Suka banget sama semangat IM3 Ooredoo
yang menyerukan agar kita jalani hidup apa adanya. Fokus berkarya sesuai dengan
apa yang diminati, dikuasai dan benar-benar dijalankan dengan konsisten.
Benar-benar kita ditantang untuk jadi diri sendiri saat maraknya pencitraan di
sosial media.
Eksistensi sosial media
memberikan banyak efek pengembangan pola gaya hidup masyarakat lintas generasi.
Baik tua maupun muda semua tak ingin melewatkan kesenangan menikmati
fitur-fitur yang disediakan dalam setiap platform. Selain mudah diakses, tak perlu
bayar pula.
Semua berlomba untuk
menampilkan pose terbaik, aktivitas paling top, tampil menawan dengan bantuan
filter aplikasi hingga nongkrong di tempat favorit. Keasyikan menampilkan sisi
yang menuai pujian ini, membuat sebagian orang lupa diri bahkan membohongi diri
sendiri dengan tidak menjadi diri sendiri.
Kadang menghalalkan
segala cara dengan tidak mengakui kondisi yang sebenarnya akhirnya terjebak
dengan kehaluan. Pencitraan yang dilakukannya membuahkan kelelahan karena satu kebohongan harus diikuti dengan
kebohongan-kebohongan berikutnya.
Kondisi ini tidak sehat
dan membunuh karakter setiap individu bahkan menenggelamkan potensi yang benar-benar
dimilikinya.
Sosial
Media Sebagai Wadah Karya
Seharusnya sosial media
adalah wadah untuk karya-karya yang kita buat dengan ekspresi tanpa kepura-puraan.
Jika ini dilakukan, akan memberikan efek berkembang terhadap karyanya yang
terevaluasi dengan baik. Karena sosial media akan menjadi kontrol baik atas
karyanya.
Berkarya sesuai dengan
kemampuan dan sesuai dengan apa yang dikuasainya akan memberikan dampak lebih
baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain dibanding merasa menguasai sesuatu
namun sebenarnya hanya mengutip atau menjiplak karya orang lain saja.
Dan mencitrakan diri di
ranah sosial media sebagai expert suatu
bidang padahal tidak banyak mempraktekannya. Cuma menjadi pengamat dan komentator.
Ini tak akan memberikan apa-apa untuk dirinya selain kelelahan dan kehampaan.
Biasanya, tipe individu
penuh pencitraan akan berusaha membuat dirinya terlihat lebih berkelas
dibanding yang lain namun diraih dengan tidak wajar. “To Good to be true” dan antikritik.
Dengan adanya seruan
untuk jalani hidup apa adanya dari @im3Ooredoo yang memberikan challenge supaya energi baik yang kita
miliki sebaiknya dimanfaatkan untuk terus berlatih dan mengasah karya sebaik
mungkin tanpa tedeng aling-aling.
Tidak sibuk dengan
memedulikan penilaian orang lain atau tidak menuntut pujian orang lain. Apa pun
kondisi kita, sebaiknya tetap disyukuri sambil meningkatkan kemampuan dengan
banyak belajar lagi, perdalam wawasan dan jalankan pekerjaan atau hobi
bermanfaat dengan penuh ketekunan.
Kelola
Sosial Media Dengan Jujur
Termasuk saat
memperlakukan akun-akun sosial media yang kita miliki. Dikelola dengan baik,
tanpa menyiksa diri karena harus tampil sempurna. Dalam kontennya, sebaiknya
tampilkan kegiatan yang benar-benar sedang dijalankan sehingga membantu juga
terhadap pengangkatan personal branding-nya.
Jika personal branding terbangun dan
awareness orang lain respect terhadap
karyanya, ini akan membantu akan keberlangsungan karyanya bahkan memberikan
peluang kerja sama dengan pihak lain semakin terbuka.
Tanpa followers palsu, saya pribadi tak
masalah dengan followers yang belum
banyak namun terus berusaha menambahnya dengan cara yang fair, yaitu dengan
saling follow dengan orang yang baru
dikenal, menyelenggarakan giveaway
atau mempromosikannya tanpa modus.
Terpenting dari followers adalah interaksi dan engagement. Jadi bukan soal sedikit atau
banyaknya.
