Seminggu yang lalu, saya mendapat kabar memprihatinkan dari ibu teman anak saya semasa SMP. Beliau mengabarkan putri semata wayangnya yang sudah siap berangkat ke sebuah negara di Eropa untuk menempuh pendidikan dari hasil perolehan beasiswa di kampusnya ternyata tidak jadi berangkat karena ada oknum yang membungkus penipuan perdagangan tenaga kerja ilegal dengan bungkus beasiswa. Saya ikut prihatin karena sebelumnya memang kami pernah saling bercerita soal beasiswa untuk anak. Hikmahnya untuk ibu ini dan anaknya adalah tidak ikut menjadi korban seperti anak-anak mahasiswa dari kampus tersebut yang telah sampai di negara Eropa dan menjalani pekerjaan berat serta tidak mendapatkan pendidikan sesuai dengan janji yang telah disampaikan semasa di tanah air.
Dari kejadian tersebut, setiap
orang tua dan anak yang akan meneruskan pendidikannya melalui program beasiswa,
disarankan untuk mencari program beasiswa dari penyelenggara yang kredibel dan
memberikan jaminan perlindungan menyeluruh mulai dari persiapan hingga proses
menjalani studinya.
Sekarang banyak perusahaan,
institusi, organisasi dan pemerintahan yang menyelenggarakan beasiswa dengan
persyaratan yang wajar dan logis bahkan sangat adil.
Saya senang sekali saat diundang
oleh Pusat Prestasi Nasional melalui Sidina Community yang digawangi oleh Mba
Susi Sukaesih sebagai Founder Sidina
Community. Yang mana, saya jadi tahu
program beasiswa luar negeri dari Pusat Prestasi Nasional ini yang dirancang
untuk anak Indonesia di manapun berada dan dari berbagai tingkatan sosial.
Selama tiga hari dari 13-15
Oktober saya mendapatkan wawasan dan ilmu terkait Beasiswa Indonesia Maju, SIMT,
Kurasi Prestasi dan Boskin. Semua dijelaskan dengan baik oleh Tim Puspresnas.
Mengenal Pusat Prestasi Nasional
Pusat Prestasi Nasional
(Puspresnas) menurut penjelasan dari website Kemendikbudristek adalah salah
satu unit dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) di bidang pengembangan prestasi nasional yang mencari, mewadahi
dan mengembangkan minat bakat generasi emas Indonesia agar berdaya saing kuat.
Dari penjelasan tersebut,
pastinya banyak sekali peluang yang bisa diraih anak-anak Indonesia bagi yang
berminat mendapatkan beasiswa ke luar negeri secara mudah, aman dan
kredibilitasnya tinggi. Karena melalui program beasiswa Puspresnas, semua anak
Indonesia berpeluang mendapatkannya melalui berbagai jalur yang tersedia.
Salah satu program Pusat Prestasi
Nasional adalah Beasiswa Indonesia Maju
(BIM)
BIM memfasilitasi karir belajar
bagi peserta didik yang berprestasi melalui program pembinaan dan bantuan
pembiayaan studi. Ada 2 jenis beasiswa BIM, yaitu:
Beasiswa Non-gelar, untuk siswa berprestasi kelas XI jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan khusus, fokus pada persiapan S1 di luar
negeri.
Beasiswa Bergelar, ditujukan bagi peserta didik atau lulusan
berprestasi jenjang pendidikan tinggi (S1 dan S2) Beasiswa ini tersedia untuk
dalam dan luar negeri untuk S1 dan S2.
Untuk perguruan tinggi negara
tujuan yang dipersiapkan BIM ada 99 perguruan tinggi tujuan yang ada di 22
negara tujuan, di antaranya adalah perguruan tinggi top dunia seperti Harvard,
Yale, Oxford dan lain-lain.
