Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil Melalui Peningkatan Sosial Emosi dan Pemenuhan Nutrisi di Masa Transisi Agar Kelak Berdaya Saing Tinggi

Photo: pixabay.com

Pernah mendapati seorang anak yang selalu menarik diri dari teman-temannya atau dari lingkungannyakarena merasa tidak yakin keberadaannya dapat diterima oleh orang lain. Sehingga cenderung diam, datar dan menarik diri. Kondisi seperti ini harus cepat diatasi mengingat sikap anak dalam lingkungan sosial akan memengaruhi langsung pada proses tumbuh kembangnya. Serta keterampilan sosialisasi anak di masa depan yang akan memberikan dampak pada ketepatannya mengambil keputusan, keterampilan negosiasi, problem solvingdan menjadi anak hebat.

Peran orang tua sangat berpengaruh karena pendampingan orang tua sangat efektif dalam memberikan pemahaman bersosialisasi melalui kebiasaan interaksi dalam keluarga sehari-hari. Ditambah saat ini ada masa transisi dari masa pandemi yang memerlukan proses adaptasi untuk anak agar dapat bersosialisasi dengan tepat bersama lingkungannya.


Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional yang jatuh setiap 29 Juni, berhubungan dengan fakta di atas, Danone Indonesia menyelenggarakan
webinar Bicara Gizi pada 28 Juni 2022 dengan tema Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi. Menghadirkan narasumber kompeten yang mempunyai kapasitas dalam memberikan solusi permasalahan tumbuh kembang anak yang berhubungan dengan sosial emosional di masa transisi.

Seperti kata Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia tujuan dari adanya edukasi seputar kesehatan dan nutrisi melalui Bicara Gizi adalah sebagai wujud komitmen Danone Indonesia yang selalu aktif dalam memberikan dukungan nyata dalam upaya membentuk generasi muda Indonesia yang berkualitas yang ke depannya akan bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Bapak Arif juga menambahkan, bahwa kebijakan Danone Indonesia yang menerapkan konsep ramah keluarga dengan  memberikan cuti 6 bulan untuk karyawan yang melahirkan dan 10 hari bagi ayah. Memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk membentuk proses bonding dengan bayinya agar support system dalam upaya membentuk tumbuh kembang serta perkembangan sosial emosionalnya berjalan optimal.

Photo: pixabay.com

Pengaruh gaya pengasuhan anak terhadap perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak

Di sini peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pola asuh yang dekat secara emosional agar lebih cepat dan tepat dalam memberikan dukungan , dorongan, nutrisi serta akses kegiatan anak untuk mencapai tahapan-tahapan perkembangannya.

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Irma Ardiana, MAPS mengatakan “Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka”

Dalam hal ini, ayah dan ibu dapat menerapkan aspek cara berkomunikasi mulai dari cara mengungkapkan keinginan, meminta sesuatu dan menolak sesuatu dengan bahasa yang tepat tanpa ada unsur emosi atau pemaksaan di dalamnya. Tentu saja dengan menerapkan etika dan attitude. Sikap orang tua juga diharapkan dapat memberikan apresiasi terhadap semua pencapaian anak sekecil apapun dan sesederhana apapun dalam kegiatannya agar dapat memacu kreativitas dan membuat sesuatu yang lebih baik lagi dengan percaya diri.

Anak juga dapat dilatih untuk mampu berkomunikasi yang tepat dengan teman-teman ibu dan bapaknya dengan penerapan sopan santun dan percakapan yang hangat dan rasa hormat.

Lalu dr. Irma juga menekankan pentingnya aspek nutrisi yang harus dipenuhi dalam masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk menghindari stunting dan meminimalisir angka stunting di Indonesia. Perlu dipahami bahwa aspek kesehatan anak juga sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak terutama dalam membentuk psiko-sosial yang baik.

Sistem pencernaan anak yang terjaga dan pemberian nutrisi yang tepat akan memberikan banyak manfaat terhadap proses terbentuknya peningkatan potensi kecerdasan sejak dini.

Photo: pixabay.com


Aspek sosial emosional berdampak jangka panjang terhadap fase kehidupan selanjutnya

Selanjutnya narasumber Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak menjelaskan bahwa perkembangan sosial emosional yang terbentuk sejak dini dan terus dioptimalkan dalam kesehariannya dengan pendampingan kedua orang tuanya, akan memberikan hasil maksimal pada saat anak tumbuh dalam fase remaja hingga dewasa.

