FWD Hackathon 2017 Ajak Anak Muda Mengembangkan Asuransi Digital

Peluncuran FWD Hackathon 2017 oleh Rudi Kamdani, Poppy Savitri dan Andy Zain

Data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada Triwulan pertama 2017 mencatat penetrasi Asuransi di Indonesia masih 2,7% masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga yang rata-rata sudah mencapai 5%. 
Data ini tak dapat dipungkiri sebab ketika saya bertanya soal asuransi ke orang-orang terdekat, jawabannya “Ah saya sih cukup nabung aja, gak perlu pakai asuransi.” Atau ungkapan “Semua sudah diatur rezekinya, kalaupun terjadi sesuatu yang tak diinginkan mudah-mudahan ada rezekinya pada saat itu.” Lebih parahnya lagi, ada ungkapan “Ngapain susah-susah naruh uang di tempat lain, nanti saat membutuhkan malah susah ngambilnya.”

Ungkapan-ungkapan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memandang sebelah mata terhadap asuransi. Mengingat ketakutan dan rasa ragu yang mendominasi pikiran sebagian orang tentang asuransi ini. Akibat pemberitaan di media atau testimoni ketidakpuasan sebagian orang terhadap asuransi ini di media sosial dan lain sebagainya.

Padahal asuransi jika dipahami dengan baik, akan menghasilkan berbagai benefit bagi kehidupan pemakainya. Misalnya, bisa menjadi payung sebelum hujan. Persediaan yang tak membuat kelimpungan di saat urgent, masalah perlindungan total dan pemenuhan kebutuhan sesuai anggaran. Asuransi juga bermanfaat sebagai patokan anggaran kebutuhan di masa mendatang setidaknya bisa tenang menghadapinya.

Maka dari itu, PT. FWD Life Indonesia (FWD Life) pada 4 Agustus 2017 di Kasablanka Hall Jakarta mengadakan sosialisasi agar asuransi dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat khususnya generasi muda. Umumnya generasi muda tidak peduli terhadap asuransi malah cenderung tidak mau tahu karena image nya “Asuransi itu urusan orang tua” dan prosesnya yang menurut mereka rumit, membuat mereka tak peduli dengan asuransi.

Padahal mengenal asuransi sejak dini adalah keuntungan besar bahkan memiliki asuransi sejak muda dapat memberikan nilai tambah yang tidak sedikit untuk nominal klaim atau perlindungannya.

Rudi Kamdani

Rudi Kamdani, Vice President FWD Life mendukung peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia melalui pemanfaatan inovasi asuransi berbasis digital melalui FWD Hackathon 2017 yang acara puncaknya akan diselenggarakan pada 22-24 September 2017.

“FWD Life merasa ikut bertanggung jawab atas penetrasi asuransi yang belum meningkat ini, maka dari itu FWD Life berinisiatif mengadakan edukasi dan meningkatkan inovasi asuransi berbasis digital agar memudahkan siapapun untuk memperoleh asuransi dan dapat dipahami prosedurnya dengan lebih baik.” Kata Rudi.

“Gaya hidup masyarakat yang sudah lengket dengan teknologi tentu ini adalah suatu potensi untuk lebih mudah sosialisasikan asuransi dan peluang untuk FWD Life menggandeng generasi muda untuk sama-sama membangun asuransi di Indonesia supaya lebih maju.”

Saat ini, FWD Life telah menerapkan transaksi secara digital dan tidak memerlukan formulir kertas atau dokumen yang menghabiskan banyak lembaran. Tentu ini adalah upaya penghematan juga.

“FWD Life juga memudahkan para nasabahnya dalam hal konsultasi melalui fitur click to meet, bisa janjian di tempat terdekat dan tak harus datang ke kantor FWD. Misalnya, bisa janjian di Excelso terdekat, sebagai kafe yang bekerja sama dengan FWD. Konsultasi bisa melalui WhatsApp atau telepon dan untuk klaim pun bisa semudah mengirimkan foto dan dokumen via WhatsApp.” Tambah Rudi.

FWD Life menggandeng Founder Institute dalam pengembangan asuransi berbasis digital ini.

Poppy Savitri (Bekraf)

Poppy Savitri, Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif dari Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) pun mendukung penuh langkah FWD Life dalam upaya mengenalkan asuransi kepada masyarakat dan generasi muda melalui Kompetisi Hackathon 2017 sebagai ajang eksplorasi karya anak muda dalam dunia start up dan selebihnya edukasi tentang asuransi tentunya.

Poppy juga mengungkapkan bahwa adaptasi diperlukan dalam pengembangan asuransi di setiap era nya. Misalnya, saat ini masyarakat sudah mobile dan remote cara konvensional sebaiknya dikolaborasikan dengan cara digital. Maka menurutnya, FWD menyelenggarakan Hackathon 2017 sebagai perusahaan yang telah memiliki jaringan usaha di Hongkong&Macau, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan Jepang ini adalah langkah awal yang tepat.

