Tingkatkan Kualitas Hidup Si Kecil Yang Terlahir Prematur dengan Intervensi Yang Tepat

 

Foto sumber: screen capture you tube Nutrisi Untuk Bangsa

Anak lahir prematur di sekeliling saya ada beberapa yang masalahnya sering saya dengar, antara anaknya yang rentan sakit atau ibunya yang merasa cemas berlebihan setiap saat karena khawatir dengan kondisi anaknya yang bobot badannya terlalu kecil dan mengalami masalah kesehatan serius.

Salah satu yang mengalami hal ini, teman saya sendiri. Perjuangannya untuk memberikan penanganan kesehatan dan tumbuh kembang anaknya yang lahir prematur tersebut, berbuntut kelelahan fisik dan mentalnya. Setiap saat ingin selalu curhat ke teman terdekatnya, kadang sambil menangis. Walaupun support system ada dan keluarganya banyak yang mendampingi, namun jika tidak dibarengi dengan edukasi dan pengetauan tentang solusi menghadapi tantangan anak lahir dengan prematur, solusi itu belum sepenuhnya dapat  ditangani dengan baik.

Kelahiran prematur masih menjadi perhatian khusus karena berdasarkan riset WHO, setiap tahunnya, diperkirakan 15 Juta anak di seluruh dunia lahir prematur. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar) 2019, tercatat 84% kematian anak yang terlahir prematur. Menyikapi hal ini, diperlukan edukasi massif ke berbagai lapisan masyarakat. Agar penanganan kelahiran prematur dapat disikapi tantangannya dengan berbagai penanganan yang tepat. Termasuk upaya pencegahannya. 

Edukasi yang diperlukan contohnya seperti yang diselenggarakan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) melalui Bicara Gizi dengan tema Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur dengan menghadirkan pembicara Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal dan Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi. Edukasi ini sekaligus memperingati Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap 17 November.

 

Foto sumber: screen capture you tube Nutrisi Untuk Bangsa

Pentingnya Memahami Faktor Risiko Kelahiran Preterm

Dalam sesi pertama, dokter Rima menjelaskan pentingnya memahami faktor risiko kelahiran prematur yang lebih tepat disebut preterm karena menurutnya, penentuan masa kehamilan kurang dari 37 minggu, sedangkan prematur, maturitasnya belum matang bisa saja lahir di bawah periode 37 minggu.

Data WHO 2010 mencatat 15 Juta anak lahir prematur dan lebih dari 1 Juta anak meninggal dunia karena preterm. Di Indonesia sendiri menempati ranking 5 dunia untuk anak kelahiran preterm dengan besaran 675.700 kelahiran preterm per tahunnya.

Akibat Kelahiran preterm Jangka Pendek

  • Masalah pernapasan (sindrom distress pernapasan, opnea of prematurity, dysplasia bronkopulmoner
  • Masalah minum (necrotizing enterocolitis), tidak bisa minum dengan normal lalu perutnya kembung
  • Pendarahan Intraventrikular
  • Aliran darah jantung abnormal/patent ductus arteriosus, kelainan jantung yang menyebabkan tidak lancarnya aliran darah.
  • Sepsis/Infeksi

Anak dengan preterm mayoritas tidak dapat bertahan namun banyak juga yang survive. Bagi yang survive dan sudah bisa pulang, bukan berarti sudah aman sepenuhnya namun ada beberapa hal yang harus sering dikonsultasikan ke dokter terutama untuk yang mengalami kelainan jantung yang mengakibatkan aliran darah tidak mengalir dengan sempurna. Karena jika aliran darah terganggu, akan membuat kesehatan organ lainnya juga tidak akan sehat. Yang artinya, akan mengakibatkan dampak terganggunya kesehatan ke organ lainnya. Jadi harus selalu dipantau oleh dokter secara rutin.

Dokter Rima menjelaskan Preterm yang dibagi menjadi empat periode berdasarkan usia kelahiran  sebagai berikut:

Late Preterm : 34 – 36 minggu

Moderately preterm : 32 – 34 minggu

Very preterm : < 32 minggu

Extremely preterm : < 25 minggu

Semakin kecil usia kehamilan dilahirkan, semakin tinggi risiko anak mengalami komplikasi dan risiko lainnya. Oleh karena itu, segala persiapan harus dilakukan dengan cermat.

