Menemukan di 2020



Saat menapaki 2020, bayangan saya sangat optimis dan penuh rasa tidak sabar untuk menjalani 2020 yang menurut perkiraan saya, aktivitas di luar akan semakin banyak, mulai dari traveling, workshop dan event, peluncuran portal online perempuan yang sudah lama terbentuk, rencana berkunjung ke rumah-rumah saudara di Bandung dan lain-lain. Semua ini sudah dipersiapkan dengan matang, ending dan output-nya? Jauh dari perkiraan, hampir feeling lost! namun ada banyak hal yang saya dapatkan juga.

Rencana Traveling 2020

Traveling ke Indochina (Vietnam dan Kamboja) dan Korea Selatan yang sudah di depan mata, mengingat saya dan beberapa teman blogger sudah berencana pergi bersama di Maret 2020 ke sana dan tiket sudah ada. Begitu pula dengan tiket ke Korea, sudah saya pegang lengkap dengan voucer hotelnya. Saya menantikan moment ini namun apa daya Maret 2020 dinyatakan pandemi dan Vietnam tidak menerima wisatawan asing untuk sementara.

Saya dan teman blogger yang sudah bersiap langsung sobek tiket bareng dan mengikhlaskan hangusnya tiket promo tersebut. Karena bagaimana pun keselamatan jiwa lebih kami utamakan. Begitu pula untuk tiket ke Korea saya sobek bareng anak saya karena keadaan tak menunjukkan kondisi membaik, untungnya voucher hotel masih bisa mendapatkan pengembalian. Tak apa tiket ke Korea hangus pula, anggap saja sebagai pencuci rezeki.

Traveling ke luar negeri memang menjadi salah satu goal saya di 2020. Bukan untuk pamer dan bergaya tapi ada satu misi dari dalam jiwa saya, yaitu ingin menyelami banyak inspirasi kehidupan yang tak saya temui di negeri sendiri. Contohnya Vietnam, saya ingin mempelajari bagaimana masyarakatnya menumbuhkan nasionalismenya, karena orang Vietnam terkenal gigih, ulet dan punya prinsip kuat sehingga disegani negara lain termasuk Amerika, bahkan pada perang pun Vietnam berhasil mengalahkan Amerika.

Tak hanya itu, saya juga tertarik mempelajari lebih dalam tentang value yang negara ini miliki, karena walaupun masih negara berkembang dan kondisi perekonomiannya juga masih jauh lebih baik Indonesia, namun Vietnam dikenal luas di negara-negara lain. Buktinya, dalam beberapa film Hollywood, sering memuat tema yang ada unsur Vietnam-nya, entah itu budayanya, personalnya atau lingkungannya. Begitu pula dengan kulinernya, selalu ada di menu restoran setiap negara dan di acara televisi pun sering dibahas kuliner Vietnam. Inilah yang membuat saya kuat keinginan untuk melancong ke sana.

Rasa kecewa ada, sedih ada, namun semua itu membuka pikiran saya, membuat saya memaksa untuk menggali makna lebih dalam, bergegas mengambil sikap dan mencari pelajaran apa yang harus diambil. Jadi tidak berlarut-larut dalam suasana yang tak nyaman karena kecewa dan sedih. Saya melihat jauh ke luar, bahwa kekecewaan yang saya rasakan belum sebanding dengan penderitaan para korban Covid-19.

Di samping itu, belum sebanding dengan perjuangan para tenaga kesehatan yang berjuang bertaruh nyawa demi kesembuhan dan kesehatan para pasiennya. Saya juga melihat lebih jauh lagi masyarakat yang terdampak. Dari sinilah kekecewaan saya pudar. Dan masih diberi kewarasan untuk tetap bersyukur bahwa saya masih diberikan kesehatan, pekerjaan masih ada dan tabungan masih cukup sebagai dana darurat setahun ke depan.

Launching Femaledigest.com Ditunda

Menurut rencana, akan diluncurkan pertengahan Juli 2020 namun kondisi tak memungkinkan dan para calon sponsor pun menarik diri karena perusahaannya terdampak. Jadi, saya beserta tim mengalihkan strategi lain, yaitu lebih aktif membuat konten, kegiatan online bersama follower @femaledigest dengan isi kegiatan lebih ke empowerment. Misalnya, workshop menulis, public speaking, Instagram live bersama para pakar beberapa bidang keilmuan dan membuat charity project.

Hikmah dari acara launching yang tertunda, kami jadi lebih bebenah lagi dengan apa yang harus kami meningkatkan lagi komponen eksistensi femaledigest dengan cara eksekusi program yang selama ini tertunda.

Berkat usaha itu, femaledigest akhirnya dipercaya mengelola satu event oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menjadi media partner Indonesian Dance Festival (IDF) dalam gelaran event akbarnya. Dan beberapa acara lainnya.

Mudah-mudahan 2021 mendapatkan jalan untuk sesuatu yang diharapkan dan banyak kebaikan lagi melalui femaledigest.

