Tiga Produk UMKM Penuhi Kebutuhan Dasar di Masa Pandemi

Sejak Maret 2020, culture shocks terjadi pada masyarakat Indonesia maupun dunia karena pandemi covid-19, baik dalam kebiasaan bekerja, bermain, belanja, aktvitas-aktivitas yang memerlukan terjun ke lapangan dan lain-lainnya. Kondisi ini, membuat semua harus membatasi pertemuan dengan orang lain untuk menghindari tatap muka, kerumunan dan sentuhan dengan orang lain supaya terhindar dari potensi penularan.

Beberapa bulan lalu, covid-19 sudah melandai namun virus rupanya masih cerdas untuk survive dengan cara bermutasi. Masyarakat dituntut kembali untuk membatasi kegiatan di lapangan dan menghindari kerumunan serta dianjurkan beraktivitas dari rumah lagi untuk sementara. Saya pribadi setuju karena namanya ikhtiar harus dijalankan demi kebaikan bersama.

Selain bekerja dari rumah, belanja kebutuhan dasar pun sebaiknya dilakukan dari rumah. Jika ada fasilitas untuk berbelanja online, kenapa harus repot pergi ke pasar, supermarket atau tempat-tempat yang berpotensi adanya kerumunan? Sekarang, teknologi sudah sangat membantu melalui aplikasi, situs ecommerce dan lain-lain.

Mayoritas, dalam aplikasi belanja dan situs ecommerce tersebut produk-produk yang dijual adalah hasil karya UMKM, jadi banyak keuntungan jika di saat ini ataupun setelah aman, berbelanja melalui aplikasi atau website. Keuntungannya, selain hemat energy juga hemat waktu. Tidak perlu kepanasan atau capek di luar dan mengurangi risiko terpapar berbagai potensi penularan penyakit.

Berikut adalah tiga produk UMKM yang layak beli online:

Bahan Pangan

Bahan pangan ini mencakup bahan pangan mentah atau kuliner jadi. Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar atas makanan, pasti lah ya sebagai cadangan energi dan tenaga agar tetap produktif dan dapat berpikir jernih.

Produk UMKM dari Bhumi Rasa


Banyak sekali situs-situs UMKM yang menjajakan sayuran mentah atau makanan jadi, misalnya sayur box, tukangsayur.co, segari, beberapa merk frozen food, berbagai kuliner untuk camilan bahkan hingga warteg pun sudah merambah aplikasi. Memudahkan bukan? Dibanding harus keliling pasar sambil tawar menawar tapi dapatnya juga beda tipis. Mendingan space waktu yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih memberikan manfaat atau membuat sedikit bikin me time.

Kebutuhan Sandang

Siapa bilang selama di rumah saja tidak memerlukan pakaian, kosmetik dan perlengkapan lainnya seperti di masa normal? Saya pribadi, selama beraktivitas di rumah saja, lipstick, bedak, parfum dan lain-lain sama cepat habisnya seperti di masa saya sering beraktivitas di luar. Karena acara-acara meeting, webinar dan pertemuan-pertemuan melalui online pun sangat memerlukan penampilan yang terbaik. Sebagai profesionalisme diri. Selain itu, merasa tidak nyaman saja jika penampilan apa adanya, terlihat kusam, kucel dan tidak bersemangat. Karena saat penampilan kurang diperhatikan, membuat saya kurang rasa percaya diri saat presentasi atau berinteraksi walaupun melalui online.

Tas Batik Kalimantan Tosca dari The Warna

Maka, belanja pakaian yang sesuai untuk kebutuhan di masa pandemi pun saya lakukan melalui online tak kalah seru dengan berbelanja langsung karena banyak produk UMKM yang unik, menarik, berkualitas bahkan harganya terjangkau. Saya tentu saja berbelanja melalui ecommerce dan aplikasi atau langsung melalui website penjualnya.

Contohnya, saya suka memakai pakaian dengan sentuhan etnik maka saya mencari platform UMKM seperti “The Warna” saya membeli tas motif Batik Kalimantan dan sepatu tenun. Produk UMKM modern seperti Sepatu NOKHA buatan Cibaduyut Bandung juga saya jadikan langganan. Karena kualitasnya premium walau harga terjangkau. Siapa lagi yang akan mengangkat produksi dalam negeri hasil karya UMKM ini kalau bukan dimulai dari kita ya?

Khusus di masa pandemi, setiap orang ingin mengenakan pakaian yang nyaman dan bisa bergerak leluasa di rumah. Produk UMKM yang membuat baju rumahan hingga pakaian dalam pun berlomba-lomba untuk memberikan kualitas yang diharapkan. Dan masyarakat mudah membelinya melalui platform online UMKM atau ecommerce yang bekerja sama dengan pihak UMKM tersebut.

Tanaman dan Perangkat Berkebun

Saya sering merasa takjub saat melihat taman depan rumah yang kini rimbun seperti hutan kecil. Bermodalkan beli bibit-bibit tanaman yang seiring waktu tumbuh terus dan beranak pinak, membuat halaman depan rumah saya yang semula gersang, kini sudah hijau dan segar. Setiap pagi saya tak pernah absen untuk menghirup udara segar di teras sambil minum teh hangat.


Bibit palem kuning yang dibeli dari petani UMKM

Masa pandemic situasi nyaman dan menghibur sangat diperlukan, salah satunya dari keberadaan tanaman-tanaman ini. Masa pandemi juga memunculkan petani-petani tanaman baru. Bahkan ada yang tadinya karyawan suatu kantor, banting setir berjualan tanaman melalui platform online dan hal ini semakin memperkaya dukungan terhadap para pelaku UMKM untuk lebih maju dan inovatif.

Dukungan JNE Terhadap UMKM

Jarak dekat ataupun jauh, tak jadi masalah karena pengiriman cepat dari jasa kurir seperti JNE sudah sangat membantu dan tepat waktu dari produsen ke konsumen atau dari penjual ke pembeli. Jika mendengar kata JNE, image langsung kepada tagline Connecting Happiness yang menjadi prinsip JNE dalam berbagi kebaikan. Bahkan JNE sangat mendukung keberadaan UMKM melalui berbagai program yang disosialisasikan. Salah satunya program JNE Loyalty Card.



Sebagai apresiasi untuk pelaku UMKM, JNE juga mengadakan JNE Content Competition 2021 di Kompasiana. Lomba terdiri dari writing competition, photo competition, video competition dan design competition. Dimulai dari 6 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022. Yuk buruan daftar! Dan mulai buat draft! Hadiahnya puluhan Juta!

1 comment

  1. Wah JNE mendukung peningkatan UMKM dan pastinya membantu masyarakat, mantep semoga semakin sukses.

    ReplyDelete