Akibat Kelahiran preterm Jangka Panjang:

  • Cerebral Palsy
  • Developmental Delay
  • Masalah Penglihatan (retinopaty of prematurity)
  • Masalah pendengaran
  • Gangguan belajar

Masa anak-anak ada kecenderungan terganggu konsentrasi belajarnya, jangka panjangnya anak yang dilahirkan kurang dari 28 minggu,  ada kecenderungan gagal jantung. Pada masa anak remaja dan dewasa juga berisiko mengalami penyakit diabetes mellitus tipe 1 dan 2 dan setelah dewasa, berpotensi melahirkan dengan metode caesar karena ada risiko implamasi.

Akibat Kelahiran Preterm Untuk Ibu

  • Anxietas, lebih cemas
  • Depresi Pasca Salin
  • Post-Traumatic Stress
  • Masalah Bonding dengan si kecilnya

Peran keluarga sangat diperlukan untuk membuat ibu tenang dari rasa bersalah dan kecemasan-kecemasan lainnya. Selain menenangkan, keluarga juga mendampingi dalam setiap perubahan yang terjadi. Misalnya, ketika ibu murung, merasa takut, tidak percaya diri saat menggendong anaknya dan terlihat stress, maka pihak keluarga dapat memberi penjelasan bahwa kondisi anaknya baik-baik saja dan tidak akan menimbulkan dampak yang tak diinginkan. Katakan bahwa keluarga akan selalu ada untuk menjaga ibu maupun si kecil dengan aman. Hal ini untuk mencegah ibu merasa takut untuk bonding bersama anaknya. Padahal si kecil yang baru lahir masih memerlukan dekapan ibunya sekaligus memperoleh ASI secara langsung.

Faktor Risiko Kelahiran Preterm

  • Kehamilan Multipel, karena hamil lebih dari satu, menyebabkan penekanan pada usus yang menyebabkan imflamasi dan mendorong kontraksi.
  • Bentuk Rahim yang tidak normal, menyebabkan ruang  yang lebih sempit
  • Ibu dengan diabetes mellitus, infeksi (malaria, sifilis, HIV dll) hipertensi, anemia, asma
  • Penyalahgunaan obat, rokok dan alcohol
  • Usia ibu saat melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun
  • Usia ibu saat melahirkan pada usia lebih dari 40 tahun
  • Jarak kehamilan terlalu singkat, yaitu kurang dari 18 bulan
  • Masalah selama kehamilan (preeklamsia, pendarahan dan infeksi)
  • Obesitas
  • Anemia

Ringkasan Faktor Kelahiran Preterm

Selanjutnya dokter Rima menjelaskan faktor-faktor risiko yang masih dapat dimodifikasi dan yang tidak. Dalam hal ini, siapapun harus aware dengan faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi agar dapat dilakukan tindakan atau apapun yang dapat mengurangi risiko preterm pada ibu melahirkan.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang tak dapat dimodifikasi:

  1. Riwayat kelahiran preterm, jika sebelumnya ibu pernah mengalami melahirkan preterm, maka berisiko mengalami kembali.
  2. Ras, masalah ras juga sangat berpengaruh. Misalnya Ibu dari Ras Afrika, Amerika yang mempunyai kecenderungan melahirkan preterm
  3. Usia saat melahirkan kurang dari 18 tahun dan lebih dari 40 tahun, Itu sebabnya usia pernikahan ditentukan 21 tahun ke atas, salah satunya untuk menghindari risiko preterm.
  4. Status sosial ekonomi rendah, untuk hal ini, diperlukan peran pemerintah
  5. Kelainan uterus/serviks, Rahim ibu yang tidak normal bentuknya
  6. Overdistensi uterus (Cairan ketuban berlebih, kehamilan multiple)

Dapat Dimodifikasi

Penyalahgunaan obat/merokok/alcohol, berhenti merokok bagi ibu dan orang di sekitarnya agar tidak terpapar asap rokok yang membahayakan ibu dan anak.

Antenatal care tidak adekuat, penanganan kesehatan diusahakan ditangani oleh tim medis yang terpercaya

Jarak kehamilan pendek, Jika jarak kehamilan terlalu dekat ingin dihindari, maka solusinya adalah penggunaan kontrasepsi yang direkomendasikan oleh dokter atau bidan.

Anemia, dicari penyebab anemianya

Infeksi saluran kemih dan genital, Artinya Ibu harus selalu rajin membersihkan organ tersebut

Penyakit periodontal,

Nutrisi, asupan nutrisi yang harus cukup dan hal ini bisa saja, mengingat nutrisi membutuhkan waktu penyerapan di dalam tubuh membutuhkan proses, maka 3 bulan sebelumnya harus benar-benar sudah ada asupan ini karena nutrisi yang teroptimalisasi membuuhkan proses mulai dari pencernaan hingga penyerapan ke dalam tubuh.

