Hindari Risiko Penyakit Tidak Menular dengan Cegah Obesitas


Fakta dari beberapa artikel kesehatan, sebagian besar masyarakat Indonesia terkena gizi buruk namun obesitas meningkat. Ada apa dengan kondisi ini? Tentu saja pola makan dan gaya hidup yang tidak beraturan.

Masih dalam rangka Hari Obesitas sedunia yang diperingati setiap 11 Oktober 2017. Saya berkesempatan mengais ilmu tentang pentingnya pencegahan obesitas berkat undangan dari Blogger Crony Community.

Narasumber yang memberi pengetahuan diantaranya, Dr. (c) Rita Ramayulis DCN, Mkes (Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia) , Dr.Michael Triangto, SpKO (Spots Therapy RS Mitra Keluarga Kemayoran) dan Dr.Rika.  

Dr.Lily Sulistyowati dalam pembukaan acara mengatakan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia cukup tinggi dan sudah memasuki urutan 10 (The Lancet 2014) Riskesdas (2013), menyatakan diantara 100 penduduk pada laki-laki usia diatas 18 tahun ditemukan 19 orang obesitas dan pada perempuan usia diatas 18 tahun ditemukan 32 orang obesitas.

Menurut (WHO 2013) obesitas adalah timbunan lemak dalam tubuh yang berlebihan dan dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Obesitas sebagai akibat tidak seimbangnya energi yang masuk dan yang dikeluarkan.

Penyebab obesitas

Pola Makan, pola makan tidak teratur dan berlebihan. Sebagian dari kita sering menghindari sarapan pagi dengan alasan diet dan lain sebagainya. Padahal menghindari makan pagi justru menambah porsi makan siang dan seterusnya. Dari sini terjadi penumpukan lemak.

Konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan juga mengakibatkan penumpukan lemak di tubuh. Satu lagi, bagi yang suka makanan olahan seperti sosis, daging ham dan lain-lain. Ini harus hati-hati. Karena menurut Dr.Rita Ramayulis, makanan yang diolah menghasilkan zat gizi baru yang menambah kalori di dalamnya.

Dr.Rita Ramayulis

“Dalam satu buah sosis, sudah dicampur dengan bahan-bahan lain di dalamnya, setelah jadi, dijadikan kudapan campuran nasi goreng, mie goreng dan lain-lain. Ini sangat tidak baik karena penumpukan ini lama-lama akan menjadi risiko kesehatan.” Kata Dr.Rita.

Kurang sayur dan buah juga pemicu obesitas karena sayur dan buah membantu pencernaan supaya fungsinya lancar.

“Konsumsi sayuran yang banyak lebih baik dari pada buah karena buah mengandung karbohidrat sederhana.” Dr.Rita menambahkan.

Tips sederhana makan sayur dari Dr.Rita Ramayulis, ketika jajan mie ayam, pesan mie setengah saja tapi ditambahkan banyak sawi. Lalu, saat membuat nasi goreng, cukup pakai ceplok telur plus sayuran. Tidak perlu ditambahkan yang lain-lainnya. Selain itu, jika menggireng sesuatu, sebaiknya minyaknya tidak terlalu banyak.

Pola Aktivitas, Nonton TV, main game dan duduk di depan laptop lebih dari dua jam per hari diselingi ngemil. Hal ini pasti menyenangkan ya. Tetapi harus mulai warning, jangan sampai obesitas mengintai karena kebiasaan ini.

Kurang latihan fisik, semestinya 30 menit per hari dilakukan. Di rumah, kantor atau di manapun. Bisa dengan jalan cepat, lari, lompat tali, naik turun tangga, dumble atau melakukan aktivitas yang dapat menggerakkan fisik.

Untuk banyak gerak, bisa juga dilakukan saat menuju kantor. Jika biasanya dalam jarak dekat naik motor, bisa dicoba berjalan kaki, kurangi naik lift atau eskalator, gunakan tangga manual.

