Kenapa Gak Dari Dulu Ya?


Kalimat di judul tulisan ini kerap terlontar saat merasakan manfaat suatu layanan yang dibantu digital atau sesuatu yang bisa dilakukan online dan malah lebih luas jangkauannya. Efektif, efisien dan harga sangat hemat.

Apa saja itu? Pandemi memang bikin semuanya putar otak. Bagaimana caranya supaya tertap survive punya penghasilan dan bagaimana pula supaya tetap punya penghasilan saat diharuskan di rumah saja?

Untuk pekerja kantoran, penulis dan beberapa pekerjaan yang masih bisa dilakukan secara online pastinya tak begitu terdampak dengan pandemi ini karena pekerjaan masih berjalan normal walau secara kuantitas berkurang. Setidaknya masih ada pemasukan.

Untuk profesi travel guide, penjaga toko, event organizer dan pramusaji restoran pastinya sangat terdampak karena tak ada kegiatan yang dilakukan. Karena semua profesi ini akan menimbulkan efek kerumunan massa. Masa pandemic tentunya kondisi ini sangat dihindari siapapun apalagi sudah ada aturannya dari pemerintah.

Tapi saya takjub saat mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan secara online oleh beberapa perusahaan dan beberapa agency. Karena saya Blogger, sebelum masa pandemic sering diundang acara press conference atau launching produk, maka di masa pandemi ini mendapatkan pengalaman baru. Mengikuti berbagai acara virtual tapi nyata.

Berikut hal kreatif perofesi yang dibantu kecanggihan serba digital dalam kegiatannya:

Traveling Virtual

Saya dua kali mengikuti traveling virtual via zoom. Yang pertama saya berpengalaman mendaki gunung walau secara virtual yaitu ke Gunung Rinjani bersama @Mainoutdoor walau secara virtual tetapi serasa ikut mendaki gunung betulan. Saat itu ke Gunung Rinjani. Program grafis Main Virtual Tour menggunakan layanan Google Maps, Google Virtual Tour 360 dan Google Earth. Begitu nyata dengan panduan host yang menampilkan visual sedang di dalam tenda bercahayakan lampu petromax.


Saya jadi tahu tahapan mendaki gunung dan lokasi-lokasi yang ditempuh di sana. Sempat melihat danau di Gunung Rinjani dan mengawali perjalanan dari Sembalun. Usai mendaki gunung kami juga diajak makan sate rembiga dan pelecing kangkung di Kota Mataram.


Virtual traveling yang kedua yaitu ke Bengkulu bersama Alesha Wisata. Saya memang sudah tiga kali ke sana tetapi tiga-tiganya dalam rangka pekerjaan jadi kurang menikmati pariwisatanya. Akhirnya kesampaian juga saya menjelajah banyak sisi Kota Bengkulu yang belum tereksplor. Misalnya ke rumah peninggalan Ibu Fatmawati, Monumen patung Ibu Fatmawati dan beberapa ruas jalan yang ditumbuhi pohon-pohon kina yang dulunya dipakai sebagai obat Malaria oleh penduduk setempat.

Dari traveling virtual ini saja saya sudah kenyang dan terobati rindu jalan-jalannya. Betapa kreatifnya @Mainoutdoor dan @Alesha.wisata serta para pemandu wisata ini sehingga dapat menggunakan alternatif lain agar usahanya tetap bertahan.

Presscon Virtual

Beberapa perusahaan juga sempat mengundang saya untuk menyaksikan prosesi launching produk atau konferensi pers di aplikasi zoom atau di akun you tube nya secara live. Event online seperti ini buat saya gak ada bedanya dengan offline dari segi konsep dan euphoria. Mungkin karena event organizer sudah mengatur sedemikian rupa sehingga property dan semua gimmick dalam acara tersebut terasa hidup layaknya event offline.

Host dan narasumber yang begitu interaktif dan memancing riuhnya percakapan di kolom live chat you tube atau Instagram Live.

Prosesi undian door prize dan sesi tanya jawab juga tetap hidup seperti acara offline.

Konser Virtual

Tak kalah menyenangkan saat saya mendapatkan tiket konser virtual Armand Maulana dari detik.com sekalian konser amal untuk Covid-19 ini merupakan moment konser yang sangat privat dan terasa special bagi yang menontonnya. Bahkan Armand selalu membacakan komentar dan sapaan yang masuk.