BIM Memfasilitasi Berbagai Persiapan Beasiswa S1 Luar Negeri
Buat kamu yang berminat menjadi
kandidat penerima beasiswa S1 ke luar negeri, tak perlu khawatir dengan semua
persiapan yang harus dipenuhi karena program BIM memberikan fasilitas gratis
bagi yang memenuhi syarat, misalnya memperoleh ujian TOEFL/IELTS dengan biaya
ditanggung BIM lalu penguatan mental dan personality
development melalui seri webinar, penguatan kompetensi ketalentaan dan
kepemimpinan melalui Summer Youth Program,
konseling pendidikan hingga pembinaan serta pengayaan wawasan agar peserta
didik mampu beradaptasi di negara tujuan. Lengkap dan terjamin. Program
persiapan ini akan dilaksanakan sepanjang 2024.
Biaya-biaya yang Ditanggung
Biaya Pendidikan mencakup biaya
SPP (Tuition Fee), Tunjangan Buku dan
Biaya Skripsi.
Biaya Pendukung terdiri dari Transportasi
(1X tiket PP), Aplikasi Visa / Resident
Permit, Asuransi Kesehatan, Biaya Hidup Bulanan, Biaya Kedatangan dan Biaya
Keadaan Darurat.
Kualifikasi Calon Penerima Beasiswa BIM S1 Luar Negeri
Pesertanya adalah peserta didik
Kelas XI yang memiliki prestasi di tiga bidang ketalentaan dalam bidang Riset
dan Inovasi, Seni Budaya dan Olah Raga. Prestasi tersebut dapat berasal dari
ajang kompetisi atau Non-Kompetisi. Berikut penjelasannya:
Ajang Kompetisi, yaitu kegiatan yang memberikan wadah pada peserta
didik berupa berbagai perlombaan dengan tujuan akhir memperoleh pencapaian dan
apresiasi. Contohnya, lomba sains, pertandingan berbagai cabang olah raga,
festival seni hingga karya-karya yang berhasil dipamerkan melalui berbagai
kurasi.
Ajang Non-Kompetisi, yaitu kegiatan yang dapat melahirkan prestasi
namun tidak bersifat kompetisi dan dilakukan secara individu namun berdampak
bagi lingkungannya atau masyarakat luas. Kegiatan yang dilakukan mendapat
pengakuan prestasi dari masyarakat, pemerintah atau institusi lainnya.
Contohnya, kegiatan pelestarian lingkungan, riset independen, content creator youtube dengan tema
edukasi dan aktualisasi lainnya yang bermanfaat untuk banyak orang.
Prestasi Diverifikasi Melalui Kurasi
Jika kamu sudah memiliki prestasi
di luar yang disebutkan di atas, tetap bisa diajukan namun harus melalui kurasi
yang dilaksanakan oleh Puspresnas. Tujuan kurasi talenta ini adalah sebagai
verifikasi menyeluruh terhadap penyelenggara lomba agar tidak terindikasi
sebagai lomba yang belum tentu baik dan memenuhi standar kredibilitasnya.
Mengingat prestasi calon penerima beasiswa wajib mengutamakan kualitas
kompetisi.
Mengapa Puspresnas memberlakukan
kurasi talenta? Karena banyak kejadian, suatu perlombaan diadakan berbayar dan
pesertanya hanya sedikit. Hal ini tentu saja tidak menunjukkan spirit
sportivitas dalam suatu ajang yang tidak memberikan output prestasi yang sesuai bagi pesertanya. Sebagai contoh, calon
penerima beasiswa juara 1 suatu perlombaan yang pesertanya hanya berjumlah 10
orang atau lebih sedikit, ini tidak kompetitif. Tentu saja jauh lebih baik
untuk sebuah lomba yang pesertanya berjumlah ratusan dan calon penerima beasiswa tersebut memperoleh
juara 3 misalnya.
Terima kasih teh informasinya Sangat bermanfaat, oh iya teh Aku mau Tanya pada tahapan kurasi, sertifikat yang di daftarkan berapa lama dapat dinyatakan lolos atau tidaknya
ReplyDelete