Blogdetik: Rumah, Kampus Digital, dan Keluarga Selamanya

Saat perpisahan dengan Blogdetik (Sumber: Facebook Album Blogdetik)

Bulan Juli 2008 jemari saya mengarah ke microsite Blogdetik yang tertera di bagian rubric detik.com. Spontan saya membuat akun di sana dan mulai menulis. Ketagihan! Karena saya merasa mendapatkan wadah untuk menyalurkan hobi menulis saya selama ini. Cerpen-cerpen yang masih mengendap di folder, opini pribadi yang masih berkecamuk dalam benak dan berisik di otak, langsung semuanya mengalir dalam dasbor yang akhirnya terpublikasikan.

Mendapatkan satu komentar dari pembaca, senangnya bukan main, semakin hari semakin banyak yang berkomentar, menjadi suluh untuk saya terus meng-update blognya. Saat itu, setiap blogger yang sering saling kunjung saling bertukar akun Yahoo Messenger (aplikasi chat yang hits di tahun 2000-2010 an) dari sanalah kami mulai akrab.

Semakin banyak mendapatkan teman di yahoo messenger, kami sepakat mendirikan Komunitas dBlogger (detik Blogger Community) yang didirikan oleh Saya,  Anjari Umarjianto, Julia Hardy, Ella Maisyarah, Fransisca Asri, Hilman dan didukung oleh Mas Karmin Winarta, admin Blogdetik saat itu. Anggota yang bergabung adalah member Blogdetik tapi terbuka juga buat yang ngeblog di platform lain. Biasanya, blogger yang menulis di platform lain akan otomatis membuat blog juga di Blogdetik. Tapi kami sebagai pengurus tidak ketat, bahkan orang-orang manajemen Blogdetik juga terbuka sama blogger lain di luar Blogdetik.

Privilege dari detik.com

Komunitas dBlogger seluruh acaranya sering mendapat dukungan dari detik.com. tentu saja ini adalah sebuah privilege bagi dblogger untuk membranding komunitas lebih mudah lagi. Setiap acara sering diberikan kaos dengan desain eksklusif nama para blogger, disediakan tempat acara untuk workshop menulis, hingga diberikan sponsorship acara. Pokoknya, saat itu kami serasa punya orang tua atau keluarga! Kantor detik.com saat itu masih di Aldevco Building Jl.Buncit Raya, sudah menjadi rumah kedua bagi kami. Karena banyak acara yang kami lakukan di sana.

Bang Karel Anderson dan Mba Melly adalah dua orang di balik detik.com yang full support terhadap dBlogger, kami kerap mendapatkan  ilmu dan pendampingan. Bahkan, saat saya berinisiatif membuat program “Sunday Sharing” Bang Karel yang saat itu menjabat sebagai Community Development Manager, sangat menyambut dengan dukungan penuh, bahkan berlangsung hingga puluhan episode menghadirkan narasumber beragam. Membuat bonding member komunitas meningkat dan proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Sunday Sharing di IT Lounge detik.com (Sumber: Facebook Album Blogdetik)

Pada program Sunday Sharing tersebut belajarnya macam-macam, diantaranya menulis, menulis buku, menulis untuk liputan jurnalis yang narasumbernya adalah wartawan detik.com, membuat video, cerpen, traveling content, dan masih banyak lagi. Jadi, setiap bulannya tema-tema Sunday Sharing selalu dinanti.

Se-royal itu detik.com ke dBlogger, sampai Sunday Sharing pun didukung mulai penyediaan tempat di ruang meeting detik.com atau IT Lounge. Belum lagi disediakan makan siang, snack dan goodie bag! Bukan hanya Sunday Sharing, acara-acara lainnya seperti hari jadi komunitas pun ikut dirayakan oleh Blogdetik. Bahkan dBlogger pernah di-support tempat sebuah kafe mewah di bilangan Blok M dan pernah diberikan bintang tamu Raditya Dika pada 2011 saat dBlogger ulang tahun ke-3 di Gandaria City Mall Jakarta.

Setiap tahun detik.com ada outing dan blogger detik biasanya diajak beberapa perwakilan. Saya pernah kebagian ikut ke Lembang Bandung, acaranya saling mengenal antara komunitas dan manajemen detik.com. Juga diberikan entertainment wisata ke Trans Studio dan kulineran bareng. Seru banget!

Saat ikut acara gathering tahunan di luar kota dengan manajemen detik.com & Blogdetik (Sumber: Facebook Blogdetik)

Tidak hanya itu, bahkan kami pun diundang makan-makan di rumah salah satu petinggi detik.com saat itu yaitu Pak Budiono, di sana kami semakin menjalin keakraban.

Saat detik.com diakuisisi oleh Trans Corp, dukungan terus berlanjut. Malah kami semakin dekat dengan Trans Corp. Kami dilibatkan juga dalam berbagai program Trans Corp, salah satunya program nonton bareng IMB (Indonesia Mencari Bakat), workshop detikinet tentang 101 dunia digital di Menara Bank Mega, dan banyak lagi.

Komunitas dBlogger juga berkesempatan mengikuti Program Kuis Rangking 1 yang ditayangkan di Trans TV setiap pagi. Bayangkan, kami harus sampai di Studio Trans TV sejak jam 6 pagi. Dari rumah nyubuh pastinya ya? Dan kami tidak mendapatkan juara buat kuisnya, tetapi kami kompak saat yell yell dan ketuanya memakai kostum niat banget, makanya kami mendapatkan hadiah best costume dan best yell yell.