Andy Zain

Andy Zain, Direktur Founder Institute, menyambut kerjasama FWD Life dengan sangat terbuka dan mendukung sepenuhnya.

“Ini adalah kali pertama Founder Institute bekerjasama dengan perusahaan asuransi, tentu banyak sekali tantangan dan inovasi yang harus digali.” 

Andy juga memberikan wawasan soal dunia start up yang selama ini banyak tidak bertahan karena kurangnya strategi. Start Up banyak bermunculan tetapi hanya sedikit yang bertahan.

Founder Institute berdiri sejak enam tahun lalu dan melahirkan banyak entrepreneur berbasis teknologi dan rata-rata berhasil. Kali ini, Andy Zain berbagi kiat sukses start up menurutnya, untuk menjalankan usaha ini, perlu poin-poin berikut ini:

Pengembangan ide, Sebaiknya ide yang ditemukan didiskusikan dulu dengan tim dan diverifikasi agar lebih rasional dan total. Tidak semua ide ketika ditemukan langsung bisa dieksekusi.

Team Work, Tim yang solid dan saling mengisi akan menghasilkan eksekusi ide yang sempurna dan tidak tersendat oleh kekurangan jalan pikiran. Maka sebelum memulai sebuah start up sebaiknya bentuk dulu tim yang kompak.

Produk dan Pemasaran, Dalam hal ini, produk dan pemasaran sangat penting, mengingat kebertahanan sebuah start up adalah dari sini. Ciptakan produk yang banyak dibutuhkan masyarakat dan banyak dicari. Sasar pasaran yang tepat dan lakukan selalu evaluasi.

Perluas Jaringan, Networking yang luas sangat berpengaruh karena satu usaha memerlukan banyak dukungan dari berbagai arah dan berbagai kelompok atau institusi. Jika networking luas pengaruh juga pada keberlangsungan operasional dan pemasaran sebuah start up.

Pendanaan / Funding, Dana sangat penting dan untuk hal ini solusinya bisa mencari investor yang relevan dengan usaha yang dirintis.

“Founder Institute ketika mendidik para calon start up tidak hanya mengandalkan teori dan praktek saja tapi ditekankan juga untuk belajar bersama dan menggali ide sama-sama serta verifikasi setiap ide yang keluar. Selain itu, Founder Institute juga memberikan peluang untuk networking dengan jaringan yang dimiliki oleh Founder Institute.” Kata Andy.

Andy mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dalam ajang FWD Hackathon 2017 ini untuk menggali ide dan sama-sama berupaya mengubah cara pandang anak muda terhadap asuransi ke arah yang lebih positif.


Lomba ini sudah dibuka pendaftarannya mulai 4 Agustus 2017 bagi yang ingin mendaftar bisa membuka Microsite FWD dan acara puncaknya dilaksanakan 22-24 September 2017. Sebelum acara puncak ini, diselenggarakan juga roadshow ke Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Hadiahnya adalah Rp.100 Juta Rupiah plus kunjungan ke Silicon Valley.

“Hadiah kali ini bukan hanya uang tunai, beasiswa dan kunjungan edukasi pun diberikan kepada para pemenang sebagai tunjangan hingga keberhasilannya mendirikan start up yang survive.” Pungkas Rudi Kamdani.


Saya sendiri salut dengan gebrakan FWD Hackathon 2017 yang diniatkan bukan sekadar kegiatan lomba dan memberikan hadiah setelah itu selesai. Tapi memberi bimbingan dan pendampingan hingga berhasil. Ayo bagi yang berminat segera daftarkan di FWD Hackathon 2017 ya.

8 comments

  1. wow, ada lombanya juga ya teh. Ah, inovasinya keren banget

    ReplyDelete
  2. whoaaa beneran teh, hadianya bikin mupenggg.. kunjungan ke silicon valley nya pas bgt tuh buat anak2 muda ;p

    ReplyDelete
  3. Mengedukasi anak muda, berarti investasi ke masa depan, karena anak muda pemilik masa depan. Bagus banget nih gebrakan FWD, futuristik

    ReplyDelete
  4. Cara FWD mengenalkan asuransi unik dan inovatif, mba. Semoga aja makin banyak yang mengikuti Hackathon FWD dan makin banyak yang melek tentang asuransi ya

    ReplyDelete
  5. Mantappp.. Ga perlu ribet lagi deh klo ada program aplikasi asuransi yg gampang dipahami smua org ya

    ReplyDelete
  6. Terobosan baru di dunia Asuransi, anak anak muda dilibatkan sehingga Asuransi menjadi kekinian

    ReplyDelete
  7. silicon valey?
    ih, kalo saya masih muda mau banget :)

    keren nih FWD, selain kerap berpartisipasi dalam sepak bola nasional, juga menggandeng anak muda Indonesia untuk berprestasi

    ReplyDelete
  8. era teknologi digital getu loorrr...mesti dimanfaatkan utk kemudahan dan kenyamanan mengurai masalah hidup termasuk kemudahan berasuransi...sukses

    ReplyDelete