Begitu pula saat @IM3Ooredoo menggelar konser Sepi Bersama dengan Kunto Aji dan Yura Yunita, sama spesialnya.

Sama-sama menyenangkan dan keseruannya benar-benar mengobati kerinduan nonton konser juga.

Belanja Sayur Online

Saya takjub saat pandemic aplikasi-aplikasi penjual sayur menjamur dan kreativitas anak-anak muda ini patut diacungi jempol karena sangat membantu untuk berbelanja sayuran segar tanpa harus ke luar rumah. Saya sudah 3 bulan ini tak ke luar rumah sedikitpun. Ke luar hanya di halaman rumah saja dan semua keperluan dibantu digital. Selama di rumah saja saya terbantu oleh  Tukangsayur.co

Instagram LIVE

Selama Ramadan dan di rumah aja, saya sering menyaksikan IG Live sambil masak buat buka puasa atau saat santai. Seru dan sensasinya lain saat nonton IG Live ini. Karena senang saja saat disapa host lalu semua pertanyaan dijawab dengan rinci dan dapat ilmu bermanfaat dari semua obrolan antara host dan narasumber tersebut.

Saya sampai punya program sendiri untuk Instagram Live di akun pribadi yaitu #MeandInspiringOnes yang mengangkat obrolan-obrolan inspiratif dengan para narasumber dari berbagai bidang profesi. Saya sangat terbantu untuk mengasah public speaking saat instagram live ini. Jadi saya tidak kehilangan moment berbagi yang biasanya secara offline kini secara online saja dulu via IG Live dan aplikasi Zoom atau Google Meet. Biar tetap terasah dan tetap ada feel nya. Jadi tidak lupa gimana seharusnya bicara depan umum atau gimana harusnya memupuk kepercayaan diri.

Hal-hal kreatif di atas hanya sebagian yang saya ketahui namun cukup berefek dalam upaya pengembangan diri dan memotivasi untuk terus berkarya dan mengulik hal-hal yang penting dipelajari.

Ini sebagian hikmah dari pandemic yang patut disyukuri dan bisa diterapkan jika sudah selesai masa pandeminya. Bahkan kalau sharing online bisa menjangkau banyak daerah bahkan luar negeri.

Cukup bermanfaat buat menstimulasi kreativitas,m bukan?


22 comments

  1. dunia sekarang sedang berada di awang awang hehehe .... tak ada kontak fisik tetapi tetap menjaga kebersamaan

    ReplyDelete
  2. (Padahal aku sudah komen dari pertama lihat tp sepertinya gak masuk entah kenapa, waktu itu mobile bukanya).

    Keren lho Teh. Yang paling terasa selama karantina adalah kita semua memang dipaksa untuk berpikir di luar kebiasaan, banyak belajar, banyak improvisasi, dan menjadi kreatif memanfaatkan "online".

    Nice share as always Teh Ani. :)

    ReplyDelete
  3. Gitulah kita mungkin mengira hal buruk terjadi padahal Allah SWT lebih tau apa yg terbaik dan hikmah apa yg akan manusia dapat dari satu kejadian yang Ia turunkan ke bumi.

    Pelajaran yg meski pandemi berakhir tetap bisa dilakukan. Kecuali belanja sayur online nih secara dari Cianjur Selatan mah ga ada yg sanggup melayani, jasa ekspedisi apapun

    ReplyDelete
  4. Berkreativitas saat pandemi jadi hal yang mutlak agar kita tidak tertinggal dan jadi hal yang membosankan. Ternyata semua bidang bisa melakukannya dan bisa jadi kreatif dan membuka peluang....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya manusia itu punya sifat utk mampu beradaptasi di segala kondisi. Berpulang kembali pada era new normal yg bikin kita harus social distancing ga disangka bnyk pekerjaan juga yg ikut menyesuaikan. 😍

      Delete
  5. Di masa pandemi seperti ini Kita memang harus pandai memutar otak supaya semua tetap jalan. Dan emang improvisasinya bisa berhasil. Soalnya kondisi physical distancing ini sepertinya masih akan berlangsung sampai waktu yg kita belum tahu

    ReplyDelete
  6. Sejak dulu, saya percaya kalau manusia bisa beradaptasi. Mungkin sedikit panik dan resah di awal pandemi. Tetapi, ketika sudah bisa berpikir jernih. tetap ada aktivitas yang bisa dilakukan dalam suasana apapun

    ReplyDelete
  7. Disaat lokdon, pintu keluar ditutup semua. Saatnya jalan2 ke dalam diri dan bertanya bagaiman aku agar tetep kreatif dan bisa menghasilkan dari rumah di situasi yang ga pasti begini.
    Selalu ada jawaban, beneran tambah kreatif , bisa merasakan berbagai virtual acara, piknik duduk deh,memanfaatkan dunia digital, saling bahu membahu, berbagi ilmu, itu yang menguatkan ya Teh.

