Buat pecinta taman dan ruang terbuka hijau, tempat ini merupakan tempat ternyaman untuk santai, mengais inspirasi saat merenung, buat janjian atau bikin acara kumpul yang asyik. Namun sebuah petaka saat semangat menghampiri sebuah taman, disambut bau menyengat yang khas dari urine manusia. Luluh lantak harapan bisa santai di taman cantik itu. Mana mungkin bertahan walau pemandangan indah tapi harus sering tutup hidung?
Inilah ulah manusia yang
menempatkan etika dan rasa empati di nomor paling belakang. Tak memikirkan
bahwa masih banyak manusia yang membutuhkan ruang atau sudut di outdoor untuk beberapa kepentingan. Saat
kebelet pipis, tak ada inisiatif mencari cara supaya tetap bisa buang air kecil
atau hajat dengan lebih manusiawi di tempatnya. Ditahan sejenak supaya tidak
melakukan hal yang berpotensi merugikan orang lain.
Komunitas Jangan Pipis Sembarangan
Berangkat dari keresahan dan
kompleksnya permasalahan perilaku orang yang pipis sembarangan, Ivan Nisero
mendirikan Komunitas Jangan Pipis Sembarangan (JPS) bersama rekan-rekannya yang
satu visi untuk menjaga lingkungan dimulai dari tidak pipis sembarangan. Saya
mendukung banget campaign ini karena
sesuatu yang dianggap sepele, dampaknya bisa fatal dan berefek jangka panjang
baik bagi pelaku pipis sembarangan maupun pada lingkungan dan orang sekitarnya.
Menurut Ivan, komunitas ini
berdiri berawal dari rasa pedulinya sehubungan dengan pandemic yang sangat
sensitif dengan potensi penyebaran bibit penyakit.
Anggota komunitas hingga saat ini
masih di circle komunitas film, iklan
dan musik. Namun sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan
komunitas ini. Yuk Teman-teman! Kita gabung untuk menyatukan suara dalam
kegiatan di dalamnya untuk mewujudkan tujuannya. Yaitu menjaga lingkungan dan
mengupayakan penyadaran pada masyarakat segala umur terhadap kebersihan
lingkungan.
Karena komunitas ini masih baru,
sementara sosialisasi ada di sosial media dan WhatsApp Group yang berfungsi sebagai penampung ide dan aspirasi
anggota komunitas. Jangka panjangnya, akan dimasifkan edukasi langsung pada
masyarakat dengan menggandeng pemerintah dan pihak-pihak yang mendukungnya.
Pemberian sanksi bagi pelanggar pun semakin ditegaskan pada implementasinya.
Dengan hadirnya Komunitas Jangan
Pipis Sembarangan, Ivan berharap ada wadah yang solid untuk menjalankan
misinya. Karena jika dilakukan bersama-sama, akan lebih berefek banyak.
Bersamaan dengan peluncuran
Komunitas Jangan Pipis Sembarangan, Ivan dan kawan-kawan juga meluncurkan
Jingle Jangan Pipis Sembarangan yang lirik lagunya berisi edukasi. Jadi
menghibur sambil edukasi. Ini lagunya, silakan Teman-teman subscribe dan
sebarkan ya biar semakin banyak yang teredukasi.
Pemicu Pipis Sembarangan
Masalah ini kerap terjadi pada
yang sedang beraktivitas di luar atau yang kerap bekerja di lapangan. Laki-laki
maupun perempuan sudah sama menyepelekannya jika sudah kebelet. Tanpa berpikir
panjang mencari cara agar dapat buang air kecil di tempat yang sesuai.
Jika laki-laki, akan dengan
mudahnya melipir ke pojokan semak, pergi ke gang kecil untuk pipis di tembok
bangunan orang lain atau di balik pohon. Kerap saya saksikan juga para pedagang
keliling yang pipis di pinggir jalan padahal dari kendaraan yang lewat terlihat
jelas perbuatannya.
Belum lagi di terminal, banyak
kernet bus, sopir dan calo yang pipis di barisan kendaraan umum yang terparkir
padahal toilet ada.
