Trubus, Bina Swadaya dan Generasi Millennials

Ki-Ka; Virage Awi, Bernadete Deram (Lodan Doe), Reka Agni Maharani dan Komunitas Hysteria

Saat mendapat undangan hari jadi Bina Swadaya ke-50 sekaligus peluncuran Majalah online trubus.id di Hotel Bidakara pada 14 Juni 2017 lalu, saya merasa takjub. Trubus yang selama ini menjadi bahan guyonan antarteman saat ada yang merasa dirinya layak menjadi cover majalah. Selalu diplesetkan ke Majalah Trubus. Tanpa bermaksud mengolok majalahnya tentu. Seru saja, manusia disejajarkan dengan tumbuhan dan hewan yang selalu menjadi cover majalah tersebut, itu maksud perumpamaannya.

Kesan pertama saat tahu Majalah Trubus, saya merasa majalah ini berat karena saya pikir ini porsinya petani atau peternak hewan karena bahasannya banyak yang teknis dan banyak istilah asing di luar bidang yang saya tahu. Tapi kalau lihat isinya, menarik banyak pengetahuan yang sebenarnya tak hanya untuk para petani.

Masyarakat awam bisa menggali potensi dari menanam sesuatu di halaman dengan panduan dari Trubus, bisa juga memperoleh informasi-informasi lain yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Soal menjaga lingkungan misalnya.

Bina Swadaya adalah wadah untuk membina masyarakat dalam beberapa program dengan tujuan agar masyarakat mandiri dengan karyanya. Masyarakat diberdayakan melalui berbagai pelatihan dan rangkaian kegiatan yang dapat mendukung kiprahnya. Bina Swadaya mulai diluncurkan pada 24 Mei 1967. Trubus menjadi bagian dari lahirnya Bina Swadaya.

Karena menurut aturan, kegiatan pers tidak boleh disatukan dengan kegiatan-kegiatan lainnya di luar pers, maka Bina Swadaya berdiri sendiri dengan fokus ke pemberdayaan yang lebih dikembangkan lagi. Setelah melalui perjalanan setengah abad, banyak evaluasi dan pengembangan.

Ada empat hal yang saya tangkap di acara ulang tahun Bina Swadaya ke-50 ini, diantaranya:

Penghargaan TRUBUS KUSALA SWADAYA

Trubus memberikan apresiasi bagi individu-individu yang inspiratif dan berhasil memberikan perubahan nyata yang lebih baik bagi lingkungannya melalui TRUBUS KUSALA SWADAYA. Penghargaan yang diadakan setahun sekali ini, menitikberatkan pada memberi kesempatan kepada generasi muda untuk semangat berkarya dalam berkontribusi untuk lingkungannya.

Tahun ini, TRUBUS KUSALA SWADAYA bertema “Yang Muda Yang Berkarya” penghargaan ini memotivasi generasi muda dalam mengeksplorasi karyanya agar bermanfaat untuk masyarakat.

Setelah dilakukan beberapa rangkaian seleksi, terpilih 4 pemenang dengan kategori individu dan kelompok. Ada kejutan di sini. Ketika diundang, belum dikasih bocoran siapa para kandidat pemenangnya, pas sampai di tempat acara, saya langsung duduk dan live tweet.

Bersama Kak Bernadette dan salah satu teman dari NTT

Saat live tweet itu ada dua perempuan memakai kain tenun NTT menghampiri sambil bertanya “Ini Mba Ani Berta ‘kan?” Tanyanya senyum dan mengajak salaman. Seketika saya kaget sebab dia adalah Kak Bernadete Deram Bellen yang saya kenal dua tahun lalu di kegiatan sebuah LSM luar negeri. Tak menyangka saya bisa bertemu dengannya di sini dan tanpa pemberitahuan. Kami berpelukan haru dan saling cerita balapan dan melepas rindu.

Bernadette Deram Bellen

Kak Bernadete memperoleh TRUBUS KUSALA SWADAYA Kategori Penghargaan Khusus. Kiprahnya sebagai pengurus Komunitas Lodan Doe di Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ini telah berkontribusi tanpa pamrih untuk lingkungan sekitarnya dengan memberdayakan perempuan-perempuan kepala keluarga atau para janda yang menjadi tulang punggung keluarga.

