Menggali Profesi Dubber di In House Training Blogger Reporter Indonesia

Praktek dialog 

Melanjutkan kegiatan rutin BRid (Blogger Reporter Indonesia) untuk memberikan pengayaan bagi member nya, 12 Agustus 2017 lalu diadakan #InHouseTrainingBrid2 di Wisma RIAT (Rumah Internet Atmanto) menghadirkan Narasumber Agus Nurhasan seorang Dubber profesional dan memiliki jam terbang tinggi. Kak Agus adalah pengisi suara Suneo (Film Doraemon) dari 2006-2008 dan pengisi suara Pria Bertopi Kuning.

Mengapa kali ini pelatihannya bukan tentang blogging? Karena BRid mempunyai misi agar member memperoleh pengetahuan luas di luar kegiatan blogging. Pengetahuan di luar blogging harus benar-benar didapat sebagai nilai tambah pada tulisan blog. Dalam beberapa hal, tulisan blog memerlukan kedalaman materi dan makna. Misalnya, menulis tentang teater berarti harus banyak membaca atau observasi tentang teater, menulis tentang musik, kuliner, jalan-jalan dan lain sebagainya pun sama. Maka selayaknya blogger bisa belajar apa saja, kapanpun dan di mana pun.

Mengawali acara, Hazmi Srondol memberikan sambutan. Menurutnya, profesi dubber bisa dilirik dan dipelajari sebagai profesi cadangan.

ki-ka: Founder BRid Hazmi Srondol, Ibu Amy Atmanto dan Kak Agus Nurhasan

“Kita tidak tahu ke depannya bagaimana dunia blogging maka kita tak cukup mengandalkan hanya pada satu skill saja. Apapun bisa dipelajari dengan ketekunan dan kemauan yang keras. Maka di #InHouseTrainingBRid2 ini, kami mengajak teman-teman untuk mempelajari profesi lain, yakni Dubber.

Dalam kesempatan ini, hadir Ibu Amy Atmanto, Pemimpin Yayasan RIAT sekaligus designer dan mantan presenter televisi. Ibu Amy memberikan wejangan kepada semua peserta dan memberi amanat yang menitikberatkan untuk mendalami karya jurnalistik dan sastra dengan baik.

“Kami dari Yayasan RIAT selalu menyambut baik kegiatan Blogger Reporter Indonesia sebagai wadah untuk menyalurkan minat terhadap jurnalistin dalam kapasitas sebagai blogger. Teruslah berkarya dan jangan lupa untuk selalu memperdalam karya jurnalistik yang lebih dalam. Bisa belajar pada ahlinya maupun otodidack.”

“Yayasan RIAT mewadahi edukasi dalam dunia literasi dan TIK bagi para penyandang tunanetra. Bagi siapapun kami membuka kerja sama dan kolaborasi untuk mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.” Tambah Ibu Amy.

Selanjutnya acara inti pun dimulai. Pemberian materi oleh Kak Agus diawali talkshow bersama salah satu Admin BRid Hanisah Sukmawati. Hani adalah salah satu dubber binaan Kak Agus juga yang sudah menyalurkan karyanya di sebuah stasiun televisi. Jadi, obrolan narasumber dan moderator sangat nyambung dan hidup.

Hani dan Kak Agus

Kak Agus menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang Dubber, memerlukan proses dan latihan yang terus menerus. Diperlukan suara yang power tapi bukan berarti berteriak. Intonasi, artikulasi, warna dan tempo suara harus diperhatikan. Untuk mendalaminya perlu latihan yang tidak singkat.

Seorang Dubber juga wajib punya kemampuan mengolah rasa. Diantaranya harus konsentrasi, mampu menghadirkan emosi dari peristiwa-peristiwa yang pernah dialami agar penjiwaan lebih dalam. Disamping itu, imajinasi dan observasi pun diperlukan.

Seorang Dubber juga harus cerdas, cekatan, jeli dan memiliki konsentrasi tinggi sebab dalam aktivitas dubbing harus melakukan empat hal dalam satu waktu. Melihat monitor, Mendengar suara asli melalui headphone, Membaca naskah dan Merasakan emosi dari tokoh yang diperankan. Empat hal ini tak bisa terpisahkan tentunya.

