Kaum Disabilitas Mendapatkan Diklat 3 in 1 Pada Sektor Industri Berkat Kolaborasi Kemeperin dan Kemensos

Menperin dan Mensos berfoto bersama Adik-adik dari BRSPDSRW Melati Jakarta

Setiap melihat saudara-saudara yang difabel saya selalu penasaran, apakah hak-hak nya terpenuhi untuk berkembang dan mandiri? Selama ini hanya tahu sekilas tentang pemberdayaan bagi kaum difabel. Termasuk di Tangerang Selatan saya mengetahui ada perkumpulan Tunarungu dan diberdayakan oleh seorang owner sebuah kafe di Pamulang untuk bekerja di sana.

Sampai akhirnya, berita bahagia itu datang. Mba Beryl mengabarkan undangan acara Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas, antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Garuda Room Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta.

Tentu saja saya senang, bahkan sejak jauh hari saya sudah mempersiapkan beberapa kalimat untuk berinteraksi dengan saudara-saudara yang tunarungu dan tunawicara yang akan hadir dalam acara tersebut.

Penandatangan Nota Kesepahman antara Mensos dan Menperin

Kebahagiaan yang utama adalah menyaksikan komitmen antara Kemenperin dan Kemensos yang berkolaborasi untuk memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada kaum difabel sama seperti memberikan kesempatan kepada yang normal dalam penyediaan lapangan pekerjaan juga pelatihan-pelatihan yang memadai. Sebelumnya, Kemenperin telah berinisiatif dalam menyelenggarakan Vokasi Industri.

Program yang diusung dalam komitmen pemberdayaan untuk kaum difabel tersebut adalah Diklat 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan Kerja) yang mulai dilaksanakan pada 2019. Pelatihan bagi kaum difabel ini dilaksanakan selama 3 minggu.

Menperin Bapak Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dalam kolaborasi ini, Kemenperin siap memilih dan menyalurkan kepada industri yang tepat bagi kaum difabel yang telah lulus megikuti Diklat 3 in 1 tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril, menyambut kolaborasi ini, beliau pun menyampaikan harapannya agar kementerian lainnya yang berhubungan dapat mencontoh upaya kolaborasi ini untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi kaum difabel.  

Berdasarkan amanat pada Undang Undang No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Negara diharapkan hadir untuk mereka dan UU ini wajib terimplementasi dan berkelanjutan.

Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini sebagai wujud kehadiran negara bagi kaum difabel agar mereka menjadi Difabel Berjaya yang terlatih dan mempunyai kemampuan berkualitas.dan sukses berwirausaha  

Dilansir dari berita detik finance pada 2017 mengemukakan data dari Kemenaker, sebanyak 414.222 orang kaum difabel belum mendapatkan pekerjaan. Artinya tingkat penganggurannya masih tinggi. Sedangkan bila kaum difabel diberdayakan, akan menambah kemajuan sektor industri yang berbuah majunya perekonomian Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam Nota Kesepahaman dantara Mensos dan Menperin ini, meliputi :

Tugas & Tanggung Jawab Kemenperin :
  1. Menentukan jenis pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan oleh para penyandang Disabilitas.
  2. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penyandang Disabilitas
  3. Melakukan Sertifikasi Kompetensi
  4. Memfasilitasi Penempatan Kerja Di Perusahaan Industri

Tugas & Tanggung Jawab Kemensos :

  1. Menyediakan data potensi peyandang disabilitas
  2. Melaksanakan Rekrutmen peserta pendidikan dan pelatihan
  3. Memfasilitasi sarana dan prasarana termasuk operasionalisasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

Sampai saat ini, perusahaan yang sudah berkomitmen menerima lulusan Diklat 3 n 1 bagi kaum Difabel adalah 7 Industri alas kaki yang terdiri dari : PT Wangta Agung, PT Ecco Indonesia, PT Young Tree Industries, PT Widaya Inti Plasma, PT Inti Dragon Suryatama, PT Bintang Indokarya Gemilang, dan PT Aggio Multimax.

Sedangkan untuk industri garmen : Intima Globalindo, Mataram Tunggal Garment, Pan Brothers Group, Ungaran Sari Garments, dan Sritex Group.

Semoga jumlah industri yang bersedia menerima tenaga kerja terlatih bagi kaum difabel terus bertambah dan pelatihan yang diberikan pun terus berlanjut dengan ilmu-ilmu yang lebih mendalam.

Dalam acara ini ada gelaran Bazaar hasil karya saudara-saudara kaum difabel, hasil pekerjaannya rapi dan jika dijual online pasti banyak peminatnya. Sayang menuju ke sana belum ada pelaksanaannya. Menurut salah satu penjaga stand, belum dipasarkan melalui online karena produksi masih terbatas.

keset motif karakter

Boneka binatang dari kain perca

Tas terbuat dari plastik daur ulang

Dompet dari plastik daur ulang

Aneka kerajinan lainnya

Boneka kuda 

Cerita mengharukan ketika adik-adik kaum difabel mempertunjukkan kebolehannya memainkan angklung, tak terasa titik air sudah di ujung mata. Betapa kesungguhan mereka untuk belajar tak mengenal kata menyerah. Mereka bisa memainkan angklung dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dengan Bahasa Isyarat. Menyuguhkan hiburan indah namun mereka tak bisa mendengar keindahan yang disuguhkannya.