Pemberdayaan melalui pelatihan-pelatihan dan mengelola hasil kerajinan serta keuangan agar bisa digunakan dengan tepat. Program yang diusung Kak Bernadete dalam Lodan Doe, adalah Arisan Tenun, Arisan membangun rumah, Lumbung Sembako dan pelatihan agar anggota-anggotanya melek hukum, melek baca tulis dan masih banyak lagi.

Kak Bernadete juga seorang fasilitator untuk PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) di NTT. Tugasnya mendampingi anggota PEKKA untuk belajar dan bersosialisasi serta menumbuhkan semangat untuk survive dan saling memecahkan solusi jika ada masalah.

Reka Agni Maharani

Saat nama Reka Agni Maharani dipanggil sebagai pemenang kategori individu ke panggung, saya belum ngeh siapa doi. Saat di photo booth selesai foto-foto, Agni memanggil saya. Hampir saya tak percaya dan dibuat kaget untuk kedua kalinya.

“Hai Mba Ani ya? Ih lupa ya? Saya member BRid lho, Mba.” Katanya sambil tak lepas dari senyumnya.

Saya masih bengong dan mengingat-ingat. Saya baru ngeh setelah mikir lama. Karena dengan Agni jarang sekali bertemu jadi saya tidak begitu hapal dengan wajahnya yang sekarang. Baru yakin setelah melihat suaminya Syam. Ciri khas rambut gondrong itu saya jelas ingat.

Reka membuat saya senang dan bangga, saya langsung peluk dan cipika cipiki. Kami seolah larut dalam keajaiban bisa bertemu tanpa disangka, dalam moment spesial pula.

Reka memperoleh penghargaan TRUBUS KUSALA SWADAYA Kategori individu yang telah menorehkan kontribusi memberdayakan para perempuan di sebuah desa di Sukabumi dengan menerapkan sistem pertanian Agroekologi. Sistem ini dilakukan penyesuaian dengan kultur tanah disetiap lahannya.

Lapangan pekerjaan diciptakannya dengan ketekunan maksimal. Perempuan lulusan Universitas Indonesia ini sangat peduli dengan masyarakat desa tempat tinggalya.

“Saya memang bercita-cita ingin hidup di desa dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat di desa dari kemampuan saya. Ini sudah komitmen hidup saya bersama suami.” Kata Reka.

Dua pemenang lagi adalah dari Komunitas Virage Bamboo Yang memenangkan kategori Kelompok. Komunitas ini memberdayakan para pemuda dan masyarakat di sekitarnya untuk ikut terlibat membuat dan menggunakan alat-alat musik yang terbuat dari bambu. Tujuannya adalah sebagai dukungan pada ramah lingkungan dan membuat sesuatu yang unik. Komunitas asal Cimahi Jawa Barat ini, berinovasi dengan totalitasnya dan menjadi penggerak kreativitas para pemuda di lingkungan sekitarnya.

Satu pemenang lagi adalah Komunitas Hysteria yakni, komunitas yang menganut “Peka Kota” artinya sangat mencintai kebersihan dan ketertiban kotanya. Komunitas asal Semarang ini kerap berkeliling kampung untuk memastikan bahwa masyarakatnya memperoleh kenyamanan.

Komunitas Hysteria juga sangat peduli dengan hiburan untuk masyarakat, kadang dilakukan karaoke berjalan dengan biaya sendiri dari satu kampung ke kampung sehingga kekeluargaan tercipta dengan baik. Keberadaan komunitas ini di Semarang dan sekitarnya. Komunitas Hysteria juga melayani pengaduan masyarakat kota berbasis online.

Semoga aksi-aksi positif anak muda ini dapat menginspirasi anak muda di tempat lainnya juga dan termotivasi untuk berkarya dan berkontribusi untuk lingkungannya dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.

Peluncuran Majalah Online Trubus.id

Berbanding lurus dengan salah satu visi misi Trubus yang ingin memotivasi generasi muda untuk berkarya dan melakukan regenerasi masalah pertanian, maka diluncurkan www.trubus.id yang memberikan banyak informasi tentang lingkungan, pertanian, peternakan bahkan hiburan yang dikemas menarik dan menjadi magnet untuk segmen anak muda.