Berteman
Tanpa Basa Basi
Berkarya tanpa dukungan
orang sekitarnya akan terasa hambar. Karena dukungan itu ibarat kayu bakar yang
akan mendidihkan panci berisi semangat. Karya terbaik apa pun jika tak ada
dukungan rasanya kurang berarti mengingat sebuah karya harus ada nilai
manfaatnya untuk sekitarnya.
Untuk memperoleh
dukungan ini, selain keluarga, dukungan teman pun sangat diperlukan sebagai
barometer perluasan sudut pandang objektif pada karyanya.
Maka, menjalin hubungan
baik dengan semua orang adalah wajib. Berteman tanpa basa basi berlebihan dan
tidak pilih-pilih selagi orang tersebut memberikan efek positif pada kehidupannya.
Jalani saja dengan
simpel tanpa syarat ketentuan. Era sosial media pun membuat sebagian orang
merasa perlu panjat sosial. Kadang antarteman saling nebeng nama atau numpang
tenar. Lalu dengan teman yang tak menarik secara fisik maupun karya, disingkirkan.
Dihampiri jika ada kebutuhan namun saat ada temannya, ditinggalkan.
Padahal, siapa yang
tahu jika teman yang selama ini disingkirkan adalah orang yang penuh potensi
dan di masa depan justru mengendalikan bidang pekerjaan yang kita tekuni. Who knows kan?
Jadi, sebaiknya jalani
saja hubungan baik dengan orang-orang yang memang bersikap positif dan tidak
selalu menyerukan aura negatif yang bisa saja melemahkan semangat atau
menurunkan kepercayaan diri.
Berkarya
Ditemani IM3 Ooredoo
Mulai sekarang yuk,
kita fokus berkarya! Kita manfaatkan semua fasilitas yang dapat dipergunakan.
Mulai platform sosial media dan penyedia layanan internet seperti IM3 Ooredoo
yang memudahkan kita terhubung dengan internet tanpa syarat ketentuan.
Salah satunya dengan menghadirkan Freedom Internet yang memberi dukungan
dalam keleluasaan berkarya. Saat butuh menggunakannya tidak ada batasan harus
dipakai pada jam berapa atau pada hari apa. Tapi Freedom internet benar-benar
tanpa syarat dan ketentuan saat memberikan dukungan tersebut dengan layanan
yang bisa digunakan kapan saja di mana saja dan selama 24 jam dapat terakses
dengan baik.
Aktifkan paket dengan mengetik *123# dari handphone atau melalui aplikasi myIM3 untuk memudahkan aktivitas.
Selamat berkarya dan
selamat menjalani hidup apa adanya dengan menjadi diri sendiri bersama karya
terbaik yang dimiliki.
Teh Anii, betul teh jadi diri sendiri itu mestiii. Socmed bisa jadi tempat menebar manfaat dengan karya ya teh. Aku berusaha apa adanya juga dan pas kopdar ya sama aja 😁 nggak ada beda
ReplyDeletejadi diri sendiri lebih nyaman sih buat aku, ngikutin standar orang lain malah capek sendiri ya mbak
ReplyDeleteEra sosial media pun membuat sebagian orang merasa perlu panjat sosial. Kadang antarteman saling nebeng nama atau numpang tenar. Lalu dengan teman yang tak menarik secara fisik maupun karya, disingkirkan. Dihampiri jika ada kebutuhan namun saat ada temannya, ditinggalkan
ReplyDeleteWaah Mba kata-kata ini benar sekali dan sering terjadi juga di kaum milenial huhu
IM3 Ooredoo beneran ngebantu buat berkarya ya mba. Paket internetnya itu yang bikin orang gak repot lagi. Aku aja udah lama pake IM3 Ooredoo.
ReplyDeletejadikan sosial media untuk menebar karya yang bermanfaat.. Buat jujur dan anti pembohongan publik
ReplyDeleteJadi diri sendiri di media sosial itu susah tapi kita bisa melakukan hal tersebut tanpa syarat dan ketentuan asal kita mau. Yakan teh. Tipu-tipu di media sosial itu menyiksa loh. Mau sampai kapan?
ReplyDeletesemoga kita terhindar dari kehaluan dan pencitraan.. semoga kita juga berteman dengan orang2 yang selalu menyebarkan hal2 positif :)
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Konsep indosat ooredoo saat ini sangat saya suka kak..
ReplyDeleteKekinian banget..