil tes saya yang memakai metode Cavlent. Bersyukur saya menemukan tools yang tepat dalam upaya menemukan apa sebenarnya potensi dan minat saya dalam bekerja. Dari hasilnya didapatkan presentase demikian yang membuat saya semangat juga bergegas memperbaiki kekurangan,
Seperti sikap saya yang kurang realis dan kurang objektif, harus mengimbangi kelebihan saya di sifat sosial. Saya akui dalam mengambil beberapa keputrusan, saya cenderung memakai perasaan dan tak jarang pula dirugikan orang lain karena merasa gak enak. Di samping itu, saya pun harus meningkatkan daya juang untuk sesuatu yang menjadi goal.
Ada lima motivasi dasar yg mendorong seseorang dalam bekerja, di mana masing-masing motivasi ini ada yang sangat dominan, atau cenderung merata dan berimbang (metode tes CAVLENT dapat mengukur hal ini). Lima jenis motivasi tersebut yaitu:
1. Memperoleh Pengakuan :
Seseorang yang termotivasi memperoleh pengakuan berkeinginan untuk
diperhatikan, diakui, diberikan kekuasaan, naik jabatan dan diterima dalam
segala hal yang dilakukannya.
2.
Mencapai Kepuasan Diri :
Seseorang yang termotivasi oleh kepuasan diri akan merasa bangga dengan semua
hasil yang telah dicapai, dan akan menikmati prosesnya dibandingkan hasil yang
didapat.
3.
Mencari Apresiasi :
Seseorang yang termotivasi oleh apresiasi menginginkan orang lain untuk
bersyukur dan berterima kasih atas semua yang telah dia lakukan untuk mereka
dan sering kali akan melakukan lebih dari apa yang diharapkan.
4. Memperoleh Keuntungan :
Seseorang yang termotivasi oleh pahala akan mempertimbangkan nilai atau profit
yang akan diperoleh bila melakukan atau menyelesaikan tugas yang diberikan.
5.
Rasa Sosial dan Kemanusiaan :
Seseorang yang termotivasi oleh rasa sosial lebih tergerak dalam memberikan
kontribusi terhadap kelompok sosial dan memanifestasikan dirinya dalam
keinginan untuk membantu sesama atau dalam kasih sayang terhadap keluarga dan
teman.
Dengan mengetahui motivasi kerja, kita akan
lebih mudah menentukan pekerjaan yang lebih tepat dan membuat lebih termotivasi
untuk mendapatkan hasil maksimal.
Dalam perusahaan pun, akan lebih mudah dalam
mendorong tim dalam bekerja yang lebih produktif, efisien dan lebih maksimal
hasilnya.
Bagi yang ingin mencoba tes Metoda Cavlent ini, dapat menghubungi via DM Instagram @Cavlent_
Terima kasih untuk sharing nilai2 motivasi ini. Jadi bisa mengukur diri sendiri.
ReplyDelete