Latihan konsisten dan olah fisik penting untuk profesi Dubber tidak lupa juga soal kepercayaan diri.
“Selama ini jika bercanda dengan teman-teman ekspresinya selalu lepas dan tidak ada rasa malu. Dalam kegiatan dubbing seharusnya lebih ekspresif, tidak malu, tidak ditahan dan tidak takut mengeluarkan suara power.” Kata Kak Agus.

“Untuk melatih suara yang berenergi, bisa latihan napas sendiri di rumah dengan menghirup udara dari hidung sampai perut kembung lalu tahan sejenak dan keluarkan perlahan melalui mulut. Selain itu, olah raga rutin dan tidak banyak makan gorengan.” Kak Agus menambahkan.

Materi Kak Agus bukan hanya materi yang dibagikan, praktek memeragakan dialog dan latihan olah napas serta vokal. Kami semua senang dan benar-benar menyimak ulasan demi ulasan. Karena ini memang benar-benar baru bagi kami dan terlihat berpeluang bagus. Bahkan beberapa peserta ada yang ingin mendalami profesi ini dan berniat gabung di studio latihannya.

Banyak materi yang dibagikan Kak Agus, sampai peserta semua beyah dan banyak pertanyaan-pertanyaan berbobot. Namun keterbatasan waktu membuat sesi ini harus berakhir hingga matahari tenggelam.

Hari Minggu yang seharusnya menjadi waktu berkumpul bersama keluarga, peserta tetap semangat menggali ilmu dubbing.

Acara ini selain di-support oleh Yayasan RIAT juga didukung oleh Gogobli.com portal shopping online khusu produk kesehatan dan kecantikan yang berdiri sejak 2011 dan dipercaya sebagai portal yang mempunyai kredibilitas tinggi. Mengingat produk yang dijual di sana adalah merek-merek yang sudah baik pamornya di masyarakat dan terdaftar di Badan POM Indonesia. Jadi, komsumen Gogobli aman membeli kebutuhan penunjang kesehatan dan perawatan kecantikannya.


Bareng Kak Agus

Saya sebagai Co-Founder Blogger Reporter Indonesia, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pendukung acara ini termasuk kehadiran teman-teman BRid yang telah memeriahkan acara serta membawa makanan untuk potluck sebagai tambahan hidangan yang telah disediakan.
Semoga acara ini bermanfaat dan semoga bertemu kembali di lain waktu. Di #InHouseTrainingBRid3 Aamiin.

Bagi yang berminat mengenal atau mendalami profesi Dubber bisa menghubungi Kak Agus di
Emai  : agus.nurhasan@yahoo.co.id   Facebook  :  Agus Nurhasan Twitter     :  @AgusNurhasan

10 comments

  1. Dubbing!
    Ilmu yg menarik utk dipelajari.
    Btw, Hani S pernah voice over tokoh siapa ya teh?
    Udah profesional juga ya.

    ReplyDelete
  2. Makasih sudah di ajak mengenal dunia dubbing, ya teh...

    ReplyDelete
  3. Dunia dubbing sepertinya menarik. Setidaknya, bisa melengkapi kemampuan menulis. Terima kasih atas ilmu,materi, dan praktiknya. Salam.

    ReplyDelete
  4. Terima kasih BRid. Ilmu dubbingnya bermanfaat banget. Jadi enggak sabaran ingin ikut kegiatan-kegiatan BRid yang lain :D

    ReplyDelete
  5. Seru syekaleeee.
    Kalau ekting aku bisa dipertimbangkan lah ya, tapi kalo dubbing, hmmmmm. Hahahhaah.
    Susaaahhhh, susah konsisten.

    ReplyDelete
  6. Seru ya, Eda. Jajal ngedubbing suara siapa waktu pelatihan?

    ReplyDelete
  7. asyik banget dunia dubber, aku suka takjub liat film2 yg dubbing suaranya macem2, seperti di film doraemon

    ReplyDelete
  8. Saya pribadi nyesel banget gak bisa gabung...

    Dan, next kalau ada lagi... harus ikutan

    ReplyDelete
  9. sama halnya dengan teater yah perlu konsistensi dan latihan fisik serta merta untuk perkuat pernafasan

    ReplyDelete
  10. seru kayaknya teh.. dan pasti susah ngepasinnya. wkwkwkwk

    ReplyDelete