Saya muallaf sejak 1992 dan saya hingga kini masih banyak belajar tentang agama yang kini saya yakini. Dalam Islam, saya banyak menemukan jawaban yang dulu tak terjawab bahkan pertanyaan soal mengapa perempuan Muslim sebaiknya mengenakan busana muslim pun saya pahami dengan arti luas.
Mengenakan hijab dari pengalaman
diri saya, melalui proses panjang dan kegelisahan demi kegelisahan. Sebab sejak
1999, saya sudah banyak diingatkan oleh teman-teman yang tergabung di pengajian
namun saya hanya memikirkannya tanpa eksekusi bahwa mengenakan hijab adalah
sesuatu yang harus segera dilakukan. Saya malah masih mencari tahu padahal
sudah tertera jelas dalam QS Al Ahzab 59, QS An-Nur 31 dan Al-A’raf 26 bahwa
perempuan Muslim wajib berpakaian menutup aurat sesuai dengan ketentuan yang
tercantum di dalamnya.
Saya belum mengenakan hijab
sampai lulus kuliah, menikah hingga punya anak. Niat saya waktu itu belum kuat
namun tetap mencari tahu dan terus berpikir dan masih gelisah. Sampai akhirnya
di Tahun 2005, di tempat kost yang mana pemiliknya adalah penganut Katholik dan
teman-teman kost juga mayoritas non-Muslim, justru di sinilah saya mendapatkan motivasi
sekaligus langsung mengenakan hijab. Tanpa ada dorongan atau paksaan dari siapa
pun. Spontan dan seolah langsung memenuhi panggilan untuk berhijab yang niatnya
sudah sejak 1999. Lama banget ya prosesnya? 6 tahun masa perenungan dan
kegelisahan. Tidak apa, yang penting hati sudah mantap dan tak ada keraguan
lagi sedikitpun.
Seperti kata hati nurani saya, tak
apa-apa lama asalkan sudah teguh pendirian dan taka da niatan untuk membukanya
kembali. Hijab yang saya kenakan warna biru dongker polos belum banyak hijab
model printing saat itu. Berangkat kerja dengan percaya diri dan di kantor saya
disambut sukacita. Hari-hari saya semakin berwarna, tak ada rasa cemas di mana
pun berada karena berhijab membuat saya merasa terlindungi dan tidak terasa
kosong. Alhamdulillah tak ada rasa menyesal apa lagi perlakuan diskriminasi
dalam lingkungan. Saya bahagia.
Berhijab juga membuka jalan saya
untuk terus mengayakan diri dengan asupan-asupan rohani dan perbaikan-perbaikan
hati dan diri. Dari sini justru semangat saya timbul bahkan dalam berkarya lebih
leluasa dan percaya diri. Berhijab tak sekadar menutup aurat namun menjadi
jalan untuk menuju hal-hal yang selama itu terabaikan padahal sangat penting.
Ada nyawa, spirit dan makna mendalam tentunya. Tak dapat saya jabarkan dengan
kata-kata dalam dua ribu kata pun di artikel ini.
Ngobrol soal hijab, sekarang
sampai bingung memilih karena begitu banyak model dan corak bagus serta unik
dengan bahan berkualitas. Buat saya, mengenakan hijab tentu saja harus dengan
bahan yang nyaman, tidak panas dan mempunyai corak unik. Tidak pasaran. Kecuali
untuk hijab polos.
Menggambarkan keunikan, saya
biasanya mengambil solusi untuk mengenakan model hijab printing yang punya
karakter seperti di hijab.id yang koleksinya dapat memenuhi kebutuhan perempuan
Muslim untuk menutup aurat dengan baik. Karena ada berbagai model yang menarik
namun tetap syar’i. Masih juara buat saya yang motif bunga-bunga. Saat
memakainya jadi percaya diri.
Koleksi Cattleya hijab.id |
Turkey edition hijab.id |
Koleksi dari Hijab.id Bosphorus series Turkey edition bikin saya lapar mata pokoknya! Pengin borong jadinya. Bahannya yang lembut dan jatuh bikin sejuk dipakai juga enak dipandang karena rapi. Masih banyak koleksi menariknya seperti Cattleya yang manis modelnya. Tersedia juga terusan plus outer yang fashionable dan syar'i. Belinya bisa online atau offline. Kalau mau beli langsung ke tokonya, bisa ke Ruko Puri Dago A3 Antapani Bandung.
Kembali ke soal spirit berhijab,
bagi Teman-teman Muslimah yang belum siap berhijab, tidak apa, mantapkan dulu
hati dan terus mencari jawaban kapan akan mulai. Bagi yang sudah berhijab,
mudah-mudahan terus istiqomah dan hindari merendahkan sesama Muslimah yang
belum berhijab. Biar semuanya menjadi urusan Allah SWT. Yang penting tetap
saling pengertian dan menghargai setiap keputusan namun taka da salahnya untuk
mengingatkan, sebagai tanggung jawab sebagai Muslimah ke saudara seiman. Namun
jika yang diberi tahu belum melaksanakan, tidak perlu dipaksa apa lagi
memusuhinya, hargai setiap keputusan dan serahkan kembali pada Nya.
Alhamdulillah saya bahagia
berhijab dan puteri saya pun sudah berhijan sejak SMP. Sangat bersyukur karena
pueri saya konsisten hingga sekarang walau banyak godaan namun Ia mempunyai
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Ini adalah bentuk rezeki yang tak
ternilai untuk saya.
Bagi saya, berhijab itu
memberikan banyak celah ke perjalanan spiritual yang maknanya dalam. Bukan
sekadar menutup aurat. Dengan berhijab masih bisa bergaya, masih bisa banyak
beraktivitas dan saat bepergian jauh pun terasa aman.
Wah memotivasi ini ceritanya, keren, hijab memang memberikan hidayah apalagi wanita akan lebih cantik saat memakai hijab.
ReplyDelete