Pakaian Balita Dan Cerita Di Baliknya


Pakaian Balita laki-laki atau perempuan masa kini modelnya lucu-lucu, kalau dulu, baju balita perempuan saja yang banyak modelnya tapi sekarang banyak corak dan model untuk baju balita laki-laki juga karena perkembangan desainer yang pintar mengulik dan berinovasi.

Masih ingat waktu saya kecil, saya bersama adik perempuan saya Reni, sering dibelikan atau dijahitkan pakaian kembaran. Entah itu baju kodok, overall, kulot, polkadot atau baju pesta. Walau bukan kembar, kami selalu sama dibelikan atau dijahitkan bajunya.

Saat anak saya Sekar lahir, pakaian bayi nya kebanyakan dijahitkan sama uyutnya. Nenek saya dari Bapak yang rajin dan kreatif menjahitkan baju untuk cicitnya. Mengingat hal itu saya sangat terharu dan membuat saya kangen nenek yang sudah meninggal 2014 lalu. Kalau dipikir, nenek saya ini sangat hebat, bayangkan, popok dan pakaian bayi lainnya bisa buat sendiri lho hanya dengan bantuan mesin jahit tua dan sulaman tangannya. Sayang, waktu saya melahirkan belum punya hp yang ada kamera nya jadi tak diabadikan. Hiksss sedih.

Beranjak balita, Sekar hampir setiap minggu saya belikan pakaian. Soalnya bikin lapar mata melihat model dan bahan-bahannya.

Apa yang seharusnya dilakukan dengan pakaian-pakaian balita bekas yang pasti menggunung di rumah? Apakah disimpan saja sebagai kenang-kenangan atau berniat diturunkan ke anak berikutnya atau keponakan? Atau disumbangkan saja?

Menurut saya, pakaian balita bekas di rumah sebaiknya disumbangkan bagi yang membutuhkan. Jika ingin menyimpan sebagai kenang-kenangan, simpan saja satu atau dua. Jangan biarkan baju balita layak pakai mubazir. Jika terpakai oleh orang yang membutuhkan pasti akan lebih berkah kan?

Jika ingin diturunkan ke anak berikutnya atau keponakan, lihat dulu, apakah sudah pasti saudara kita sedang hamil atau akan melahirkan dalam waktu dekat? Atau masih lama? bahkan mungkin belum ada saudara yang hamil? Disimpan lama pun tak akan baik. Takut keburu lapuk atau pudar. Toh rezeki akan datang lagi untuk rezeki anak jika anak berikutnya lahir atau anak keponakan lahir kan?

Bicara soal pakaian balita, sebaiknya pilih pakaian yang nyaman dan bisa membuat balita bergerak leluasa. Karena ruang gerak balita yang dibatasi, malah berdampak pada aktivitas dan kenyamanannya.

Berikut tips memilih pakaian balita:
  • Pilih bukan hanya modelnya saja tapi bahannya yang menyerap keringat
  • Terbuat dari kain yang lembut dan tidak terlalu licin
  • Tidak terdapat bahan sablonan yang luntur karena lunturan tersebut dapat membahayakan kulit.
  • Posisi kancing dan resleting tidak ribet
  • Ukuran pakaian harus pas untuk rok balita perempuan usahakan tidak melampaui kaki supaya tidak terinjak dan menghindari balita jatuh.
  • Bahan mudah dicuci

Selain memilih pakaian balita, yang harus diperhatikan adalah memperlakukan pakaian balita sehari-hari. Ini tips nya:
  1. Cuci pakaian balita dengan direndam dan kucek saja
  2. Jemur di bawah sinar matahari
  3. Selalu setrika, walaupun pakaian balita untuk sehari-hari dan merupakan pakaian dalam, harus disetrika supaya kuman-kuman mati dan tidak mengiritasi kulit bayi.
  4. Simpan dengan rapi di lemari, tidak perlu memakai kamper atau pewangi berlebihan.

Kesimpulannya, pakaian balita memerlukan perhatian ekstra, agar tidak menyebabkan gatal-gatal atau iritasi pada kulitnya. Bahkan pakaian bayi dan balita sudah diatur dalam peraturan kementerian Perindustrian nomor 07/M-IND/PER/2/2014 bahwa pakaian bayi dan balita harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku agar tidak berdampak buruk pada kesehatan bayi dan balita. Diperhatikan kandungan logam, zat pewarna dan bahan lainnya.


Jadi, saat membeli pakaian balita harus banyak pertimbangan, tidak asal suka sama modelnya atau karena tergiur dengan diskon. Pakaian balita akan mengukir sejarah dan memberi memori yang indah untuk anak kelak.

8 comments

  1. Bener banget teh, ponakan yang di Medan pakai baju pilihannya harus yg gampang nyerap keringat soalnya kasian suhu udara disana sering panas, nggak nyaman kalo bahan yg dipakai nggak nyerap keringat

    ReplyDelete
  2. Masih inget teh, jaman dulu suka pake baju kembaran juga sama adeku. Jaman skr juga da pada kembaran ya istilahnya dresscode heheheh

    ReplyDelete
  3. Dulu pun aku klo beli baju selalu dikembarin sm adik. Biar gampang nyarinya klo ilang hehehhe.

    Sekarang punya anak perempuan, emang suka laper mata kalo lihat baju lucu-lucu. Rasanya pengen aja beli. Milih baju buat anak, yg nomor satu buat aku adalh bahannya. Harus yg nyaman dan adem karena anak-anak kan aktif banget.

    ReplyDelete
  4. Aku nih pengen banget beli model-model buat Aisyah, hihi.... sejak punya anak perempuan pengen aja dandani

    ReplyDelete
  5. Lagi pengen baju balita yang model Tutu. :'D

    ReplyDelete
  6. Aku lagi mau bikinin Aqla celana joger,ada kain nganggur

    ReplyDelete
  7. Di rumah pakaian balita selalu diturunkan dari satu saudara ke saudara lain Teh... Jadi kalopun beli, paling nambah sebiji dua biji tiga biji... G beli banyak...


    Dan iya ya bener. Kudu bersih dan higienis.. Makasih infonya teh. Bekal buat nanti.

    ReplyDelete
  8. Pakaian balita mah lucu2 semua ya teh, gemes klo liat pajangan pakaian balita.

    ReplyDelete