Lain cerita dengan perempuan,
walau intensitas pipis sembarangannya tak sekerap laki-laki, banyak juga
perempuan yang melakukannya dengan dalih “supaya gak jadi penyakit jangan
ditahan, jadi keluarkan saja di mana pun berada” Kalimat seperti ini sungguh
menjadikan tameng penyakit untuk berbuat sesuatu yang tidak sopan. Memang
benar, kalau mau pipis gak boleh ditahan tapi bisa cari solusi lain. Pasti ada
kok cara yang lebih baik.
Misalnya, numpang di gedung yang
terdekat, rumah warga, ke rumah makan, kafe atau di minimarket. Paling sering
nih saya numpang pipis di minimarket dari pada pipis sembarangan. Yang
dibutuhkan hanya upaya komunikasi yang baik dan meyakinkan bahwa kita
membutuhkan tempat darurat untuk buang air kecil. Umumnya diizinkan. Sambil
melatih bersosialisasi juga kan?
Dampak Buruk Pada Kesehatan
Merujuk keportal kesehatan
Alodokter, ada sebuah artikel yang menyatakan bahayanya pipis sembarangan bagi
individu yang melakukan dan pada lingkungan sekitarnya . Pertama, saat pipis di
tempat yang tak semestinya akan mengundang berbagai bakteri dan material lai
yang akan masuk atau menempel di alat kelamin. Kedua, tak adanya air mengalir
untuk cebok atau mencuci tangan akan berakibat langsung terpapar kuman dan
kawan-kawannya. Apalagi setelahnya akan bersalaman dengan orang lain, memegang
makanan atau benda-benda di tempat umum.
Akibat pada lingkungan jelas akan
memengaruhi polusi udara yang tak lagi segar karena bercampur aroma urine
menyengat yang bikin mual dan pusing.
Efek ini sangat merugikan orang
lain serta lingkungan karena berdampak secara langsung. Bisa mendatangkan
berbagai macam penyakit.
Dampak Sosial
Bagi pelaku, efek jangka panjang
kehidupan sosialnya akan terbiasa seenaknya, tidak berempati pada orang lain
karena hanya ingin mudahnya saja pipis sembarangan, tidak peduli dengan
kesehatan sendiri juga orang lain serta mencemari lingkungan. Padahal,
persoalan buang air kecil atau air besar sembarangan sudah ada dasar hukumnya
di Undang Undang Tata Tertib lho. Harusnya aware
soal ini dan jangan dianggap sepele.
Peraturan Daerah DKI Jakarta
Nomor 8 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2005. Sudah
terpampang nyata begini aturannya masih dilabrak saja. Tapi saya juga berharap
pihak-pihak terkait bisa lebih tegas juga untuk menindak atau memberi sanksi
pelaku pipis sembarangan ini. Jadi bikin aturan tak sekadar wacana.
Sungguh miris juga jika
menyaksikan tempat ibadah walau di luarnya ada bau pesing atau tempat yang
disucikan dinodai begitu saja. Ini sangat asusila.
Menurut Psikolog Tara deThouars,
aroma sesuatu dapat membangkitkan memori manusia. Apa jadinya jika ada turis
yang ingatannya kuat sama satu tempat yang bau pesing? Pasti kesan itulah yang
akan menempel di ingatannya.
Mari kita sadar diri dan berlatih
untuk sabar saat kebelet di luar rumah atau ketika di lapangan, banyak cara
untuk mengatasi kebelet pipis. Bisa numpang jika taka da toilet. Asal mau
berkomunikasi. Mari kita jaga diri dan jaga lingkungan juga didik anak-anak
untuk tidak membiasakan pipis sembarangan walau sedang kebelet.
Ya ampun.. jadi ingat dulu pernah nahan pipis 3 jam karena nyari2 toilet.. padahal malam hari sih bisa aja sih nyari semak-semak.. tapi jorok ahh.. Jaman dulu minimarket belum punya toilet buat pengunjung sihhh..
ReplyDeleteTapi setelah itu jadi pelajaran kalau mau pergi, sebelum keluar rumah mending pipis duluan biar gak kebelet dan pipis sembarangan dehh..
Mudah-mudahan sekarang makin banyak orang yang tidak pipis sembarangan lagi deh. Kan bete mau nongkrong di taman ternyata bau pesing ya teh.. Auto langsung kabur cari tempat lain deh.
