Photo By: Pixabay |
Siapa yang tidak punya barang terbuat dari plastik di rumahnya? Mulai barang rumah tangga, peralatan kerja hingga pakaian dan sepatu ada yang terbuat dari plastik. Peralatan dari plastik selain bikin awet juga banyak modelnya yang menarik dengan warna-warna yang cerah. Begitu pula untuk kemasan makanan dan minuman, dengan pembungkus plastik lebih praktis dan membungkus dengan sempurna.
Kita jajan di jalan, beli bakso,
siomay, kue kering, kue basah, minuman kemasan, mayoritas pembungkusnya
plastik, belanja di supermarket atau beli boba favorit juga kemasannya pakai
plastik, bukan? Hidup kita tak akan luput dari plastik.
Di balik kegunaan plastik yang
beragam tersebut, ada hal yang menimbulkan efek tidak nyaman karena kebanyakan
masyarakat yang belum bijak dalam menggunakannya. Sehingga barang-barang bekas
dari plastik bermuara tidak pada tempat pembuangan yang tepat. Seperti hanyut
di sungai dan laut. Yang mana di dalam sungai dan laut tersebut terdapat
makhluk hidup air yang hak nya terampas. Miris dengan berita sampah plastik
sebanyak 5Kg dalam perut ikan paus, ratusan ikan, kura-kura dan lain-lain yang
terjebak dalam sampah plastic yang melilit badan mereka dan masih banyak lagi.
Membuat hari teriris.
Plastik akhirnya dijadikan
kambing hitam atas kerusakan lingkungan padahal setiap seorang cukup tertolong
juga dengan berbagai barang yang dibuat dari bahan ini. Lalu apa yang salah? Tentu
saja perilaku konsumennya yang kurang bijak dalam memperlakukan sampahnya.
Perlu sosialisasi terhadap masyarakat soal penggunaan plastik ini agar dapat
seiring sejalan dengan visi misi pemerintah dalam penanggulangan sampah plastik
ke laut. Bayangkan, menurut sumber VOA
Indonesia ada lebih kurang 521.540 ton sampah plastik di
Indonesia yang terbuang ke laut di Tahun 2020. Tentu saja ini perlu fokus
perhatian.
Jadi, bukan
plastiknya yang salah. Sampai PBB pun mengklarifikasi bahwa PBB tidak
menyatakan perang terhadap plastik namun menyatakan kampanye untuk masyarakat
dunia agar selalu bijak berplastik. Oleh karena itu berbagai cara harus dicoba
dan harus digaungkan sebagai wujud upaya solusi dalam melaksanakan perilaku
bijak berplastik.
Circular Economy
Sampah plastik jangan berhenti
secara linear. Diupayakan harus lebih memberikan banyak manfaatnya setelah
didaur ulang. Sehingga menjadi Circular
Economy yang mana, manfaat ekonominya akan dapat dirasakan kembali oleh
masyarakat. Seperti memberdayakan pemulung, pengepul dan menambah lapangan
kerja baru.
Semua pihak wajib digandeng dari
hulu ke hilir agar tujuan lekas tercapai dan penanganan sampah plastik yang
tidak bermuara pada tempat yang tepat dapat ditanggulangi dengan baik.
PT.Veolia Indonesia |
Pabrik Daur Ulang PT.Veolia Services Indonesia
Seiring dengan upaya pemerintah
dalam penanggulangan sampah plastik yang terbuang ke laut sebesar 70% di 2025,
Danone-AQUA berinisiatif dan mengambil langkah tersebut melalui dukungannya
terhadap pendirian pabrik daur ulang plastik PT. Veolia Services Indonesia
(Veolia Indonesia) pabrik daur ulang terbesar di Indonesia yang melakukan
pemrosesan botol PET (Polyethylene
Terephthalate). Memanfaatkan teknologi termutakhir, keberadaan Veolia
Indonesia mendukung upaya Danone-AQUA untuk meningkatkan kandungan daur ulang
botol plastik hingga tiga kali dari yang ada saat ini pada 2022.