    ReplyDelete
  8. Keren banget ya pandemi ini hikmahnya luar biasa, yang nggak kepikiran malah bisa dilakukan! Kapan lagi coba mendaki gunung secara virtual, menarik banget deh itu Teh

    ReplyDelete
  9. Bersykur walau sekarang kegiatan lebih banyak dilakukan di rumah, tapi tetap bisa menyenangkan kalau dinikmati ya Teh. Pengalaman seru sekali nih, bisa naik gunung secara virtual. Ke Rinjadi pula. Ngomong ngomong soal Sate Rembiga, patut dicoba banget Teh kalau main ke Lombok.

    ReplyDelete
  10. masyaAllah keren bgt teh ani bisa sampe buat program ig live gitu. aku sendiri belum pernah tuh jalan2 virtual. kalau belanja sayur online iya sering bgt pas pandemi gini. satu lg teh aku pas pandemi gini jadi suka ikut kursus, isb salah satunya dan jadi bisa kenal teh ani deh ehhe

    ReplyDelete
  11. Setuju teh! Pandemi bukan alasan kita tidak produktif yah. DAn ternyat kita bisa melakukan itu, banyak yang belum kita coba akhirnya kita coba disaat pandemi ini hehe. Sukses selalu teh :)

    ReplyDelete
  12. Selama pandemi aku sekarang lebih suka belanja sayur buah secara online hehe. Soalnya sekarang agak malas ke Pasar. Hehe. Coba klo gak ada pandemi, saya mungkin gak tahu klo skrg sayur dan buah bisa dibeli lewat online hehe

    ReplyDelete
  13. traveling virtual ini sangat membantu untuk kelompok orang yyang ngga bisa kesana
    Baik karena kesibukan atau fisik yang ga memungkinkan
    Lutut saya bermasalah sehingga sujud saat sholatpun sulit
    Jadinya ya cuma bisa ikut traveling virtual

    ReplyDelete
  14. Teeh sepemikiran sama aku u hehe pandemi membawa hikmah, salah satunya kreativitas bertambah. Gegara pandemi jadi ngikutin konser virtual, prescon virtual plus traveling virtual.

    ReplyDelete
  15. Kalau direnungkan, memang selalu ada hikmah dibalik peristiwa apapun ya Teh, termasuk saat kita dihadapkan dengan Pandemi ini. Alhamdulillah terbantu dengan kecanggihan Teknologi juga, jadi walau di Rumah aja, tetap dapat "bercengkrama" dengan Dunia luar. Aku merasakan juga keseruan serba-serbi online termasuk Virtual Tour, sesekali ke Pasar Virtualan juga aah, beli sayur dan buah, haha. Sehat dan menginspirasi terus Tetehkuuu :*

    ReplyDelete
  16. Beruntung ya ada teknologi digital sekarang ini, jadi kita masih bisa beraktivitas secara online saat terjadi pandemi. Coba seandainya pandemi terjadi 10-15 tahun lalu, bisa2 kita nggak ngapa ngapain di rumah aja

    ReplyDelete
  17. iya teh bener banget, ga kebayang bisa tercipta sebuah konser virtual yang lalu menjadi trend jaman sekarang. Dulu setiap mau konser siap-siap nabung yang banyak. Apalagi untuk IG Live, pernah seharian itu lagi suka banget dengerin orang-orang inspiratif berbagi ilmu

    ReplyDelete
  18. Sebenarnya masa pandemi ini bikin orang-orang makin kreatif ya teh, banyak hal positif juga yang kita dapatkan, dan pengalaman-pengalaman baru juga .

    ReplyDelete
  19. Selama pandemi ini jadi menemukan banyak hal baru ya teh. Jadi semakin seru.

    ReplyDelete
  20. Dari semua kegiatan di atas saya belum pernah ikutan traveling virtual, Teh. Kalau ada lagi mau ikutan :)

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah zaman era digital ini jadi bisa menikmati konser secara virtual jadi pas dirumah aja ga bosen gitu

    ReplyDelete