Judulnya "pipis sembarangan", saya juga tidak suka melihat orang yang tak berusaha cari tempat pipis yang benar. Dampaknya sangat luar biasa baik itu dari segi kesehatan maupun sosial.
ReplyDeleteBaru Tau ada komunitas seperti ini. Tapi memang masalah buang hajat sembarangan ini masih jadi masalah di negeri ini. Kita pernah jadi salah satu negara dengan tingkat perilaku defekasi di ruang terbuka yang tinggi di dunia. Perlu waktu memperbaiki kebiasaan buruk yang sudah menjadi budaya. Tapi bisa kok, perlu berproses saja
ReplyDeleteIya teh, di terminal bis aku pernah ga sengaja nendang botol air kemasan. Kirain di dalemnya air isotonik eh ga taunya urin sopir angkot kali ya. Kesel bangett. Kan jijik bayanginnya.
ReplyDeleteKomunitasnya unik tapi memang perlu sih ya menyuarakan ini karena memang banyak banget laki-laki yang suka pipis sembarangan. Jadi ingat mal besar di kota saya, sebelum masuk mal, di sekitar gerbangnya tajam banget bau kencing orang dewasa.
ReplyDeleteBagus nih komunitasnya sangat membantu pemerintah untuk membangun pola hidup masyarakat yang bersih dan sehat
ReplyDeleteJadi inget sepanjang terminal tuh bau banget khasnya ya karena minumnya kesadaran orang2 Di terminal huhu. Salut sama komunitas ini, semoga edukasinya jalan terus
ReplyDeletejangan menahan pipis ini adalah pelajaran yang ditanamkan banget ke anak saya teh, apalagi setelah kejadian mbahnya meninggal gara2 ginjal, salah satunya dipicu karena suka nahan pipis. Semoga fasilitas toilet jg semakin banyak ya biar lebih mendukung kegiatan Jangan Pipis Sembarangan ini
ReplyDeleteMbak Ani, aku jadi inget lihat anak tetangga yang ga jauh dari rumah mau pipis di jalanan. langsung kustop karena anakku melihat juga. padahal ga jauh rumahnya dari lokasi dia pipis sembarangan itu, padahal dia msh kecil tapi org tuanya jg enggan peduli dan membenarkan perilaku tersebut. hiks sedih
ReplyDeletekalau ngomongin terminal bis yang langsung terlintas adalah bau pesing. Kayaknya udah kena trauma penciuman nih :(. Semoga komunitas ini bisa sukses sehingga nggak ada lagi org pipis sembarangan
ReplyDeleteWah aku dukung nih komunitas positif begini. Selain dampaknya bagus gak polusi udara, juga gak bikin polusi mata liat aurat orang di pinggir jalan. Hehehehe
ReplyDeleteSemoga pemuda-pemudi di daerah saya tinggal bisa meniru kegiatan komunitas ini. Biar masyarakat nggak pipis sembarangan.
ReplyDeleteAda taman dekat rumah, awal-awal diresmiin, cantik. Tapi sekarang baunya nggak sedap.. Karena nggak pada jaga kebersihan, salah satunya suka pipis sembarangan
Ini nih yanng susah banget mau diterapkan untuk semua orang. Apalagi di tempat-tempat umum yang tidak disediakan wc umum, duh bisa dengan mudahnya orang kencing sembarangan. Kalo menurut saya salah satu cara menekan angka orang pipis sembarangan adalah memenuhi kebutuhan wc umum ini. Gak perlu yang gede, dua aja cukup (cowok dan cewek).
ReplyDeleteSaya juga paling jengkel kalau ke tempat umum terus bau Pesing. Padahal kan disekitar situ ada toilet umum. Sepertinya kebiasaan orangnya juga sih, semoga pada sadar deh Teh.
ReplyDeleteKomunitas yang menarik nih. Habis suka sebel banget sama orang yang bikin pipis, apalagi di taman atau fasilitas publik, kan jadi bau ya
ReplyDeleteHalo Teh Ani,
ReplyDeleteBiasanya kawasan pasar dan terminal nih yang sering beraroma bekas pipis. Bikin gak nyaman, padahal wc umum tersedia. Dengan hadirnya komunitas jangan pipis sembarangan diharapkan secara perlahan masyarakat lebih peduli terhadap kenyaman bersama dan juga kesehatan pribadi