Menurut Dr.Michael, lakukan olah raga sebagai kebutuhan dan bagian dari pekerjaan tetapi tidak mengganggu aktivitas lainnya. Olah raga bisa dilakukan di mana pun dan jangan dijadikan alasan ketika punya bayi jadi tidak olah raga.

Dokter Michael

“Ajak bayi berolah raga, selain menggerakkan tubuh, bonding pun terjalin. Bisa olah raga sambil duduk, pegangan di palang atau naik turun tangga. Pasti terasa lebih menyenangkan.”

Penggunaan remote TV juga kurangi, biasakan jalan sendiri ke televisi untuk memindahkan channel.
Dr.Michael juga menambahkan bahwa ketika melakukan olah raga atau aktivitas fisik, lakukan dengan dimulai pemanasan dan akhiri dengan pendinginan. Jangan terlalu ekstrim saat beraktivitas fisik. Aktivitas fisik yang tidak teratur dan berlebihan juga dapat menimbulkan radikal bebas bagi tubuh.

Faktor Lain, Genetik, ketidakseimbangan hormonal, dan akibat dari obat-obatan. Faktor ini dapat menyebabkan obesitas juga.

Obesitas dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke, penyakit kandung empedu, osteoarthritis (radang sendi) lutut dan panggul, asam urat, kanker dan nyeri punggung belakang.

Mencegah dan Mengobati Obesitas

Ubah Gaya Hidup, Atur pola makan teratur 3 kali sehari dengan 2 kali selingan. Makanan utama harus mengandung nutrisi lengkap mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Makanan selingan berupa buah utuh tidak dijus atau dicampur dengan bahan lain. Minum air putih 8 gelas sehari. Jika minum susu, pilih susu rendah lemak.
Lakukan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit sehari.

Untuk soal konsumsi makanan ketika diet, Dr.Rika menyatakan bahwa ketika diet pun semua komponen nutrisi harus terpenuhi. Misalnya, karbohidrat sebagai sumber energi, protein sebagai zat pembangun dan pelindung serta lemak sebagai cadangan energi.

“Bukan berarti tanpa lemak sama sekali ketika diet, lemak dibutuhkan oleh tubuh yang fungsinya berhubungan dengan fungsi organ lain. Jika ada pola diet yang menghilangkan satu komponen sumber nutrisi, ini patut dipertanyakan.” Kata Dr.Rika.

Yang perlu dilakukan adalah mengatur pola makan lebih baik lagi dan seimbang antara masuk dan keluarnya energi.

Dokter Rika

“Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, talas, kentang, gandum dan lain-lain adalah lebih baik dari pada karbohidrat simpleks berupa gula.” Tambah Dr.Rika.

Cek Kesehatan, Periksa tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat ke puskesmas atau klinik terdekat. Lakukan juga general medical check up sedikitnya 6 bulan sekali.

Kesimpulannya, dalam mencegah obesitas ini harus dilakukan sejak anak-anak agar terbiasa hingga dewasa. Yang patut dilakukan adalah pola makan teratur dengan nutrisi lengkap, tidak minum alkohol dan tidak merokok, minum 8 gelas sehari dan perbanyak aktivitas fisik.

Periksakan kesehatan tubuh secara rutin. Jika sudah diperiksa, jadi tahu tindakan apa yang seharusnya dilakukan. Karena obesitas dapat menggerogoti tubuh dengan berdatangannya penyakit-penyakit dari akibat risiko penyakit tidak menular.

Yuk sempatkan untuk melakukan hal-hal penting mencegah obesitas. Dengan bebas obesitas, hidup pun menjadi produktif dan sehat.

2 comments

  1. Wah harua rajin cek kesehatan ya agar terhindar dari pwnyakit yang tidak.menimbulkan gejala

    ReplyDelete
  2. beberapa waktu lalu aku juga ikut kampanye ini teh. Isinya penting bgt karena ngga sekedar ngasih tahu masalahnya tapi juga solusinya. Gara2
    denger dr rita dan dr michael aku dan anak2 jadi beneran berusaha utk ngejaga berat badan, lho..

    ReplyDelete