Freelancer Mau Berkembang? Jalankan Etika Bisnis Saat Bekerja



Lebih dari satu dekade saya bekerja freelance bekerja tidak bernaung dalam satu perusahaan secara terikat dan tidak stay di kantor dari pagi hingga sore. Dinamika menjadi freelancer membuat saya tumbuh dan berkembang dalam kemandirian. Saya menjalaninya dengan penuh rasa syukur, senang hati dan ikhlas. Alhamdulillah selalu dipermudah oleh Allah SWT selama menjalani pekerjaan tersebut.

Semua kemudahan itu tak lepas dari peran etika bisnis yang saya lakukan terhadap networking yang terhubung dengan saya dalam urusan pekerjaan baik dengan agency, brand, pemerintah, NGO dan lain-lain. Bicara soal etika bisnis, saya memperoleh insight dari webinar Indonesian Social Blogpreneur  atau lebih dikenal Komunitas ISB yang berkolaborasi dengan sekolah pengembangan kepribadian Duta Bangsa pada 16 Mei 2024 yang dihadiri oleh puluhan Blogger. Pemateri webinar “Personality Development for Blogger” Narrative for Success dibawakan dengan detail oleh Bapak Rudi Hilman dari Duta Bangsa.

Pekerja Mandiri Menjalankan Manajemen Secara Mandiri

Acara ini difasilitasi oleh Komunitas ISB bertujuan agar Blogger mendapat pengetahuan etika bisnis dalam berbagai aktivitas, khususnya dalam pekerjaannya yang mayoritas sebagai freelancer. Blogger menjalankan pekerjaannya secara mandiri yang mana dirinya bertindak sebagai pemilik usaha yang dijalankan oleh dirinya sendiri, menjadi marketer hingga penmgembangan bisnis dan partnership yang diatur dengan sistem manajemen sendiri.  

Kemampuan etika bisnis dibutuhkan oleh siapapun tak terkecuali untuk pekerja mandiri atau freelancer. Berikut adalah ringkasan yang dapat diaplikasikan bagi yang membutuhkan.

The Importance of Business Etiquette

Menurut studi Harvard yang dirilis dalam Forbes, suatu kesuksesan berangkat dari 85% Sosial Skills dan 15% pada technical skills. Artinya, seseorang dalam interaksi bisnis jika memberikan rasa nyaman dengan alur komunikasi penuh simpati dan empati, ada memberikan solusi dan menciptakan percakapan dalam diskusi yang kondusif sebab setiap orang tak hanya membutuhkan solusi dalam teknik berbisnis namun aspek emosional seperti keinginan dihargai, diakui dan merasa diterima dan dilayani dengan baik.

Etika dan Etiket

Dua hal ini sering dianggap sama padahal pada praktiknya berbeda. Etika dan etiket memiliki makna sebagai berikut:

Etika adalah falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama yang bersifat absolut, dilihat atau tidak, etika tetap berlaku.

Contohnya tersenyum, menyapa, membuat kontak mata

Etiket adalah tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia dan bersifat relatif. Etiket dapat berubah sesuai dengan waktu, lokasi atau situasinya.

Contohnya memberi apresiasi yang tulus, tidak menyalahgunakan kedudukan, dapat mengontrol diri

Fungsi etika dan etiket untuk memelihara suasana menyenangkan, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi kerja hingga meningkatkan citra pribadi dan lembaga.

Protocol of Introducing Self and People

Sumber: Duta Bangsa


Tata cara berjabat tangan, lakukan dengan nyaman, tidak terlalu keras menggenggam atau mengayunkan tangan berkali-kali, tidak sekadar menempelkan tangan dan tidak ada bahasa tubuh yang menunjukkan penolakan jika ada yang concern terhadap keyakinan terhadap larangan bersentuhan kulit dengan orang lain yang lawan jenis. Bagi yang tidak ingin melakukan sentuhan tangan, menurut Pak Rudi, lakukan gestur tubuh yang memberi tanda bahwa dirinya tidak akan bersalaman dengan bersentuhan tangan dengan memberi tanda tangan dirapatkan sambil mengangguk dan senyum agar sama-sama memaklumi kondisi.

