Buku Tips Praktis Membangun Personal Branding dari Dr. Rubiyanto


Buku berjudul Personal Branding, Dalam Komunikasi Media Digital Konsep & Model antara Merek, Brand dan Produk karya Dr.Rubiyanto, M.M saat itu lewat di timeline instagram saya, tanpa ragu saya langsung memesan di e-commerce karena selain saya sedang membutuhkan ilmu tersebut, juga penulisnya adalah dosen saya.

Selama ini, persepsi tentang personal branding banyak yang memahami secara permukaan saja, sehingga masyarakat awam hanya mengikuti apa yang diinstruksikan oleh instruktur sebuah pelatihan personal branding hanya dalam satu elemen, yaitu soal identitas dan ciri khas. Hal ini banyak ditemui di beberapa sesi pelatihan yang saya ikuti. Dari sana, saya berusaha mencari tahu lebih banyak lagi informasi tambahan yang dapat memuaskan dahaga saya terhadap pengetahuan soal branding ini.

Dari buku ini, saya pun lebih memahami bagaimana perjalanan personal branding itu dalam prosesnya. Pada hakikatnya, sebelum branding diri, seseorang wajib belajar apa prinsip branding itu sebenarnya dan harus dimulai dari dasar. Walaupun hanya ingin mengangkat branding diri namun wajib mengetahui juga memahami bagaimana membangun sebuah merek, brand, dan produk sebagai bahan baku utama dalam memperkenalkan sebuah produk atau jasa baru. Jika ada yang bertanya;

“Lho, kok produk? Yang mau diangkat kan orang?”

Jawaban yang saya tangkap dari prakata penulis buku ini, dijelaskan bahwa bagi setiap individu yang ingin mengangkat branding dirinya sendiri, harus memiliki produk yang dikembangkan dengan nilai yang melekat pada dirinya. Jadi, produk pada individu tersebut berupa gagasan, kompetensi, keahlian tertentu. Pada Bab 2 halaman 32 juga dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki produk berupa seperangkat nilai yang melekat padanya, perlu dipromosikan dengan pendekatan memberikan berbagai manfaat untuk masyarakat atas nilai-nilai yang ditawarkan dari semua nilai yang melekat tersebut.

Seorang individu yang memiliki keahlian, gagasan, sikap, dan perilaku yang berpengaruh besar manfaatnya untuk masyarakat akan membentuk sebuah kesan yang melekat pada benak masyarakat dan ini adalah permulaan dari proses personal branding.

Untuk memperkuat perjalanan personal branding agar tumbuh dan semakin memberikan manfaat bagi orang lain dan memenuhi harapan untuk dipersepsikan sebagai apa yang kita harapkan, maka penulis menjabarkan strategi komunikasi yang harus dibangun dalam Bab 3. Bukan sekadar strategi komunikasi namun penulis juga dengan lengkap menjabarkan sudut pandangnya melalui pemikiran Middleton (2012) tentang bagaimana sebuah merek dapat menghasilkan makna dalam empat elemen, yaitu kejujuran, memiliki ciri khas, menarik dan memiliki keunggulan. Menariknya, di sini penulis menekankan bahwa dalam membangun branding tidak harus selalu sempurna melainkan konsistensi lah yang paling penting.

Catatan penting yang wajib digarisbawahi dari pembahasan Bab 3 ini, ketika kita ingin memberi tahu kepada dunia tentang siapa kita, harus memiliki keberanian dan komitmen untuk membuka diri lebih luas secara bertanggung jawab. Lima gagasan yang dikemukakan penulis yang dapat menuntun siapapun untuk memulai proses personal branding adalah:

1. Temukan gairah pada diri sendiri.

2. Berani berbicara tentang diri sendiri kepada orang lain

3. Ceritakan kisah yang menjadikan diri spesial

4. Ciptakan hubungan yang mengarah pada peluang

5. Bertindak untuk maju

Dalam memudahkan komunikasi menuju proses personal branding, pada Bab 4 dijelaskan secara rinci tujuh konteks komunikasi seperti Intrapersonal Communication, Interpersonal Communication, Small Group and Team Communication, Organizational Communication, Public/Rhetorical Communication, Mass Media Communication, dan Cultural Communication. Tujuh konteks ini perlu dikuasai karena berhubungan dengan seluruh aspek dan bidang dalam kehidupan. Dengan menguasai tujuh konteks ini, seorang individu yang membangun personal branding harus bisa memetakan alur komunikasinya secara adaptif dan fokus pada isi informasi yang disesuaikan dengan target audiens.

Pesan dalam personal branding pun perlu didesain dengan kuat agar sampai kepada audiens yang ditargetkan dengan melakukan pemosisian dalam menyampaikan berbagai pesan tersebut dengan mengaplikasikan bentuk komunikasi secara verbal (lisan dan tulisan) dan non-verbal (gesture tubuh) yang saling melengkapi. Pada Bab 5 sangat lengkap digambarkan bagaimana sebaiknya seorang individu menguasai komunikasi efektif yang dapat memudahkan proses transfer komunikasi agar dipahami oleh audiens.

Melengkapi strategi komunikasi dalam proses pembangunan personal branding, pada Bab 6 disediakan panduan untuk memilih media atau platform digital yang akan digunakan sebagai wadah saluran informasi berisi pesan yang akan disampaikan  sebagai misi untuk memperoleh awareness dengan output persepsi yang terbentuk dari penyampaian pesan dan timbal balik dari audiens yang ditargetkan.

Buku setebal 145 halaman ini sangat efektif untuk siapapun yang ingin mulai membangun personal branding sekalipun untuk para pemula yang selama ini masih ragu dengan kapasitas dan potensi dirinya karena dari bab ke bab diberikan  panduan dari dasar, mulai dari proses pemahaman membentuk produk, membangun  makna, tata cara komunikasi yang tepat, pemilihan platform hingga strategi-strategi lainnya yang mendukung proses personal branding secara bertahap. Walau belajar secara autodidack melalui buku, saya percaya siapapun yang membaca buku ini dengan menjalankan langkah-langkah personal branding secara konsisten sesuai dengan menerapkan berbagai tips dan tahapannya.

Buku yang dibuat oleh seorang penulis Pak Rubiyanto yang sudah memiliki jam terbang dalam bidang yang relevan dengan bahasan pada buku ini adalah sebuah langkah yang paling efektif dan efisien untuk belajar secara leluasa dalam membangun personal branding dan bagi yang telah belajar personal branding dari lembaga kursus tentu saja buku ini menjadi pelengkap untuk memperkuat pemahaman yang lebih baik lagi dalam berproses untuk meningkatkan personal branding.

Bersama penulis buku, Pak Rubiyanto

Bagi yang ingin mendapatkan buku ini, sudah bisa didapatkan di ecommerce atau bisa melakukan DM kea kun Instagram @rubiyantoneh


1 comment

  1. Jadi penasaran sama bukunya. Sepertinya cocok buat aku yang masih bingung buat membranding diri sendiri. Branding-nya masih macem2.

    ReplyDelete