Stress, buat suasana rileks baik ke dalam diri maupun ke luar diri.

Anemia, Makan makanan yang mengandung zat besi yang cukup

Minimal 3 bulan sebelumnya harus dilakukan optimalisasi terhadap risiko yang dapat dimodifikasi ini sebelum melahirkan. Agar optimalisasi berjalan lancar, diperlukan edukasi dalam pendampingannya.

 

Foto sumber: screen capture you tube Nutrisi Untuk Bangsa

Dampak Kelahiran Prematur dan Intervensi Yang Tepat

Selanjutnya dokter Putri Maharani menjelaskan dampak kelahiran prematur dan intervensi yang tepat agar anak tetap mengalami pertumbuhan yang sehat dan optimal.

Dokter Putri Maharani menyarankan kepada semua ibu, agar dapa merencanakan persalinannya dengan baik dan di tempat yang tepat. Misalnya, pada saat hamil, selalu memberi asupan bernutrisi seimbang, cukup istirahat da nada aktivitas fisik khusus ibu hamil. Saat persalinan, pilih rumah sakit yang memadai. Jika terjadi risiko prematur, pilih rumah sakit yang lengkap sarana dan prasarananya terutama fasilitas nichu yang memadai agar dapat ditangani tanpa dirujuk ke rumah sakit lain.

Apabila ibu melahirkan di rumah, harus ada pemantauan dan controlling dari tenaga kesehatan dalam jangka panjang.

Tidak seluruh bayi prematur mengalami risiko-risiko seperti retinopathy prematurity, pendarahan intraventrikular, extrauterine growth restriction, osteopenia prematurity, anemia prematurity, gangguan pendengaran, respiratory distress, necrotizing enterocolitis. Tetapi anak dengan prematur umumnya berisiko. Jika dilahirkan di bawah 32 minggu.

Dengan intervensi yang baik, si kecil dapat tertangani dengan baik maka nutrisi dan aspek lainnya penting dierikan yang terbaik sesuai anjuran dokter.

Tujuan Penanganan Si Kecil yang Prematur

Bertujuan bukan untuk hidup semata namun membuatnya berkualitas juga. Dimulai sejak si kecil dilahirkan yang dipandu dokter. Karena penanganan di awal, akan menentukan kualitas hidup si kecil dalam jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa penanganan dalam hal fasilitas di rumah sakit yang layaknya tersedia untuk kasus anak yang dilahirkan prematur:

  • Perawatan di rumah sakit
  • NICU Gentle Care
  • Covering Incubator
  • Nesting
  • ASI/ASI perah + fortifikasi zat besi & vitamin sesuai indikasi
  • Kangaroo Mother Care

Lakukan Skrining Pada Si Kecil Yang Prematur

  • Retinipathy prematurity
  • ExtrauterineGrowth Restriction
  • Osteopenia Prematurity
  • Anemia Prematurity
  • Pemeriksaan pendengaran
  • USG Kepala

Semua proses skrining ini dijalankan sesuai indikasi dan akan diinstruksikan oleh dokter

Si kecil yang prematur harus sering kontrol dan dipantau secara berkala agar si kecil dapat tertangani di awal dengan baik dan tumbuh kembangnya tetap dapat dijalankan sesuai dengan usianya.

Buku KIA, Pemantauan berbasis aplikasi merupakan salah satu pantauan kesehatan bagi si kecil dengan prematur.

Pemberian Nutrisi Pada Si Kecil yang Prematur

  • Hitung kebutuhannya (kalori dan volumenya)
  • Tidak berlebih dan tidak kurang, selalu konsultasikan pada dokter anak untuk kebutuhan nutrisi yang tepat dan sesuai.
  • Pantau pertumbuhannya, (Berat badan, panjang badan, lingkar kepala)
  • Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat

Semoga dengan informasi ini, seluruh Ibu dapat teredukasi dalam menangani dan menghadapi tantangan kelahiran prematur. Agar si kecil tetap tumbuh dengan baik dan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Untuk konten-konten edukatif seputar nutrisi dan prenting lainnya, bisa didapatkan juga di You Tube Channel Nutrisi Untuk Bangsa atau di Instagram @Nutrisibangsa.

 

1 comment

  1. Jadi inget tentang anak prematur yang perlu perhatian lebih dan perawatan intens, terima kasih ilmunya.

    ReplyDelete