Emosi Perlu Dialirkan Bukan Dialihkan

Bersama peserta workshop (Foto: Dandiah)


Sumbu pendek, istilah ini dulu sering saya alami, selalunya saya meledak duluan ketika menemui hal yang tak pas dengan hati. Sesudahnya baru menyesal habis-habisan, merasa bersalah dan minta maaf berkali –kali ke orang yang kena amarah saya. Jika dalam situasi tersebut, saya merasa sangat bodoh dan merasa penyesalan tak ada gunanya.

Lalu, ketika menemui kesedihan, kadang saya merasa baik-baik saja, bisa melakukan kegiatan dengan normal sambil menahan rasa tidak nyaman di hati, senyum getir dan keceriaan cenderung ada yang ditahan-tahan, ternyata saya sedang menabung amarah yang suatu saat bisa meledak.

Dandi Birdy (Foto : Dokpri)
Foto : Dandiah 

Indikasi-indikasi ini terbongkar di acara Anger Management Self Healing Therapy yang diadakan oleh DANDIAH Care Center di Yello Hotel Harmoni pada awal Bulan lalu. Duo Psikolog Dandi Birdy dan Diah Mahmudah suami istri ini sudah sering mengadakan acara yang berhubungan dengan parenting atau keluarga. Jadi pas sekali tema yang dibawakan. Kesehatan jiwa sangat penting untuk membangun keluarga harmonis.

Kesehatan jiwa menurut Pak Dandi, berhubungan langsung dengan upaya mereduksi kemarahan. Amarah tak hanya berhubungan dengan kemarahan namun lebih luas lagi, bisa rasa sedih yang mendalam, kekecewaan yang besar, rasa penyesalan, kecemasan dan merasa kesepian yang terakumulasi menjadi  frustasi.

Kegembiraan melampaui batas juga salah satu penyebab frustasi. Jangan salah, emosi tinggi akibat ekspresi kegembiraan yang besar pun sangat berdampak pada emosi seseorang.

Jika kita sering pergi berkumpul ke suatu acara atau rekreasi seolah tidak ada beban kehidupan, rasa senang dan bahagia itu akan dirasakan sesaat ketika berwisata atau berkumpul dengan teman-teman. Setelahnya pasti kesedihan dan emosi itu muncul kembali di waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu, Pak Dandi dan Ibu Diah menyarankan emosi itu bukan dialihkan tapi harus dialirkan sehingga tidah ada yang tertinggal atau balik lagi.

Pak Dandi menjelaskan, bahwa marah adalah energi besar namun berdampak negatif pada jiwa juga kesehatan fisik. Kaitannya marah dan kesehatan fisik di antaranya berakibat langsung pada psikosomatis dan penyakit fisik lainnya (Dr.Herbert Spencer, Universitas Harvard) lalu 6 dari 10 pengidap kanker memiliki forgiveness issue (Dr.Michael Barry, The Forgiveness Project) dan menurut The EuropeanHeart Journal Acute Cardiovaskular Care, menyatakan efek setelah dua jam marah-marah, seseorang dapat terkena risiko stroke 8,5 kali lebih tinggi.

Untuk mencegah semua dampak negatif tersebut, kemarahan atau emosi harus dikelola agar marah tak merusak ke dalam diri juga orang lain. Bagaimana caranya? Berikut tips yang dibagikan Pak Dandi dan Ibu Diah:

Sadari Unfinished Business, masa lalu yang mengganggu masa kini, bisa berasal dari masa kecil yang kurang bahagia karena cenderung dibandingkan dengan saudara-saudara atau sikap belum memaafkan orang lain di masa lalu, rasa kangen pada orang yang disayangi namun telah tiada. Hal ini butuh keikhlasan untuk melepaskan dan membebaskannya.

Sadari Lowbatt State,  Dalam kondisi lapar, mengantuk atau PMS dan masa bersalin pada perempuan harus benar-benar bisa menjaga dalam kondisi ini, jangan sampai bertindak ceroboh dengan berbuat sesuatu yang tak semestinya terjadi atau sebenarnya tak perlu sampai emosi. Karena efek lowbatt ini, jadinya bertindak bodoh.

Jika tak bisa mengontrol dalam kondisi ini, Pak Dandi menyarankan untuk selalu mengambil solusi setiap datang kondisi lowbatt, misalnya segera makan jika sedang lapar, cari obat yang menenangkan ketika PMS lalu saat bersalin cari support system.

Sadari Hot Button, Biasanya, pada saat mempertahankan harga diri dan gengsi, seseorang bisa melakukan apapun walaupun bermuatan ego dan tak ada sedikitpun manfaat dari apa yang dilakukannya. Cenderung frustasi karena terlalu banyak memikirkan penilaian orang lain.  Oleh karena itu diperlukan sikap berdamai dengan diri sendiri dan menerima kenyataan selogis mungkin sehingga akan tercipta rasa syukur dalam kondisi apapun.

