Dukung UMKM Melalui JNE Content Competition

Reka Agni dan sabun buatannya. Sumber: Instagram @Rekaagni

Bicara UMKM, selalu teringat pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut beliau, pelaku UMKM adalah jantungnya perekonomian Indonesia. Karena mampu memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitarnya untuk memberikan lapangan pekerjaan juga memberikan kontribusi pada kelancaran perputaran roda ekonomi bangsa. Dengan menjamurnya UMKM, dapat memberikan solusi dalam upaya peningkatan taraf kehidupan masyarakat.

Progress partisipasi masyarakat terhadap UMKM terbukti pertumbuhannya seperti yang direkam data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) yang menyebutkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapat 64,2Juta. Melihat data ini, semakin optimis dengan kemajuan partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan kegiatan UMKM.

Peran penting pelaku UMKM sangat perlu diperhatikan, difasilitasi serta diapresiasi. Karena secara langsung, mereka sudah memberikan dampak positif bagi dirinya secara mandiri juga bagi lingkungannya. Saya ingin mengangkat sosok pelaku UMKM yang menjalankan usahanya dengan melibatkan kegiatan sosial dengan gaya dan ciri khasnya.

Reka Aghni, Founder @Tanisani

Reka memulai usaha sebenarnya dari berjualan sayuran organic yang ditanamnya sendiri. Seperti sawi, pakcoy, seledri, kangkung dan lain-lain. Pelanggannya masih lingkungan terdekat seperti tetangga dan saudara. Proses pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara promosi dari mulut ke mulut pelanggannya. Reka sementara ini hanya menjual produknya untuk customer jarak dekat karena pertimbangan untuk mempertahankan kesegaran sayuran tersebut. Ke depannya, Ia berencana untuk melakukan partnership dengan pihak lain agar lebih berkembang lagi.


Reka Agni bersama kebunnya. Sumber: Instagram @Rekaagni

Sayuran alami yang ditanam Reka Agni siap dipasarkan. Sumber: Instagram @Rekaagni


Selain bisnis sayuran alami yang ditanamnya sendiri, Reka pun merambah bisnis pembuatan sabun alami dan estetik. Yakni sabun dengan berbagai aroma yang berfungsi tak hanya untuk membersihkan badan namun bisa sekaligus sebagai aromaterapi yang menenangkan.

Reka mengoptimalisasikan bahan baku lokal seperti minyak kelapa, zaitun dan tengkawang. Tengkawang adalah mentega dari pohon tengkawang yang tumbuh endemic di Kalimantan Barat. Hal menarik, untuk bahan baku tengkawang ini belum diketahui banyak orang, padahal menurut Reka, tengkawang kualitasnya lebih baik dari mentega-mentega untuk kecantikan seperti cocoa butter atau sea butter. Pengrajin skincare luar negeri sudah menggunakan tengkawang sejak lima tahun lalu.

Jadi, upaya Reka dalam sosialisasikan bahan baku lokal ini juga cukup mengedukasi. Karena jangan sampai orang luar negeri membeli banyak tengkawang dari Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tidak kebagian.

Sabun buatan Reka Agni. Sumber: Instagram @Tanisani.Projekt

Sabun yang dibuat Reka, dijual secara online di instagram @Tanisani.projekt dan menerima pemesanan sesuai permintaan. Biasanya, selain dijadikan untuk pemakaian sehari-hari, bisa dijadikan souvenir pernikalan atau hantaran parcel.

Kegiatan sosial juga kerap dilakukan Reka dengan memberdayakan masyaraka sekitarnya dengan membuka kelas. Karena Reka tinggal di Sumatera Selatan maka kelas online pun diadakan agar semua dapat mengikutinya. Visinya, Ia tak ingin berhasil sendiri, harapannya masyarakat juga bisa produktif berbuat sesuau, terutama para ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan. Saya sangat mengapresiasi kegiatan Reka ini.

KS-Group

Saat menikmati sore di Jalan Braga, saya dihampiri dua muda mudi yang menawarkan sesuatu dengan sopan. Saya awalnya, menyangka mereka ini akan survey unuk keperluan skripsi atau penelitian kegiatan kuliah. Karena nyaris tak terlihat membawa barang dagangan. Ternyata saya salah. Tote bag sedang yang dicangkongkan di bahu mereka yang saya kira adalah buku, ternyata berisi produk kripik singkong yang dikemas cantik dalam tube yang desainnya profesional.




Kripik singkong dengan nama K.Savetos dengan rasa cheese balado, chocolate tease, hot roast ox, hot seawed, original sea salt dan spicy tasty. Ada logo halal MUI dan terdaftar di LP-POM dengan nomor 011012141160918. P-IRT No.7153273013404-24. Ingredients dan komposisi bahan pun terera dengan jelas. Saya tertarik juga dengan cara pemasaran yang melibatkan anak-anak muda dengan cara unik. Mendekati calon pembeli dan ngobrol santai. Sehingga pembeli tidak merasa diintimidasi dalam waktu jalan-jalannya.

KS-Group juga berpromosi melalui media sosial instagram @KSGroupIndonesia dan @K.Savetos. saya suka dengan teknik pemasaran yang melibatkan anak-anak muda dengan cara keatif dan melibatkan mereka untuk produktif.



JNE Content Competition Untuk Dukung UMKM

Bicara soal UMKM, JNE selalu mendukung pelaku UMKM dengan berbagai programnya. Diantaranya JNE Loyalt Card dan pemberian diskon ongkos kirim untuk pelaku UMKM yang bekerja sama. Sesuai ya dengan tagline berbagi kebaikannya.  

Dalam kesempatan ini, JNE mengajak semua yang bisa menulis blog untuk membagikan cerita perjuangan serta pencapaian atau rintisan pelaku UMKM di sekitar kita sebagai bagian dari memberikan dukungan dalam upaya memajukan UMKM melalui promosi digital.

Tentu banyak cerita inspiratif para pelaku UMKM lainnya yang patut diangkat agar memberikan motivasi untuk berkarya dan berusaha. Jika Teman-teman mempunyai cerita serupa, yuk ikutsertakan di lomba blog JNE yang berkesempatan untuk mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah. Selengkapnya, dapat dilihat di JNE Content Competition yang diperpanjang hingga 31 Januari 2022. Ayo jangan sia-siakan kesempatan untuk mendapat hadiahnya dan kesempatan untuk mengangkat profil UMKM yang Teman-teman ketahui agar memperoleh dukungan dan usahanya maju.

1 comment

  1. Wih mantep, produk UMKM memang bagus-bagus dan gak usah diragukan kualitasnya. Selain itu, UMKM juga penting untuk finansial, jadi kita perlu mendukungnya. Keren JNE!

    ReplyDelete