Bhumi Rasa Obati Rasa Kangen "Me Time" Bareng Keluarga

 


Tak dipungkiri, hampir delapan bulan tak bertemu secara fisik dengan keluarga besar membuat saya homesick walau di rumah sendiri. Soalnya, sebelum pandemic ini menyerang dunia, saya selalu menyempatkan berkunjung ke rumah orangtua di Bandung, Paman dan Bibi di Tangerang Utara dan Bogor serta kerap berkumpul dengan teman untuk berbagi cerita atau keseruan.

Keadaan sekarang membuat saya harus mengalah bahkan menguatkan hati untuk tidak berbuat hal yang akan memperparah keadaan. Seperti berkumpul walaupun bersama keluarga besar sendiri, tujuannya tentu saja untuk saling menjaga dan meminimalisir penularan.

Saat di rumah saja, jadinya menyibukkan diri dengan berbagai hal. Salah satunya memasak makanan favorit dan berkreasi membuat makanan yang biasanya dibeli secara online.

Saya juga jadi rajin mencari bahan baku berkualitas di toko online supaya selera makan dan selera ngemil semakin berselera. Beruntung banget pencarian saya mendarat di Instagram-nya Bhumi Rasa. Karena banyak yang menarik hati dan bahan-bahan makanan ini sangat berhubungan dengan keinginan saya untuk menuntaskan rasa kanen pada keluarga walaupun hanya melalui media lain, yaitu menghadirkan makanan yang biasa dikonsumsi oleh keluarga besar, jadi serasa mereka turut hadir di tengah saya.


Makanan yang membawa saya kepada kenangan masa kecil saya yaitu Sagon Bakar Bhumi Rasa ketika mencicipinya, pikiran saya langsung ke zaman di mana setiap saat, nenek saya sering membuat sagon yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut dan gula putih disangrai. Kalau dulu, sagon ini dibiarkan dalam bentuk powder jadi makannya ditaruh di mangkuk kecil sambil disendok. Kalau makan sagon ini, jangan sambil bicara, kalau sambil bicara bisa nyembur hahaha tapi seru. Biasanya dimakan sambil nonton tv atau sambil santai sore di teras ngumpul.

Sekarang, sagon sudah lebih modern, kalau memakannya, tak akan sampai nyembur karena sudah dipadatkan dan dibakar seperti biskuit.  Sagon Bakar Bhumi Rasa punya kelebihan dibanding sagon-sagon bakar lainnya karena dibuat dengan bahan lokal berkualitas Indonesia banget. Diolah dengan hati dan diperhatikan cita rasanya supaya tak mengabaikan rasa lokal aslinya.

Sagon Bakar Bhumi Rasa, menjadi teman saya saat ngeteh pagi, ngopi sore atau saat quality time bersama anak. Cocok banget buat acara quality time karena sagon bakar ini komposisinya aman, tidak terlalu manis, tanpa gluten dan tidak menggunakan bahan baku berbasis hewan. Kalau ada yang vegetarian, sagon ini tepat dikonsumsi.

Ada lagi tiga harta karun dari Bhumi Rasa yang saya dapat dan tentu saja membahagiakan. Yaitu kecap manis yang terbuat dari kedelai pilihan, menurut penelusuran informasi, ternyata rasa gurih legit dari Kecap Manis Bhumi Rasa ini pengolahannya dari awal hingga akhir sangat mempertimbangkan keaslian aroma kedelai yang dipilih dari biji-biji kedelai berkualitas, proses fermentasi yang rentang waktunya cukup baik dan tanpa campuran zat adiktif serta diformulasikan sesuai dengan resep warisan nusantara.



Ada lagi yang bikin saya tercengang, yaitu Kecap Asin Bhumi Rasa yang terbuat dari bahan baku Kacang Koro Gude dari Singaraja Bali. Kacang ini memang langka namun Bhumi Rasa mampu menghadirkannya dalam bentuk dan rasa yang istimewa karena difermentasikan selama 6 bulan.

Kecap asin ini sebagai campuran aneka tumis sayur, mie dan apapun. Sangat serbaguna, membuat saya meminimalisir penggunaan penyedap rasa yang kalau kebanyakan akan berbahaya. Oh ya, kandungan harta karun yang terdapat pada kecap asin ini adalah kacang koro gude yang kalau dalam Bahasa Sunda, disebut hiris bentuknya mirip kedelai tapi bukan kedelai. Zaman saya kecil, hiris ini bersama kulitnya ditumbuk atau diiris kecil lalu dirujak yang pedas, bisa digadoin juga dimakan bersama nasi hangat. Merasakan kecap asin ini, saya pun dibawa kembali mengenang masa silam dengan kebersamaan keuarga.

Satu lagi yang bikin hati senang tak terkira. Bhumi Rasa paling tahu apa yang dibutuhkan pelanggannya selama masa pandemi. Yaitu kepraktisan memasak dan mengoptimalisasikan bumbu dapur supaya tidak boros dan tidak perlu repot mengiris. Inovasi ini ada pada Coconut Garlic Oil Bhumi Rasa yaitu minyak goreng yang dibubuhi dengan sari bawang putih asli sehingga memasak tinggal cemplung-cemplung sudah beres semuanya, sungguh praktis dan tidak makan waktu. Bahkan minyak bawang putih ini bisa menjadi dressing salad juga.

Cita rasa semua produk Bhumi Rasa ini dibuat dengan mengutamakan cita rasa lokal sekaligus mendukung para petani lokal juga untuk tetap bertahan dan produktif serta tersalurkan wadah pemasarannya.

Maka dari itu, saya lebih memilih produk yang mengutamakan banyak manfaat baik untuk produsen, konsumen juga supplier bahan bakunya yaitu para petani lokal. Yuk ramai-ramai kita dukung UMKM dan petani lokal dengan membeli kebutuhan pangan yang diproduksinya. Seperti Bhumi Rasa ini.

No comments