Kekeluargaan menjadi kesan kuat

Perayaan Ultah dBlogger ke-4 (Sumber: Facebook Album Blogdetik)

Event bersama Daihatsu (Sumber: Blogdetik Facebook Album)

Hal yang tak terlupakan saat ngeblog di 10 tahun lalu, kami benar-benar menjaga konten masing-masing, dengan adanya komunitas, kami saling memberi tahu saat kontennya di-copy paste orang lain, kami pun kerap blogwalking tanpa diminta. Setiap konten blogger memiliki ciri khas masing-masing menjadikan  kami saling menunggu update artikel antar teman. Contohnya salah satu teman bernama Fikrie, konten artikelnya lebih banyak mengulas soal kegiatannya berjalan kaki sebagai aktivitas menyenangkan. Fikrie sering berbagi penemuan-penemuan menarik, seperti kejadian lucu dengan orang yang ditemui di jalan, bangunan unik, kuliner murah, dan hal-hal unik lainnya.

Ada juga Hesti yang kerap memposting resep masakan dan aneka kue, kalau lebaran pasti Hesti ditagih buat bikin resep spesial buat teman-teman blogger. Hesti merayakan hari ulang tahun blognya dengan mengundang tiga blogger terpilih yang rajin berkunjung dank omen ke blognya, untuk makan menu favorit tiga blogger terpilih tersebut. Saya termasuk salah satu yang terpilih dan saya memilih dimasakin menu tumis genjer dan pepes ikan mas, dua teman saya yang lain juga mengajukan menu favoritnya masing-masing. Duh, kangen!

Member ada yang berjodoh, yaitu Mba Ella dan Joel, saat mereka menikah, kami puluhan blogger ikut mengantar Joel sebagai keluarga pihak laki-laki, karena keluarga Joel jauh di Kalimantan dan tidak bisa hadir semua, jadi kamilah yang mewakili. Sungguh kami bahagia bisa saling membantu.

Kepedulian yang maksimal hingga blogger terselamatkan dari bunuh diri

Jika ada blogger yang sudah lama gak update, kami ramai-ramai mencari kabarnya. Kepanikan kami, pernah ada salah satu blogger yang ditolak cintanya, hingga berniat bunuh diri dan dituliskan dalam artikel blognya. Kami semua bergerak mencari kontak, alamat hingga kantornya. Yang penting harus ketemu si Mba ini, beberapa blogger berhasil menemukan alamatnya dan mendatangi si Mba ini, kami serbu dengan pelukan di grup Yahoo Messenger. Akhirnya semangatnya pulih. Si Mba ini kembali menemukan kasih sayang dari kami semua dan kembali update blognya.

Soal tantangan, dukanya, berantem-berantemnya juga pasti ada. Namun itulah dinamika berkomunitas ya? Saya kurang tertarik buat menceritakan hal tidak baiknya. So far banyak happy nya yang saya rasakan tentunya.

20 Januari 2018 serasa disambar petir!

Sebenarnya gak dadakan juga Blogdetik tutup, karena sejak dua tahun terakhir sudah terdengar selentingan dari orang dalam bahwa Blogdetik akan ditutup. Alasan manajemennya saya kurang tahu pastinya namun dari performa, platform blogdetik semakin dibanjiri spammer yang membuat akun di blogdetik hanya untuk dipakai sebagai penyedia backlink buat para oknum affiliator. Selain itu, di luar pengetahuan saya.

Nangis kejer berpisah dengan Blogdetik yang telah memberikan jalan buat sebagian  makna hidupku (Sumber: Blogdetik)

Pada saat kopdar pamitan, rasanya kayak mimpi. Sebelum puncak acara, masih cengar cengir sama teman sesama blogger juga dengan para admin dan staff detik.com. Tapi pas acara, air mata saya tak terbendung. Nangis sesenggukan hingga acara berakhir. Sampai ditenangin sama semua tim Blogdetik. Gimana tidak? Saya kehilangan rumah kedua, walaupun saya masih bisa ngeblog di blogspot, blog top level domain, Kompasiana, dan berbagai platform citizen journalism lainnya. Namun rasa kehilangan itu jelas terasa.

Blogdetik adalah sebuah platform di mana saya belajar menulis artikel dengan proses yang bertahap, menghubungkan ke berbagai pihak seperti agency, institusi, korporat, hingga membentuk personal branding yang efektif. Bahkan, dari Blogdetik saya mendapatkan ilmu seluas samudera dan berdampak jangka panjang hingga sekarang. Saya memahami bagaimana pitching brand, merancang program tematik, hingga berani berbicara di hadapan banyak orang. Rasanya gak cukup dalam satu artikel ini saya ceritakan. Dan sekarang saya keburu nangis karena mengenang semua itu.

Tahun 2009, Komunitas detik Blogger merayakan Ultah ke-1 di panti Asuhan Yayasan Amal Wanita Ciputat (Sumber Blogdetik)


Saat kumpul di Roof Top detik.com Gedung Aldevco (Sumber: Facebook Album Blogdetik)

Proses shooting untuk detik TV (Sumber: Facebook Album Blogdetik)

Blogdetik, adalah rumah kedua, kampus digital, tempat belajar bisnis digital, dan keluarga yang hangat.Terima kasih Blogdetik, telah memberikan bekal ilmu, booster kepercayaan diri, hingga jejaring luas buatku sebelum engkau pergi. Blogdetik adalah pemberi warisan berharga dalam dunia digital.


No comments