Dalam masa peralihan pandemi menuju new normal juga turut ditegaskan oleh dr. Bernie bahwa dalam perubahan ruang rutinitas anak sekarang memerlukan adaptasi yang tidak mudah mengingat anak-anak harus memulai kembali berbaur dengan lingkungan dan orang banyak. Proses interaksi yang menunjukkan sikap empati, simpati dan proses pembentukan attitude yang penting ditekankan sebagai stimulus kemampuan anak dalam berkomunikasi yang baik dan benar serta tidak menimbulkan efek negatif terhadap psikis juga gangguan kognitif, depresi dan potensi penyakit menular.

Perkembangan sosial emosional yang berhubungan erat dengan kecerdasan otak dan sistem pencernaan yang sehat. Untuk itu, diperlukan nutrisi seimbang dengan pemenuhan makanan yang memenuhi aspek nutrisi yang dibutuhkan anak seperti pemenuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang dan adekuat.

Dengan tubuh yang fit dengan pencernaan sehat, anak akan bergerak energik dan efek kenyamanan yang dirasakan memberikan rasa percaya diri. Kemampuan eksplorasi di lingkungan sekitarnya juga membuatnya mampu menggali kreativitas secara maksimal. Potensi-potensi ini penting dikembangkan dengan bantuan stimulus dari berbagai aspek dengan pendampingan orang tua, guru, lingkungan dan support system di sekitarnya.  

Dr. Bernie juga memberikan penjelasan efek jangka panjang anak hebat dengan kemampuan sosial dan emosional yang terasah dengan baik, di masa dewasa dalam berbagai aktualisasinya pada organisasi yang diikutinya, dapat memberikan kontribusi berupa ide cemerlang dan berbagai keputusan yang tepat.

Begitu pula dalam jenjang karirnya, kelak dapat memaksimalkan kemampuannya dalam hal leadership, kemampuan memecahkan masalah, bersikap kritis dan keterampilan negosiasi yang baik. Dengan demikian anak hebat menjadi siap dalam terjun ke masyarakat serta mempunyai daya saing kuat.

Dalam Bicara Gizi ini, hadir pula Ibu Inspiratif Founder Joyful Parenting 101 Cici Desri yang berbagi kiat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si kecilnya dengan pola pengasuhan kolaboratif bersama suaminya dengan terus mendampingi perkembangannya langsung dalam kegiatan yang dapat diaplikasikan dalam keseharian. 

Cici bersama suaminya selalu mengontrol perkembangan si kecil dengan cara mendorong si kecil untuk mengungkapkan perasaan atau pikirannya secara verbal melalui stimulus kegiatan belajar di sekolah, di rumah dan bermain. Dalam hal ini, Cici pun kerap melibatkan pihak lain seperti staff dan guru si kecil di sekolah dan berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak untuk mengetahui lebih dalam lagi proses tumbuh kembang si kecil agar lebih optimal.

Merayakan Hari Keluarga Nasional dengan mengevaluasi pola asuh menjadi lebih baik

Setiap keluarga apabila merayakan Hari Keluarga Nasional dengan cara yang menyenangkan dengan lebih mempererat kedekatan dengan sesama anggota keluarga untuk melakukan bonding yang lebih berkualitas akan memberikan evaluasi sejauh mana peningkatan tumbuh kembang si kecil.

Dengan mengevaluasi dari sisi perkembangan kognitif, mengasah potensi soft skills dan asupan nutrisi oleh orang tua dalam setiap keluarga akan membantu upaya pemerintah dalam mencetak anak hebat yang selanjutnya menjadi generasi berkualitas yang akan menjadi tulang punggung masa depan bangsa.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melakukan promosi edukasi terkait pola asuh kolaboratif dalam upaya meningkatkan tumbuh kembang anak dengan cara dan kapasitas masing-masing melalui obrolan di whatsapp grup, sosial media, blog atau platform-platform lainnya yang mudah diakses. Karena masalah ini adalah merupakan tanggung jawab bersama.  

Paparan lengkap dari acara Bicara Gizi 2022 dapat disimak di Youtube Nutrisi Untuk Bangsa berikut ini :




3 comments

  1. Edukasi seperti ini harus berkelanjutan. Lalau bisa sebar di WAG. Izin share ya Bu.

    ReplyDelete
  2. Soal komunikasi berhubungan dengan sosial emosi. Harus ditanamkan pada anak di periode emas seperti kata Ibu Irma

    ReplyDelete
  3. Penting banget ya komunikasi sama anak di masa transisi apalagi memperhatikan emosi mereka yang rentan dalam hal ini. Terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete