Lagu
“Ramai Sepi Bersama” yang banyak berseliweran di tv maupun media social membawa
saya hanyut dalam perenungan. Menyadarkan saya bahwa kita semua mengalami sepi
yang sama. Namun di masa pandemic ini, meski terhalang jarak kita tetap bisa
silaturahmi setiap hari dengan memanfaatkan teknologi. Berikut videonya.
Kolaborasi
empat musisi yakni Baskara
Putra (Hindia), Kunto Aji, Yura Yunita dan Sal Priadi ini berhasil
menyentil saya supaya tak larut dalam kesedihan dan kecemasan. Serupa energi,
suluh yang mengingatkan bahwa hidup tetap harus berjalan. Serasa mendapatkan
pelukan hangat dari orang-orang yang kita sayangi yang selama ini hanya ada
dalam bayangan.
Salut
untuk IM3 Ooredoo atas ide briliannya mempersembahkan anthem “Ramai Sepi Bersama” sebagai dukungan untuk masyarakat agar
tetap semangat menjalani rutinitas walau di rumah saja. Dari informasi yang
terima saat virtual press conference mereka beberapa waktu lalu, seluruh
proses produksi dilakukan remote dari rumah kru atau talent
masing-masing. Sebuah bukti bahwa, meski dalam masa isolasi, mengandalkan
internet dan teknologi, kita tetap bisa silaturahmi dan berkarya dengan baik.
Tak heran jika videonya sendiri telah ditonton jutaan kali di YouTube.
Tak
pernah ada yang menyangka dunia akan mengalami masa pandemic yang diluar dugaan
ini, khususnya saya. Walau sudah terbiasa dengan work from home, karena
sejak 2013 saya menjadi full time blogger dan 70% aktivitas memang
dikerjakan di rumah, tetap saja ada rasa yang hilang. Tak ada pertemuan fisik,
kebebasan menjelajah dan beraktivitas seperti biasa akibat wabah Covid-19.
Untuk
pekerjaan saya sebagai content writer alhamdulillah
tak begitu besar dampaknya terhadap penghasilan karena aktivitas dan interaksi
bekerja saya masih sama seperti biasanya. Namun situasi pandemic ini membuat perasaan
saya campur aduk. Bukan karena kesulitan beradaptasi, saya justru down dengan
banyaknya berita yang memuat informasi Covid-19 ini secara berlebihan. Melihat
begitu banyaknya korban meninggal juga turut membuat saya berduka sedalam-sedalamnya,
bahkan terisak karena tak banyak yang dapat saya lakukan di saat seperti ini.
Terlebih
Ramadan tahun ini berjalan sangat berbeda. Ramadan tanpa tarawih bersama, tak
ada acara buka puasa rame-rame yang biasanya menjadi cara mengeratkan hubungan
kekeluargaan bersama keluarga besar atau bersama teman. Lebaran pun, nampaknya
tak akan ada acara keliling ke rumah-rumah tetangga atau saudara untuk
silaturahmi. Tak akan ada suasana meriah berbagi cerita pengalaman
masing-masing selama di rantau. Saya pribadi, pastinya tak bisa mencicipi
lezatnya kue, jajanan masa kecil dan masakan Tante di Bandung, padahal biasanya
langganan sebagian hidangannya untuk bekel saat kembali ke Jakarta.
Saya
tentunya tak akan melanggar ketentuan pemerintah soal Physical Distancing karena rasa sayang terhadap keluarga, makanya gak
mau mudik bawa virus. Karena untuk saat ini kita sulit membedakan mana yang
sakit dan yang sehat. Virus Covid-19 akan ada dalam tubuh keduanya. Lantas
bagaimana caranya menuntaskan rasa kangen? Ya ketemuan virtual. Salah satunya
dengan memanfaatkan Paket FREEDOM
KUOTA HARIAN dari IM3 Ooredoo
untuk #SilaturahmiSetiapHari.
Kuota 28GB yang aktif 28 hari saja bisa
kita dapatkan dengan harga terjangkau, hanya Rp74.900. Bisa digunakan untuk
internetan 24 jam (di semua jaringan) dengan benefit kuota utama 1GB per hari.
Dilengkapi fitur pulsa safe,
internetan nyaman dan pulsa tetap aman meski kuota utama telah habis digunakan.
Modal kuota ini bisa kita gunakan untuk video call, chatting, email atau
berselancar di sosial media untuk menjaga silaturahmi atau bahkan menggali
inspirasi-inspirasi baru. Saya pribadi, Alhamdulillah masih bisa berbagi atau
berkolaborasi dengan creator konten lainnya melalui aplikasi streaming. Baik untuk workshop blog atau
live di sosial media.
Yang
lebih menyamankan hati, dengan mengaktifkan paket Freedom Kuota Harian baik
melalui *123# atau aplikasi myIM3, kita pun otomatis berdonasi Rp2000 untuk
yang terdampak Covid-19. Ayo ajakin banyak teman untuk aktifkan paketnya agar
lebih banyak yang terbantu.
Kita
mungkin tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun yang bisa dilakukan
adalah tetap menjaga hubungan dengan mereka yang benar-benar berarti dalam
kehidupan, fokus berkarya dan membantu sesama. Meski saat ini, bermula dari
rumah saja dengan dukungan teknologi .
No comments