Sadari Kebutuhan Aktualisasi Diri, setiap orang mempunyai kebutuhan beraktualisasi diri untuk menyalurkan aspirasi kehidupannya. Oleh karena itu, setiap orang perlu menyalurkan aktualisasi dirinya dengan cara menggeluti hobinya, ikut kegiatan positif di lingkuannya atau gabung di komunitas sesuai minat.

Mengelola kemarahan dengan tujuan mengalirkannya ini ada berbagai cara, berikut tips dari Ppak Dandi dan Ibu Diah:

Live Review Therapy, Emotional Imagery Therapy, Tapping Technique, Self Talk, Surrender, Terapi Kasih, Forgiveness Therapy dan Terapi Doa.

Dari semua tips tersebut yang paling mudah saya gambarkan yaitu Self Talk, cara ini bisa digunakan pada saat terjadi kejadian besar atau saat ingin mengalirkan emosi melalui ungkapan kata-kata pada saat sendirian atau di kamar mandi sambil berbisik kata-kata yang ingin diungkapkan pada seseorang, baik ketika ingin marah, mengumpat, melampiaskan kekecewaan dan lain sebagainya, cara ini harus dilepaskan dengan total jangan ada yang ditahan-tahan.

Atau bisa juga melalui tulisan di buku diary tanpa diedit kata-katanya, lepaskan saja semuanya dengan bahasa yang ingin diungkapkan sekeras atau sedahsyat mungkin.

Manjur juga dengan berdoa sambil mengungkapkan semua rasa, bisa sambil menangis kencang dengan perasaan yang lepas.

Biasanya, setelah anger management ini, titik didih emosi di tubuh menurun, marah pada tempatnya dengan kadar tepat dan sasaran tepat. Setiap orang juga mampu menjadi pribadi yang asertif. Mampu mengekspresikan marah dengan cara cantik sehingga memuliakan martabat diri dan orang lain.

Saya mengikuti Anger Management Self Healing Therapy ini cukup membuahkan hasil signifikan. Pada saat datang ke acara ini, saya Nampak baik-baik saja namun saya membawa ransel emosi yang penuh dan membuat beban kewalahan. Pada saat menjalani terapi selama lebih kurang 3 jam mencakup teori dan praktek tapping di beberapa titik tubuh. Lumayan plong.

Saya merasakan efek menangis bombay bukan lebay, muntah-muntah dan menguap terus, menurut Ibu Diah, ini karena tubuh kondisinya asam ketika diliputi banyak emosi. Ketika di-tap di beberapa titik pusat emosi, terjadilan pengeluaran berupa muntah dan menangis tersebut.

Teman-teman harus mencobanya langsung agar efeknya lebih terasa, silakan hubungi DANDIAH CARE Center untuk menjalani anger management di kontak dan sosial media DANDIAH CARE berikut ini:



Atau jika jarak sangat tak memungkinkan untuk mengikuti workshop dan therapy healing secara langsung, bisa membeli buku yang berisi kegiatan workshop anger management berikut ini, bisa dipesan via Shoppee. 

Foto dipinjam dari Facebook Dandiah

Saya pribadi merasa plong, sikap logis lebih mendominasi dan setelah menjalani anger management ini, saya jadi merasa lebih kreatif lagi dan punya banyak rencana untuk melakukan segala hal yang terbaik. Bahkan, hubungan dengan beberapa individu yang selama ini kurang baik, saya bisa lebih baik melakukan pendekatan sehingga hubungan baik dengan setiap orang menjadi lebih santai dan nyaman.

Bersama Ibu Diah Mahmudah Psikolog (Foto: Dandiah)
Kami teman SMP jadi serasa reuni :)


Terima kasih Pak Dandi dan Ibu Diah telah memberikan saya ruang luas kembali dalam diri saya setelah mengalirkan isi dari ransel emosi yang kemarin penuh.

4 comments

  1. Memendam emosi bikin hati dan badan gak sehat. Kendalikan emosi, tahu kapan harus disalurkan dan kapan menenangkan diri. Thanks for sharing teh. Akupun kalau merasa 'tidak baik' aku lari ke hobi atau cari makanan kesukaan setelah mengeluarkan isi kepala.

    ReplyDelete
  2. Teh Ani,
    makasiii bangett artikelnya, super mencerahkan. aku juga ada masalah dgn anger management sih :)))
    Seringnya aku tahaaaannnn, entah kapan nih meledaknya :)
    Pengin ketemuan ama duo pasutri keren ini, deh

    ReplyDelete
  3. setuju bangettt, yang penting disalurkannya dengan cara yang tepat dan benar :D semangat kawaaaaaan

    ReplyDelete
  4. Thank your for sharing Mba. Kalau pengalaman saya dengan emosi ternyata berhubungan erat dengan kondisi kesehatan. Tidak menyadari kalau selama ini sangat dipengaruhi oleh kadar gula darah yang tinggi. Ada sesal juga kalau mengingat-ingat lagi, tapi what's done is done. Perubahan is a lifelong commitment and I'm walking the change one day at a time.

    ReplyDelete