Semoga adik-adik difabel ini selalu sehat dan dapat menjemput cita-citanya yang tinggi serta menjadi salah satu tunas bangsa yang akan membesarkan negara ini.

17 comments

  1. Diklat seperti ini menarik dan penting, terutama bagi kaum disabilitas ya. Kadang kaum disabilitas yang punya skill dan keterampilan sekalipun susah untuk mendapat tempat di dunia kerja formal dan informal. Semoga makin banyak pihak yang menaruh perhatian pada kaum disabilitas yang dalam keterbatasannya ternyata bisa menghasilkan karya dan memberikan dedikasi yang luar biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, andaikan aku punya usaha yang cukup memadai, pengin juga melibatkan mereka. Aamiin

      Delete
  2. Hebat ya mereka bisa main angklung dan bikin kerajinan bagus kayak gitu. Aku aja gak bisa huhu. Salut! Gak ada alasan gak memperkerjakan penyandang disabilitas di sektor industri. Mereka juga mampu berkarya dan berprestasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget Haya, rasanya malu. Aku aja gak bisa tuh bikin handmade seperti foto di atas. Kurang telaten dan gak sabaran.

      Delete
  3. Terobosan yang sangat bagus. Semoga saja pelaksanaannya berkesinambungan dan tersistemasi dengan baik, sehingga akan lebih banyak lagi industri yang menerima para penyandang disabilitas tersebut. Keren banget ide-idenya ya mba.

    Kalo handmade-nya diproduksi lebih banyak lagi dan dipasarkan secara online, saya yakin pasti banyak peminatnya. Lah wong hasilnya bagus-bagus loh itu, saya aja naksir

    ReplyDelete
  4. Ini langkah yang sangat bagus, salut sama pemerintah yang memberikan perhatian seperti diklat 3 in 1 ini bagi para pentandang disabilitas, semoga dengan program ini mereka bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang layak atau punya usaha sendiri nantinya. Aamiin...

    ReplyDelete
  5. Salah satu bukti nyata bahwa Pemerintah serius untuk mendukung para difabel untuk berkarya dan mendapatkan kesempatan dan hak yang sama ya teh dengan adanya Nota Kesepahaman ini. Aku salut dan bangga sama kaum difabel ini, semangat dan karyanya patut kita apresiasi dan kita dukung ya teh :)

    ReplyDelete
  6. Presiden telah membuat undang-undang, dua kementerian telah menandatangani nota kesepahaman, semoga semua pihak dapat terus berkolaborasi untuk teman-teman difabel agar dapat terus berkarya.

    ReplyDelete
  7. Karya-karya mereka bagus-bagus ya Teh. Semoga dg program Diklat 3in1 akan mendorong mereka untuk berkembang. Jadi perekonomian mereka juga aman :)

    ReplyDelete
  8. Wah jelas nih pembagian tanggung jawabnya ya teh. Semoga progran ini bisa terlaksana dg baik dan makin banyak perusahaan yg terlibat di dalamnya.

    ReplyDelete
  9. Seneng banget pemerintah ngadain program kerjasama ini, semoga bisa membantu lebih banyak lagi kaum difabel agar makin berkembang dan jadi pribadi yang mandiri.
    Oya Pas di bazar aku kagum deh liat hasil kerajinan tangan mereka bagus banget teh, jahitanya rapi, bentuknya unik, pokoknya menarik banget deh :)

    ReplyDelete
  10. Program yg baik, semoga berkelanjutan gak hanya di sektor industri tapi bisa di semua sektor yang ramah penyadang disabilitas

    ReplyDelete
  11. Moga makin banyak perusahaan yg bergabung sama kemenoerin dan kemensos. Banyak banget difabel yang ga bisa berkarya karena dikucilkan dan sama ortunya dianggap aib. Tetanggaku, anaknya sampe meninggal. Katanya suka disiksa di rumahnya dan ga boleh keluar rumah. 😭😭 sedih kalo tahu.

    ReplyDelete
  12. Tapi memang anugerah Allah yang Maha Kuasa tidak memberikan kesedihan kepada mereka, justru dibalik kekurangan mereka ada banyak kelebihan yang mungkin orang normal saja tidak mampu.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah, kaum difable sekarang memiliki kesempatan yang sama.
    Terharu banget.

    ReplyDelete
  14. Terkadang saya merasa minder sama kaum difabel yang mempunyai keahlian seperti layaknya orang normal, disatu sisi saya juga merasa bangga karena mereka tidak menyerah dengan keadaan.

    ReplyDelete
  15. di daerah-daerah masih banyak kaum disabilitas yang belum mendapatkan perhatian. Semoga kedepannya perhatian pemerintah tidak hanha terpusat di kota namun turun hingga ke desa-desa.

    ReplyDelete