Saya masih merasakan
sewaktu SD saya tak sabar ingin cepat-cepat memasuki kelas 3, hanya karena
ingin segera memakai pulpen saat menulis. Melihat paman dan bibi yang menulis
empuk di kertas memakai pulpen seperti besar sekali prestige nya. Apa lagi ketika melihat orang tua memakai pulpen
bukan sekadar untuk menulis. Tetapi mereka menggunakan juga sebagai aksesories
di saku bajunya.
Memasuki kelas 3 SD,
akhirnya saya dan teman-teman sekelas diizinkan memakai pulpen untuk menulis.
Karena kami sudah terhitung mampu menggunakan pulpen. Saya saking senangnya,
hampir sering mengganti buku catatan yang cepat habis karena kegemaran menuliskan
apa pun di dalam buku selain pelajaran sekolah. Bereksplorasi dengan
ganti-ganti model tulisan tangan. Dari mulai huruf cetak sampai huruf tegak
bersambung. Percaya diri sekali. Dan ini berkat pulpen.