Cara melakukan kontak mata, perhatikan jarak pandang yang nyaman antara mata, pelipis dan dahi seperti pada gambar berikut. Untuk kontak mata, menurut Pak Rudi, tata cara kontak mata dapat disesuaikan dengan budaya masing-masing dalam penyesuaian kenyamanannya. Misalnya, jika dirasa melakukan kontak mata terlalu lama dan tajam, bisa diselingi dengan gesture tubuh yang tetap menunjukkan respect.

Etiket Berkenalan, Ucapkan nama dengan jelas, lakukan kontak mata dengan lawan bicara dan jabat tangan dengan erat tanpa genggaman terlalu kuat. Hal yang patut dihindari adalah melakukan perkenalan di tempat umum yang tidak ada hubungannya dengan urusan kedua belah pihak. Menanyakan pertanyaan yang bersifat terlalu pribadi, menatap mata terlalu sering dan terlalu lama.

Jika sedang duduk, usahakan berdiri sebentar saat diperkenalkan setelah itu dapat duduk kembali.  

Etiket memperkenalkan orang lain (Dilihat dari usia, status dan gender), mendahulukan perempuan, orang yang berkedudukan tinggi. Lalu yang lebih rendah kedudukannya lebih dulu menyapa dan yang lebih tinggi jabatannya menginisiasi jabat tangan dengan anggota.

Bertukar kartu nama, saat menyerahkan kartu nama, berikan kartu nama dengan  dua tangan dengan kartu menghadap ke penerima, bacalah terlebih dahulu kartu nama tersebut jangan langsung disimpan. Buat catatan kecil di belakang kartu nama tersebut sebagai pengingat jika bertemu di kesempatan lain. Hal yang perlu dihindari adalah menyimpan kartu nama pada saat masih ada pembicaraan dengan pemberi kartu nama.

Small Talks

Dengan orang yang baru kenal untuk mencairkan suasana atau membuka percakapan agar interaksi terasa nyaman bisa dengan cara membahas cuaca, kondisi lalu lintas, hobi, pertunjukan seni dan hiburan lainnya. Sesuaikan percakapan dengan lawan bicara, jadi pendengar yang baik dan terapkan sopan santun serta keramahtamahan.

Hal yang perlu dihindari adalah membahas soal kesehatan, penyakit, harga barang yang dipakai, pornografi, politik, hal-hal kontroversial hingga pertanyaan yang terlalu pribadi seperti usia, berat badan dan kondisi sensitive lainnya.

Business Talk

KISS (Keep it short & simple)

Meringkas yang telah dibicarakan

Peka terhadap apa yang akan dibicarakan & dikatakan orang lain

Berorientasi win-win solution

Keseimbangan antara “Result dan Relationship”

Hal yang tidak boleh dilakukan adalah tidak egois, tidak mendominasi dan tidak agresif dan mengintimidasi.

Hindari aspek verbal kalimat negatif

Diskon diri, dan merendahkan diri serta pekerjaan sendiri, misalnya menyatakan diri dengan kalimat “Saya hanya staff dan tidak ada wewenang untuk memutuskan.”

Walau kenyataannya memang seperti itu, olah terlebih dahulu kalimat dengan baik agar nadanya terdengar smooth dan tidak merendahkan diri dan jabatannya serta tidak menutup solusi kepada yang bertanya.

Tidak menyalahkan orang lain, sebaiknya fokus pada apa yang bisa diperbuat dalam mencari solusi karena jika menyalahkan orang lain, akan berakibat menurunnya kredibilitas serta memberikan kesan egois dan tidak sportif.

Tidak memerintah orang lain/rekan kerja yang beri instruksi, lakukan permintaan dengan sopan

Fokus pada apa yang dapat dilakukan, berikan alternatif solusi permasalahan

Itu dia rangkumannya ya Teman-teman semoga dapat diaplikasikan dan selamat menjadi pribadi yang baik, berkesan dan bermanfaat!

Jika berlatih sendiri terasa sulit, Teman-teman bisa mengikuti kelas di Duta Bangsa, sebuah lembaga pendidikan Personal Development yang berdiri sejak 2001 dengan pendiri Dra.Mien R Uno & Drg.Anita Ratnasari Chairul, MARS dengan ragam kelas menarik, selengkapnya dapat dicek melalui website Duta Bangsa atau Instagram @duta_bangsa

 


1 comment

  1. Blogger harus mempunyai etika dan etiket untuk terus mempertahankan eksistensi, inspiratif nih tulisannya, makasih Teh Ani.

    ReplyDelete