Kuliah Lagi

Tepat di masa pandemi, pikiran untuk ambil kuliah lagi ilmu komunikasi terwujud, dengan pertimbangan, selagi saya masih banyak aktivitas yang dilakukan di rumah, saya pastinya mendapatkan waktu yang cukup untuk menjalankan kuliahnya. Tanpa pikir panjang, saya ambil kuliah e-learning LSPR dan ambil mata kuliah Marketing Communication karena sangat berhubungan dengan aktivitas saya saat ini. Saya sering terlibat di acara marcomm brand, sering menjadi konseptor acara brand dan sering bekerja yang melibatkan banyak orang yang berhubungan dengan produk atau jasa suatu brand.

Pertimbangan lainnya, saya kuliah lagi sebagai bukti saya optimis walau pandemi, dengan saya kuliah lagi, setiap sesi workshop atau sharing akan menjadi semakin meningkat value-nya. Karena semakin kuat kapasitasnya. Walau secara praktik sudah menguasai, ditambah akademisnya tentu akan memberikan banyak nilai plus. Praktisi yang akademisi atau sebaliknya, jika punya dua poin yang melengkapi, akan menguatkan kualifikasi yang dimiliki sehingga mempunyai dasar ilmu yang kuat.

Dari kuliah ini, saya juga ada visi jangka panjang, di usia senja saya in syaa Allah ingin tetap produktif melalui mengajar ilmu komunikasi. Makanya memperdalam ilmu ini dengan sebenar-benarnya dari sekarang.

Program #MeAndInspiringOnes

Pandemi membidani program pribadi saya melalui Instagram Live #MeAndInspiringOnes rutin per bulannya. Menghadirkan orang-orang inspiratif yang saya wawancara. Dari berbagai latar belakang sosial, ilmu dan profesi. Mulai dari politisi, budayawan, seniman, biker, pengusaha, dosen, penari, psikolog, dokter dan masih banyak lagi. Seru pokoknya! Ini menjadi tantangan tersendiri dan saya terlatih menjadi moderator karena selama ini, saya sering menjadi narasumber, dua hal ini sangat berbeda. Moderator tentunya tidak boleh mengambil panggung terlalu banyak, tidak harus memberi pendapat dalam porsi banyak. Karena dalam hal ini, narasumber lah bintangnya.

Selama menjalankan program #MeAndInspiringOnes ini, saya juga terlatih lagi bagaimana melobi narasumber agar bersedia untuk mengisi acara ini dengan tanpa honor karena belum ada sponsornya. Lalu saya juga terlatih untuk tidak baper saat ada yang belum bersedia. Karena saya harus memaklumi kondisi orang lain yang punya prioritas dalam aktivitasnya.

Manfaat untuk followers instagram tentunya banyak karena isi acara ini tak sekadar obrolan ringan namun ada ilmu-ilmu bermanfaat di dalamnya yang mudah diaplikasikan.

Workshop Blog Gratis #ISBCourse

Berkat kerja keras tim Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB) program-program ISB semakin berkembang, #ISBTrip yang biasanya adalah wisata outdoor, masa pandemi tidak lantas menghilangkan program ini. Kami tetap melakukan tour secara virtual melalui aplikasi zoom. Selalu ada jalan jika mau mengulik. Lalu, ISB juga semakin menyajikan program beragam edukasi. Selain One Day One Post (ODOP), Selasa sharing, Bincang ISB, Blogwalking dan #ISBCourse.

Alhamdulillah untuk #ISBCourse lahir di masa pandemi, dengan tujuan memberikan sumbangsih kepada para blogger anggota ISB yang ingin memperdalam blog dan mempelajari kiat menggali sisi entrepreneur masing-masing melalui blog. Workshop ini ada 9 pertemuan tatap muka di google meet da nada exercise yang wajib dikerjakan. Ditambah ilmu SEO dari Ardan (Salah satu Admin ISB) dan Dzulkhulaifah (Salah satu pengurus femaledigest). Ilmu yang diberikan secara komprehensif ini, tak hanya berisi ulasan teknis namun soft skills pun diberikan.

Harapannya, peserta yang ikut dapat mengaplikasikan ilmunya sebagai bekal mencari peluang secara online sebagai content writer atau pekerjaan-pekerjaan digital lainnya.  Alhamdulillah sudah sampai ke batch 4 dan testimoni peserta di batch sebelumnya sudah ada yang mendapatkan pekerjaan dan peluang lainnya. Semoga yang lainnya menyusul mendapatkan peluang juga.

Mengapa saya mau capek-capek buat program workshop gratis ini? Tentunya sebagai ungkapan rasa syukur saya atas keberkahan yang diberikan dari Allah SWT untuk semua karunia yang diberikan kepada saya selama ini. Maka, saya pun harus membagikan lagi ilmu yang saya miliki kepada orang lain agar orang lain dapat menemukan peluang juga.

Networking dan Circle Pertemanan Lebih Luas

Walaupun di rumah saja selama 9 bulan lebih, saya tetap beraktivitas melalui online, dari mulai ikut seminar, workshop, gathering dan meeting ke meeting sehingga menemukan jejaring pertemanan baru dan potensi klien baru. Saya juga tidak segan membantu orang lain dalam hal publikasi secara gratis karena saya paham kondisi sulit pasti teman yang sedang berikhtiar jualan tak ada anggaran untuk promosinya. Maka, dari itu saya bersedia membantunya untuk promosi produknya. Dari hal begini, saya pun menjadi banyak teman baru dan inspirasi baru tentunya.

Ilmu Baru, Banyak Baca Buku dan Menyimak Tutorial

Pandemi juga semakin memberikan peluang banyak untuk saya belajar banyak hal, sudah puluhan sertifikat kelas online saya dapatkan, saya yang tertarik pada personality development, banyak belajar melalui buku dan you tube. Sehingga benar-benar memahami hingga detail. Dan kesempatan membaca buku pun lebih banyak di 2020.

Dari ilmu-ilmu yang saya pelajari ini, tentunya membuka jalan juga pada peluang mendapatkan pekerjaan lainnya selain menulis. Alhamdulillah ada beberapa hal yang saya kerjakan di luar pekerjaan menulis dan serasa tidak sedang bekerja, sungguh menyenangkan.

Koleksi Tanaman Semakin Bertambah

Halaman rumah sekarang sudah hijau, koleksi tanaman saya juga tumbuh dengan baik dan banyak menghasilkan anak-anak baru sehingga semakin banyak tanaman yang saya miliki. Semua ini tentunya menjadi booster untuk saya saat di rumah. Mampu menghalau kebosanan dan memberikan mood baik setiap saat.

Tanaman-tanaman ini juga menjadi sahabat baru saya selama di rumah saja. Mampu memberi kehidupan dalam suasana yang monoton. Bahkan semua tanaman ini bisa menjadi model dan bahan konten. Sangat membantu pokoknya.

Tetap Waras dan Tetap Bergerak

Saya tetap normal, tidak merasakan depresi yang terlalu gimana gitu dan tetap terasah dalam berpikir karena saya berusaha tetap menyibukkan diri yang menyenangkan. Berikut tips saya tetap terasah di masa pandemic:

Tetap terhubung dengan dunia luar, walau melalui bantuan teknologi dan aplikasi, ketika ngobrol dan melakukan aktivitas bersama orang lain, terasa lebih hidup dan menyenangkan.

Menantang diri untuk tetap punya rutinitas, belum banyak pekerjaan yang datang bukan berarti leha-leha menunggu. Ciptakan peluang mulai dari bikin project kecil-kecilan, buat juga rutinitas yang dijadwalkan sendiri pada setiap hari apa, jam berapa dan dilakukan per minggu atau per bulan? Conthnya, ketika saya harus menyusun silabus untuk workshop sendiri, menyusun jadwal instagram live dan lain-lain, kalau dilihat sepintas, oran lain akan berpikir

“Ngapain capek-capek bikin sesuatu yang belum ada bayarannya?”

Tentu saja ini pikiran sempit dan mager, kalau saja mau melihat peluang jangka panjangnya, menciptakan kegiatan di tengah kekosongan itu manfaatnya banyak. Di antaranya; megasah motorik supaya tetap kreatif, bukan bayi dan balita saja yang perlu diasah motorik. Orang dewasa pun penting, supaya tidak tumpul pola pikirnya dan ingatannya tetap tajam.

Cari alternatif hiburan yang bisa dilakukan di rumah, memasak masakan favorit, berjemur sambil baca buku atau ngopi. Bikin dekor suasana kafe di rumah atau ruang makan bagi yang kangen suasana kafe atau sekadar rebahan sambil nonton film favorit saja sudah lumayan bikin senang hati.

Terima kasih 2020, telah memberikan banyak makna, pelajaran dan tuntutan motivasi sehingga saya lebih mendalamisegala hal yang selama ini hanya ditanggapi sepintas lalu. Saya juga jadi lebih mengenal diri sendiri lebih baik sehingga memberikan kesempatan kepada saya untuk melangkah lebih jauh.  

2 comments

  1. setelah di listing gini banyak yah teh ani ternyata kegiatan selama dirumah aja, dirumah aja juga tetap bisa produktiv. semoga 2021 walau badainya masih sama yah teh kita tetap sehat dan waras menjalani hari-harinya

    ReplyDelete
  2. 2020 ini tahun yang sesuatu, mungkin anak cucu kita kelak, bakal bingung kalo diceritain tentang periode itu, khususnya sejak Maret :)
    btw, ISB malah saya jarang ngikutin lagi, kecuali di ig hehehe, tapi keren2 sih programnya, terutama yang sharing antarblogger itu menginspirasi banget

    ReplyDelete