Ibu Connie Ang, CEO Danone
Specialized Nutrition Indonesia menyatakan dukungan Danone-AQUA terhadap
pemerintah Indonesia melalui berbagai program penyelamatan lingkungan ini salah
satunya dengan bermitra dengan Veolia Indonesia yang mempunya satu visi dengan
motto One Planet One Health. Yang
mengutamakan penyelamatan lingkungan dalam aspek kerja maupun penerapan habit
ramah lingkungan kepada para karyawannya.
Yang membuat saya salut,
Danone-AQUA mulai memproduksi botol plastik kemasan dengan material daur ulang
sejak 2013. Tentu saja ini adalah inisiatif terdepan pihak swasta di Indonesia.
Menurut Bapak Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director Danone
Indonesia) menyatakan bahwa sampai saat ini botol plastik kemasan AQUA sudah
mengandung 25% material daur ulang dan aman digunakan karena sudah memenuhi
standar food grade dan teruji.
Sudah saatnya kita sebagai
konsumen memahami tentang ini, tentang mengapa memakai kemasan daur ulang.
Karena dengan demikian, jika kita mendukungnya, artinya sudah ikut kontribusi
menyelamatkan lingkungan.
Veolia Indonesia yang berdiri sejak
2019 dan berada di pasuruan Jawa Timur ini, menurut Bapak Drajat Irawan,
membantu pertumbuhan investasi industry di Jawa Timur yang saat ini ada 821.000
unit industry dan untuk industri plastik sendiri ada 249 unit. Saat ini dari industri
plastik saja sudah mampu menyerap 321.000 pekerja. Penting sekali meningkatkan
investasi dari industry plastik ini karena begitu banyak pihak yang
terselamatkan. Baik menyangkut kesejahteraan karyawannya maupun perekonomian
daerah Jawa Timur.
Senang sekali di acara peluncuran
pabrik daur ulang PT. Veolia Services Indonesia ini. Karena walaupun diadakan
secara online namun padat dengan informasi-informasi penting yang sangat tak
biasa. Salah satunya memperkaya wawasan menjaga lingkungan melalui perilaku
keseharian salah satunya pilah sampah di rumah dan bijak berplastik.
Saya paling suka mendengar
pemaparan materi dari Ibu Ir.Emenda Sembiring, ST, MT, MEngSc, PhD karena
penjelasan-penjelasannya soal lingkungan yang dikaitkan dengan teknologi sangat
membuat saya kagum dan mendorong saya maupun peserta lain yang menyimak menjadi
tergugah kesadarannya untuk selalu menjaga lingkungan dengan baik. Menurut Ibu
Emenda, belajar dari kekekalan masa dan kekekalan energi, untuk soal penggunaan
plastik jangan sampai lengah apa lagi menjadi sesuka hati. Walaupun sudah ada
pabrik daur ulang yang memadai, tetap kita sebagai masyarakat harus dewasa dan
bijak berplastik.
Semoga langkah Danone-AQUA yang menyerukan program kampanye bijak berplastik dan circular economy, menjadi teladan bagi pihak-pihak swasta lainnya. Dan kehadiran Veolia Indonesia menjadi pelopor upaya penanganan sampah plastik yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Wah, bener banget nih sampah plastik sulit mengurainya apalagi kalau dibiarkan pasti menumpuk, dibakar pun sampahnya mencemari.
ReplyDeleteSampah numpuk dan mencemari solusinya ya cuma didaur ulang. Tapi, kadang masih bingung mau didaur ulang bagaimana dan males banget.
ReplyDeleteWahhh Danone AQUA selalu punya terobosan yg cespleng ya Teh..
ReplyDeleteMemang dibutuhkan inovasi paripurna agar masalah plastik ini teratasi dgn baik.
Mantaabbb