Peluncuran Buku Palugada

Karya Eka Budianta
Buku berjudul Palugada “Hajat Setengah Abad Bina Swadaya” Karya Eka Budianta berisi sejarah, visi misi, perjalanan organisasi dan perkembangan-perkembangan upaya pemberdayaan ada di dalamnya.


Membaca buku ini, seolah menyelusuri lorong waktu dan merasakan perjuangan para pelopor Bina Swadaya ini dari nol hingga besar sampai sekarang.

Peringatan Ulang Tahun ke-50 Bina Swadaya

Bambang Ismawan, pendiri Bina Swadaya mengatakan bahwa Bina Swadaya senantiasa bersinergi dengan semua pihak untuk sama-sama memajukan bangsa.

Bambang Ismawan pendiri Bina Swadaya memotong tumpeng

“Sinergi bukan semata berkolaborasi namun harus menciptakan ruh dan semangat dalam pemberdayaan untuk masyarakat.”

Evaluasi dan pencapaian-pencapaian yang diraih tentunya memberikan efek kemajuan dalam pola pikir sinergi antara Bina Swadaya dan masyarakat luas. Termasuk melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan merambah sistem digital.

Dihadiri Sandiaga Uno
Juga dihadiri Blogger
Majalah TRUBUS

Sukses selalu untuk Majalah Trubus dan Bina Swadaya serta para pemenang penghargaan Trubus Kusala Swadaya. Kami sangat bangga dan berharap kontribusinya tidak pernah berhenti.

16 comments

  1. Salut dengan BRId. Smg makin eksis dan mensejahterakan anggotanya dalam hal ngeblog....

    ReplyDelete
  2. Mengispirasi sekali dari kegiatan2 yang dilakukan para pemenang penghargaan Trubus Kusala Swadaya,,salutt

    ReplyDelete
  3. Weih keren reportasenya...juga prestasi dari mbak Reka Agni Maharani yang ternyata anggota BRID, hebat euy...

    ReplyDelete
  4. Mantap sekali penghargaan yang diperoleh. Selamat, buat mbak Reka anggota Brid. Menginspirasi.

    ReplyDelete
  5. Udah lama nih nggak baca Trubus, dulu suami sering beli aku ikutan baca. Seneng nih sekarang ada majalah online nya.

    ReplyDelete
  6. ah keren ini, spy makin banyak yg bikin krn begitu banyak org2 hebat di Indo ini penuh inspirasi dan kontribusi buat bangsa. Sekali lagi selamat buat anggita BRID, mb Reka.

    ReplyDelete
  7. Para pemenang sangat menginspirasi, andai saja di setiap desa ada orang-orang seperti mereka pasti Indonesia bisa lebih maju lagi.

    ReplyDelete
  8. Suka banget sama ini:

    “Sinergi bukan semata berkolaborasi namun harus menciptakan ruh dan semangat dalam pemberdayaan untuk masyarakat.”

    ReplyDelete
  9. Teteh sekalian reuni sama kawan-kawan lama di acara ini :D

    ReplyDelete
  10. Senang kali aku bisa ketemu Kak Bernadete. Mudah-mudahan next dapat kesempatan untuk mewawancara blio.

    ReplyDelete
  11. Wah ternyata mbak ani kenal dengan kak bernadete dan kak agni juga, sukses selalu dengan adanya bina swadaya anak bangsa bisa menuangkan kreativitasnya

    ReplyDelete
  12. cocok iki majalah buatku wong deso iso sinau budidaya tanaman ben panen akeh

    ReplyDelete
  13. semoga saja majalah ini makin eksis karena udah banyak majalah yang gulung tikar karena zaman dan persaingan.

    ReplyDelete
  14. keren Majalah Trubus memang legend semoga terus bertahan ditengah gempuran zaman :)

    ReplyDelete
  15. Acara kayak begini super duper kereeen! Sudah waktunya Trubus punya production house utk upload video di YouTube juga
    Btw, Kak Bernadetee rocks!
    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete